Sabtu, 27 Januari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ilyas AS

Nabi Ilyas AS

    Terdapat ratusan ribu nabi dan terdapat 25 nama nabi yang disebut dan diabadikan oleh Al-Qur'an. Seseorang diantaranya ialah Ilyas AS. Allah SWT memuji Ilyas sebagai sosok yang termasuk orang-orang yang saleh (Q.S. Al-An'am:85) "Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas semuanya termasuk orang-orang yang saleh".

    Nabi Ilyas AS merupakan Nabi dari Bani Israil yang diutus untuk menunjukan jalan kepada kaumnya akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mau dan enggan menerima dakwah Nabi Ilyas yakni menyembah Allah SWT dengan lantang dan lancangnya kaumnya justru memuja berhala-berhala termasuk berhala yang sangat besar dan mereka agung-agungkan bernama Ba'al. 

    Diterangkan dalam Q.S. Shaffat ayat 123-132 "Sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk para rasul, ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya mengapa kamu tidak bertakwa?, apakah kamu terus menyeru Ba'l dan meninggalkan sebaik-baiknya pencipta?, Allah tuhanmu dan tuhan nenek moyangmu yang terdahulu!, mereka kemudian mendustakannya (Ilyas) sesungguhnya mereka akan diseret ke neraka, kecuali hamba-hamba Allah yang terpilih (Karena keikhlasannya), kami mengabdikan untuknya pujian pada orang-orang yang datang kemudian, salam sejahtera atas Ilyas dan kaumnya, sesungguhnya yang demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan, sesungguhnya dia (Ilyas) termasuk orang-orang mukmin"

    Nabi Ilyas AS diutus oleh Allah SWT di daerah baelbak atau Ba'labakha lokasinya berada di sisi sebelah barat Damaskus, Suriah, atau dalam wilayah Lebanon kini. Adapun dalam Ibnu Katsir dalam Qishash al-anbiya mengatakan Baalbek terletak di sebelah timur kota Beirut

    Nabi Ilyas hidup sekitar tahun 910-850 SM ia merupakan keturunan keempat Nabi Harun AS ayahnya bernama Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun. Bila ditelusuri lebih jauh nashabnya akan bersambung hingga Nabi Ishaq AS bin Nabi Ibrahim AS kaumnya yakni masyarakat Ba'labak adalah keturunan bani Israil. 

    Mayoritas penduduk setempat berprofesi sebagai nelayan dan pelaut memang negeri tempat tinggalnya berada di daerah pesisir. Namun, mereka kian jauh dari jalan Nabi Ibrahim yang lurus mereka justru menyembah patung-patung salah satu patung berhala yang sangat dipuja oleh meraka adalah Ba'l. 

    Bahkan, hingga saat ini masih ada sisa-sisa bangunan altar pemujaan berhala itu, yakni bernama Heliopolis yang diyakini masyarakat sebagai tempat penyembahan kepada Ba'l. Nama kota Baalbek diambil dari nama patung tersebut yang dipersonifikasikan sebagai wanita.

    Karena kebobrokkan kaum Bani Israil sepeninggalan Nabi Sulaiman AS, Allah SWT mengutus Nabi Ilyas AS untuk menyadarkan kaumnya agar beriman kepada Allah SWT namun ajakannya dan dakwahnya Ilyas bertepuk sebelah tangan mereka umumnya menolak kebenaran yang telah dibawa oleh sang nabi bahkan mereka berencana untuk membunuh Nabi Ilyas AS. 

    Selama bertahun-tahun Ilyas mengajak kaumnya untuk menyembah Allah namun betapa keras kepalanya bani Israil yang waktu itu malah mengagendakan pembunuhan terhadap Nabi Ilyas AS. Rencana pembunuhan yang dialamatkan kepada Ilyas lantas diketahui olehnya, beliau pun segera meninggalkan kaumnya yang berada didalam kedurhakaan itu kemudian azab Allah yang pedih sampai kepada mereka. 

    Akan tetapi pembangkangan kepada Ilyas oleh Bani Israil bahkan kian menjadi mereka tetap hidup berfoya-foya, juga terang-terangan menciptakan tuhan baru mereka menyembah Ba'l yang terbuat dari emas dan dianggap oleh mereka sebagai tempat perlindungan, dan tempat meminta pertolongan. Kaumnya ini rela mendaki gunung demi memohon kepada Ba'l karena mereka menempatkan Ba'al diatas gunung karmal.

Allah Memberikan Ujian Kekeringan Kepada Bani Israil

    Pada saat itu Nabi Ilyas AS sangat khawatir bahwa perlakuan bani Israil akan membuat Allah SWT murka Nabi Ilyas selalu memberikan peringatan agar umatnya terhindar dari kemusyrikan. Allah SWT lalu menguji kepada Bani Israil dengan tidak menurunkan hujan ke wilayah mereka selama bertahun-tahun, selang tiga tahun kemarau Nabi Ilyas pun mendapatkan wahyu dari Allah SWT. 

    "Hai Ilyas pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Bani Israil ini" kemudian Nabi Ilyas pun datang kepada kaumnya tetapi tetap saja mereka membangkang dan mengatakan bahwa Ilyas merupakan seorang pengacau. 

    Nabi Ilyas pun menjawab "Saya bukan pengacau, justru kalianlah, mengapa menyembah berhala bernama Ba'l? kalian telah melanggar perintah Allah" Akhirnya Nabi Ilyas berdoa memohon kepada Allah SWT "Ya Allah hentikanlah musibah kekeringan ini" kemudian musibah pun berhenti dan Allah menurunkan hujan kepada Bani Israil. 

    Bani Israil hidup selama berhari-hari karena setelah turun hujan sekian lama mengalami kekeringan perekonomian mereka kembali pulih. Akan tetapi keras kepalanya Bani Israil tetap tidak mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT tersebut dan kedurkahaan mereka tetap berlanjut.

    Bani Israil tetap menyembah Ba'l dan tetap berbuat maksiat serta berfoya-foya dan akhirnya pun kaum Bani Israil tersebut kembali ditimpa musibah yang lebih berat yaitu gempa bumi yang dahsyat dan banyak orang-orang Israil yang menjadi korban dan mayat mereka bergelimpangan dimana-mana sedangkan Nabi Ilyas AS bersama para pengikutnya selamat dari musibah tersebut terlebih dahulu. 

    Nabi Ilyas telah menjadi contoh sabar dalam menghadapi para kaumnya yang benar-benar keras kepala, Nabi Ilyas meneruskan dan melanjutkan dakwah dari Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS yakni ditengah-tengah kaum Bani Israil yang membangkang dan menyeru umatnya agar kembali beriman kepada Allah SWT. 

    Bani Israil yang masih menyembah Ba'l sebelumnya telah diperintahkan oleh Nabi Ilyas untuk meminta dan memohon kepada Ba'l agar segera diberikan hujan akan tetapi setelah mengadakan penyembahan dan lain sebagainya hujan pun tidak turun selama tiga tahun dan tidak membuahkan hasil

Nabi Ilyas Disebut Masih Hidup Hingga Saat Ini

    Dari beberapa keterangan Nabi Ilyas AS diyakini masih hidup hingga sekarang setelah datangnya azab yang didatangkan oleh Allah SWT kepada Bani Israil yang tidak mau dan enggan sekali menyembah Allah SWT. 

    Nabi Ilyas AS masih tetap berdakwah untuk terus menyebarkan ajaran tauhid. Nabi Ilyas juga memiliki seorang murid yang setia yakni bernama Ilyasa AS yang juga akan menjadi salah satu nabi yang diimani oleh umat Muslim.

    Kisah Nabi Ilyas AS yang masih dipercaya hidup ini diriwayatkan ketika ajalnya tiba Nabi Ilyasa AS yang meneruskan dakwahnya, namun Ilyas justru bersedih dan menolak malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya. 

    Malaikat Izrail pun menanyakan alasannya kepada Ilyas kenapa tidak mau diambil nyawanya, Nabi Ilyas mengatakan bahwa dirinya merasa malu karena belum banyak berdzikir kepada Allah SWT Nabi Ilyas AS bahkan meminta agar nyawanya diambil saat hari akhir tiba karena Nabi Ilyas AS khawatir tidak ada yang berdzikir untuk Allah SWT sampai akhir zaman.

    Mendengar hal tersebut Allah SWT mengabulkan permintaan Ilyas yakni menangguhkan kematiannya, namun ada riwayat lain yang mengatakan bahwa Nabi Ilyas AS diangkat kelangit dan tidak berada di bumi.

Kamis, 25 Januari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Sulaiman AS

 

Nabi Sulaiman AS

    Nabi Sulaiman AS lahir di Palestina yang merupakan anak dari Nabi Daud AS dan ibunya bernama Batsyeba, sejak usia kecil Nabi Sulaiman AS telah menunjukan kesalehan dan ketaatannya kepada Allah SWT. Hadirnya Sulaiman ditengah-tengah keluarga merupakan anugerah untuk keluarganya terutama bagi sang ayah, Nabi Sulaiman menginjak remaja sudah menunjukan kecerdasannya hal ini berkat doa sang ayah yang menginginkan agar diberi anak yang cerdas. Selain cerdas Nabi Sulaiman dikenal dengan bijaksana dan dapat membuat keputusan yang adil. 

    Suatu ketika, Nabi Daud dan Nabi Sulaiman bertemu dengan pemilik kebun dan pemilik kambing pemilik kebun ingin meminta ganti rugi kepada pemilik kambing karena kebunnya dirusak oleh kambingnya. Mulanya Nabi Daud meminta kepada pemilik kambing untuk ganti kerusakannya, namun Nabi Sulaiman memberikan pendapat yang mana ternyata menguntungkan kedua belah pihak sang pemilik kambing menyerahkan kambingnya, tetapi pemilik kebun harus merawat kambing. Sementara, pemilik kambing harus merawat kebunnya hingga sedia kala.

    Nabi Sulaiman menjadi anak Daud yang paling istimewa dan berhasil mewarisi tahta kerajaan ayahnya. Namun hal tersebut membuat kakanya yang paling tua Absyalum merasa iri padanya, Absyalum berencena untuk memberontak dan merebut kekuasaan sang ayah, Absyalum tau bahwa suatu saat kelak tahta Nabi Daud akan diberikan kepada Nabi Sulaiman dan bukan dirinya karena dia anak tertua nya dia merasa seharusnya dia yang mendapatkan warisan tersebut. 

    Sejak kecil Nabi Daud menganggap bahwa Nabi Sulaiman adalah orang yang paling berhak mewarisi tahta dibandingkan kakak-kakanya. Mengetahui hal tersebut Absyalum yang merupakan kakak tertua Nabi Sulaiman merasa tidak terima menurutnya Nabi Sulaiman telah melangkahinya.

    Rasa cemburu dalam dirinya membuat Absyalum menaruh dendam pada Nabi Daud dia pun berencana untuk melakukan pemberontakan dan merebut kekuasaan dari ayahnya secara paksa. Untuk itu absyalum memulai dengan pendekatan kepada rakyat secara bertahap, selama bertahun-tahun Absyalum mendekati rakyat-rakyatnya secara bertahap Absyalum mendekati masyarakat sembari membuat pasukan. 

    Dengan begitu, tidak ada yang curiga atau mengetahui rencana yang ingin Absyalum lakukan. Lama kelamaan, pendukung Absyalum semakin banyak orang yang mendukung dan berpihak pada Absyalum dan dirinya merasa sudah saatnya pemberontakan dijalankan. Dalam rencana tersebut Absyalum menyebarkan mata-mata di seluruh pelosok kota untuk memantau situasi dan setelah situasi dianggap sudah aman dan waktunya tepat pemberontakan pun dimulai.

    Dengan tiupan terompet sebagai tanda bersamaan dengan suara terompet itu masyarakat yang memihak pada Absyalum berkerumun disekitar Absyalum untuk mendeklarasikan jabatannya sebagai raja. Seiring dengan itu para pendukung Absyalum melakukan protes sambil bersorak dan meminta Nabi Daud untuk turun dari jabatannya sebagai raja yang waktu itu menggantikan Raja Thalut.

    Hal tersebut jelas membuat kota menjadi kacau huru-hara dan keributan berlangung seantero kota perkelahian dan perselisihan antara masyarakat yang pro dan kontra kepada Absyalum pun tidak dihindari. Sayangnya dalam perselisihan tersebut Absyalum justru terbunuh dan tahta Nabi Daud pun tidak jadi tergantikan. 

    Dengan terbunuhnya Absyalum tujuan dari pemberontakan menjadi hilang dan posisi Nabi Daud tidak tergantikan dan tetap menjabat sebagai seorang raja dan kondisi kota pun berangsur-angsur membaik dan damai seperti sedia kala. Nabi Daud pun melanjutkan kepemimpinannya selama 40 tahun hingga beliau wafat sesuai dengan rencananya Sulaiman yang akan naik menjabat dan menggantikan dirinya sebagai seorang raja. 

    Kemudian Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah SWT agar memberikannya sebuah kerajaan yang tidak pernah dimiliki siapapun sebelumnya, dan tidak akan pernah dimiliki oleh siapapun setelahnya. Allah SWT mengabulkan doa nya Sulaiman dan memberikannya kekuasaan serta membuat Nabi Sulaiman menjadi pemimpin manusia, Jin, dan hewan-hewan. 

    Meskipun Nabi Sulaiman memanjatkan doa yang ambisius bukan berati Nabi Sulaiman adalah orang yang gila kekuasaan Nabi Sulaiman hanya menginginkan kekuasaan tersebut sebagai wasilah atau sarana untuk menyebarkan dakwah dan agama Allah di muka bumi, beliau berniat untuk menjadikan kekuasaan yang dimilikinya untuk memerangi segala kedzaliman yang ada di muka bumi.

Nabi Sulaiman Menaklukan Kerajaan Ratu Balqis

    Ketika Nabi Sulaiman menjadi raja Nabi Sulaiman mengandalkan burung hud-hud untuk menyebarkan surat miliknya. Dari burung hud-hud Nabi Sulaiman tak sengaja diperkenalkan dengan Ratu Balqis burung hud-hud memberitahu kepada Nabi Sulaiman bahwa ada kerajaan besar bernama Saba yang dipimpin oleh ratunya Balqis. 

    Pada suatu hari ketika Nabi Sulaiman dan tentara istananya sampai di lembah semut berkatalah seekor semut "Wahai semut-semut! masuklah kalian ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Nabi Sulaiman dan bala tentaranya mereka tidak menyadari kita" Nabi Sulaiman tersenyum dan tertawa mendengar ucapan semut tersebut. 

    Lalu Nabi Sulaiman berdoa "Ya allah, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat yang telah engkau anugerahkan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang engkau ridhai". Allah SWT memberikan kekuasaan yang teramat besar kepada Nabi Sulaiman kerajaannya mencakup memanjang dari Baitul Maqdis sampai perbatasan Yaman. Sungguh, beliau menjadikan kerajaan yang menyeru pada ajaran Islam. 

    Pada suatu hari ketika Nabi Sulaiman sedang berpergian bersama tentara dan burung hud-hudnya, tiba-tiba di pertengahan perjalanan Nabi Sulaiman memeriksa burung hud-hudnya tidak ada. Nabi Sulaiman sempat ingin menghukum dan menyembelihnya akan tetapi hud-hud datang dan ia membawa kabar berita yang sangat penting untuk Sulaiman ia tidak jadi mendapat hukuman. 

    Hud-hud bercerita bahwa ia saat itu ada di Yaman di sebuah negeri bernama Saba, Di Negeri tersebut ada seorang Ratu yang bernama Balqis ia dan penduduknya menyembah matahari. Ratu Balqis amat kaya, ia memiliki singgasana yang terbuat dari emas dan intan berlian. 

    Nabi Sulaiman pun mendengar hal tersebut kemudian sangat terkejut bagaimana mungkin di dunia ada manusia yang tidak menyembah Allah? apalagi yang disembah adalah matahari yang tidak lain adalah ciptaan Allah. Untuk menguji kebenaran informasi tersebut, Nabi Sulaiman memerintahkan hud-hud untuk memberikan surat kepada ratu Balqis isinya adalah seruan dan ajakan kepadanya dan rakyatnya untuk menyembah Allah. 

    Ketika surat tersebut sampai di tangan ratu Balqis ia heran siapa gerangan yang mengirimkannya sepucuk surat istimewa itu. Ratu Balqis pun tertegun setelah membaca isi surat dari Nabi Sulaiman yang berisi seruan untuk berhenti menyembah matahari, karena Allah sang pencipta alam semestalah yang patut disembah. 

    Kemudian, Ratu Balqis mengumpulkan para tokoh, penasehat, para menteri, dan pembantunya serta memperlihatkan surat tersebut kepada mereka sekaligus membaca isinya. Setelah membaca surat dan mendengarkan nasihat dari para penasihat, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirim utusan kepada Nabi Sulaiman dengan membawa hadiah berupa emas dan berlian sebagai bujukan untuk menarik hati beliau, ketika rombongan nya sampai kepada Nabi Sulaiman untuk memberinya hadiah akan tetapi Nabi Sulaiman menolaknya. 

    Para utusan tersebut pulang kembali membawa hadiah tersebut dan menceritakan apa saja yang baru mereka saksikan berupa kemegahan kerajaan Nabi Sulaiman yang memiliki bala tentara yang begitu banyak dan dahsyatnya kekuatan Nabi Sulaiman. 

    Ratu Balqis merasa tersinggung dengan kemarahan, Nabi Sulaiman memberi surat kepada para suruhan Ratu Balqis yang berisi "Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada yang Allah berikan kepadamu tetapi kamu dengan merasa bangga dengan hadiahmu kembalilah kepada mereka! sungguh kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya dan akan kami usir mereka dari negeri itu secara terhina dan mereka akan menjadi tawanan yang hina".

    Keesokan harinya, Ratu Balqis datang kembali dengan pasukannya ke negeri Bani Israil akan tetapi hal tersebut sudah diketahui lebih dulu oleh Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman memindahkan singgasana ratu Balqis untuk menunjukan kekuasaanya. Maka seorang saleh bernama Ashif bin Bharkaya menyanggupi untuk mendatangkan singgasana dengan satu kedipan mata. 

    Ketika Ratu Balqis tiba, Nabi Sulaiman menyambutnya dengan ramah dan sopan. Sang ratu pun terkejut ketika melihat kursi kerajaan miliknya telah ada di kerajaan Sulaiman. Ratu Balqis kagum dengan kehebatan Nabi Sulaiman ketika Ratu Balqis memasuki istana tersebut, ia mengangkat gaunnya.

    Ratu Balqis menyangka lantai istana Nabi Sulaiman ada genangan air kolam ternyata itu kolam yang telah ditutupi oleh kaca yang mewah. Ia merasa sedikit malu, tetapi juga merasa kagum ketika melihat tanda-tanda menakjubkan ini, Ratu Balqis menyatakan untuk masuk Islam dan menyudahi kesesatan yang telah ia lakukan. Kemudian Ratu Balqis berkata "Ya Allah, sesungguhnya aku telah berbuat dzalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Nabi Sulaiman kepada Allah, tuhan semesta alam"

Mukjizat Nabi Sulaiman AS

    Di abadikan dalam Q.S. Al-Anbiya:78-79 Allah memberikan pemahaman hukum yang membuatnya bisa memberi keputusan yang adil seadil-adilnya "Dan ingatlah kisah Daud dan Sulaiman ketika keduanya memberikan keputusan mengenai ladang karena ladang itu dirusak oleh kambing-kambing milik kaumnya. Dan menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka." 

    "Dan kami memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum yang lebih tepat dan kepada masing-masing kami berikan hikmah dan ilmu dan kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung semua bertasbih bersama Daud dan kamilah yang melakukannya." 

    Tak hanya itu, Nabi Sulaiman juga diberi mukjizat untuk menundukkan angin sesuai perintahnya hal tersebut diterangkan dalam Q.S.Saba:12 "Dan kami tundukkan angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan pula"

    Nabi Sulaiman pun memiliki kemampuan untuk menundukkan Jin dan setan untuk mengerjakan apapun yang dia perlukan mukjizat tersebut diabadikan dalam Q.S. Al-Anbiya:82 "Dan kami tundukan kepada Sulaiman segolongan setan-setan yang menyelam kedalam laut untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu dan kami yang memelihara mereka itu" dan yang terakhir Nabi Sulaiman pun diberi mukjizat untuk berbicara langsung dengan binatang dan bisa mengerti bahasa burung serta semut.

Wafatnya Nabi Sulaiman AS

    Nabi Sulaiman wafat di usia 50 tahun lebih, banyak para ulama mengatakan Sulaiman wafat di usia 52 tahun. Meskipun Nabi Sulaiman AS memiliki banyak pasukan mulai dari manusia, binatang, serta Jin. Namun kematian nya tidak ada yang mengetahui satu makhluk pun terkecuali Allah SWT, pada waktu itu bangsa jin bekerja keras atas perintah dan kendali Nabi Sulaiman AS mereka membangun rumah-rumah, bangunan-bangunan tinggi, hingga piring-piring untuk digunakan. 

    Para Jin terus bekerja dan membangun atas perintah Sulaiman salah satunya Masjidil Aqsa (Baitul Maqdis) bahkan para Jin rela menyelami lautan demi mengambil mutiara untuk menghiasi masjid tersebut. Tentu dibangunnya Baitul Maqdis untuk kepentingan umat Islam.

    Kemudian saking giatnya para Jin tersebut bekerja mereka tidak menyadari bahwa tuan nya meninggal dunia hal itu diketahui ketika pembangunan masjid rampung dan ternyata selama ini yang mengawasi mereka adalah patung yang menyerupai Nabi Sulaiman AS. 

    Tidak hanya itu bukti lainnya adalah tongkat yang dimiliki Sulaiman habis dimakan rayap akan tetapi jasadnya tetap utuh tidak membusuk atau rusak sedikitpun. Kemudian para Jin itu mengatakan "Seandainya kami mengetahui bahwa sebenarnya Nabi Sulaiman telah meninggal dunia maka mereka tidak akan melanjutkan pekerjaannya karena tuan nya sendiri sudah tiada"

    Hal tersebut diterangkan didalam Qur'an Surah Saba ayat 13-15 "Mereka (para Jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya diantaranya membuat gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada diatas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah dan sedikit sekali dari hamba-hamba ku yang bersyukur" 

    "Maka ketika kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan" 

    "Sungguh bagi Kaum Saba' ada tanda-tanda (Kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri (Kepada mereka dikatakan) makanlah olehmu dari rezeki yang dianugerahkan tuhanmu dan bersyukurlah kepadanya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan nyaman sedang tuhanmu adalah tuhan yang maha pengampun"

Selasa, 23 Januari 2024

Cerita Kisah Nabi Daud AS

 

Nabi Daud Yang Pemberani

    Dawud (Daud) merupakan seorang Bani Israil dari suku Yehuda. Tanakh dan alkitab menyebutkan silsilahnya adalah Daud bin Isai bin Obed bin Boas bin Salma bin Nahason bin Aminadab bin Ram bin Hezron bin Peres bin Yehuda bin Ya'kub. Nabi Daud AS lahir di kota Betlehem, Yerussalem sejak kecil beliau dikenal sangat pemberani, saat masih kecil beliau menginginkan sekali bergabung dengan prajurit. Saat itu, raja yang berkuasa adalah Raja Thalut ia dikenal dengan raja yang sangat baik hati dan shaleh. 

    Namun ada raja yang dzalim dan berbadan kuat namanya adalah Raja Jalut. Raja Jalut sendiri selalu berbuat jahat, sangat suka peperangan dan kerusakan ia selalu mencari musuh, hingga suatu hari raja Jalut menantang raja Thalut untuk berperang, raja Jalut beserta para pasukannya sudah siap menghadang pasukan raja Thalut pasukan raja Thalut yang sudah ketakutan ketika melihat sosok raja Jalut yang memiliki badan sangat besar seperti raksasa dan memiliki jumlah pasukan yang sangat banyak kemudian berkata menantang kepada raja Thalut "Ayo kalian majulah satu per satu melawanku!" tantang raja Jalut.

    Kemudian tidak ada satupun pasukan raja Thalut yang berani untuk maju melawan Raja Jalut, namun seketika terdengar suara anak kecil yang tidak lain adalah Nabi Daud AS "Aku bisa melawannya!" Raja Thalut dan pasukannya kaget mendengar jawaban Daud itu, dia hanya seorang anak kecil bernama Daud yang memegang sebuah ketapel dan berdiri di dekat Raja thalut. 

    "Dia terlalu kuat kamu tidak bisa mengalahkannya" Daud menjawab "Izinkan saya mengalahkannya Raja" pinta Nabi Daud. Nabi Daud yang masih kecil lalu melangkah menuju ke arah Raja Jalut tubuh Nabi Daud terlihat sangat kecil ketika berhadapan dengan Raja Jalut. Raja Jalut berkata "Hahaha siapakah kamu sehingga berani melawanku" kata Raja Jalut. Nabi Daud hanya diam ia telah bersiap dengan ketapel miliknya. Sementara Raja Jalut memegang tameng dan pedang yang tajam dan besar Nabi Daud lantas mengarahkan ketapelnya kearah Raja Jalut.

    Kerikil yang diarahkan kearah Raja Jalut ternyata melesat cepat dan tepat mengenai kepala sang Raja Jalut dan Raja Jalut nampak kesakitan ia mencoba melawan dengan pedangnya namun Nabi Daud tidak berhenti memainkan ketapelnya hal tersebut membuat Raja jalut kewalahan dan terjatuh tersungkur diatas tanah tewas karena tidak tahan menahan kerikil dari ketapel milik Nabi Daud. Raja Thalut dan pasukannya pun sangat gembira dan senang ketika melihat keberanian Nabi Daud yang berhasil mengalahkan raja Jalut. 

    Bala tentara raja Jalut yang melihat dengan mata kepalanya sendiri rajanya terbunuh pun lari tunggang-langgang mental mereka sudah jatuh karena sang raja tewas di tempat. Raja Thalut yang takjub dengan kecerdasan akal Nabi Daud yang telah mengantarkan kemenangan bagi raja Thalut kemudian menghargai Daud bukan hanya itu saja Daud secara fisik mampu menekuk besi tanpa harus memakai alat pemanas ia mampu membuat baju besi hanya menggunakan kedua tangannya. 

    Tutur katanya pun mampu melembutkan hati yang keras bagai batu dengan ayat-ayat yang ia tuturkan lewat perkataannya. Kisah Daud melawan Raja Jalut Allah abadikan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 251 "Mereka tentara Thalut mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya daud pemerintahan dan hikmah dan mengajarkan kepadanya apa yang dihendakinya seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain pasti rusaklah bumi ini tetapi Allah mempunyai karunia atas semesta alam"

Nabi Daud Menerima Kitab Zabur

    Sejarah turunnya Kitab Zabur tidak lepas dari keberhasilan Nabi Daud saat mengalahkan dan membunuh seorang raja yang sombong dan durhaka bernama Jalut setelah berhasil membunuh Jalut masyarakat Bani Israil begitu menganggungkan Nabi Daud hingga lupa bahwa keberhasilan Daud membunuh Jalut datang atas izin Allah SWT. Melihat rakyatnya yang semakin menganggungkan dan memuji-muji Nabi Daud, Nabi Daud kemudian memutuskan untuk meninggalkan kerajaan dan menyendiri di daerah terpencil di dekat Yerussalem. 

    Di tempat tersebut Nabi Daud terus-terusan mengagungkan Allah SWT lewat pujian-pujian dan doa. Di tengah munajat dan doa-doa yang dipanjatkan Daud, Allah kemudian menurunkan wahyu berupa Kitab Zabur sebagai kitab suci yang turun setelah Kitab Taurat yang diterima Nabi Musa AS Kitab Zabur sendiri turun pada abad ke 10 SM, yakni 486 tahun setelah turunnya Kitab Taurat pada Nabi Musa.

    Perbedaan Kitab Zabur dan Taurat terdapat pada bahasa yang digunakan dan isi serta kandungannya. Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani yaitu bahasa resmi yang digunakan oleh Bani Israil dan dipergunakan oleh sebagian besar kelompok Yahudi. Berbeda dengan Kitab Taurat yang menggunakan Bahasa Ibrani, Kitab Zabur ditulis dengan menggunakan bahasa Qibti yaitu bahasa yang digunakan masyarakat Mesir dalam berkomunikasi sehari-hari sebelum Bangsa Arab menguasai Mesir. 

    Penurunan Kitab Zabur diabadikan dalam Q.S. Al-Isra : 35 "Dan tuhanmu lebih mengetahui siapa yang ada di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain dan kami berikan Zabur kepada Daud" Kitab Zabur merupakan kitab suci yang dipercayai juga oleh umat Islam dan merupakan kewajiban namun demikian umat Islam tidak diwajibkan mempelajari Kitab Zabur ataupun kitab-kitab lainnya sebab umat Islam telah memiliki kitab suci yang menjadi pedoman hidup serta penyempurna kitab-kitab terdahulu yakni kitab suci Al-Qur'an.

Nabi Daud Yang Bertaubat Karena Ulat Merah 

    Didalam sebuah kitab karya Imam Ghazali diceritakan bahwa suatu ketika Nabi Allah Daud AS sedang duduk dalam suraunya sambil membaca Kitab Zabur tiba-tiba beliau melihat seekor ulat merah pada debu kemudian Nabi Daud berkata pada dirinya sendiri didalam hati "Apa yang Allah hendaki dengan ulat ini?". 

    Atas izin Allah ulat tersebut kemudian bisa berbicara dan menjawab pertanyaan Nabi Daud "Wahai Nabi Allah, Allah telah mengilhamiku untuk membaca Subhannallah walkhamdullilah walla illaha illalahu wallahu akbar setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca Allahuma sholli alla Muhammadin Annabiyil ummiyyi wa'ala alihi wa Shokhbihi wa salim setiap malam sebanyak 1000 kali"

    Setelah ulat tersebut berkata demikian Nabi Daud sangat terkesan dengan ucapan ulat tersebut dan merasa telah direndahkannya, Nabi daud pun menangis dan penuh rasa takut kepada Allah SWT. Kemudian ulat itu bertanya kepada Nabi Daud "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah (Manfaat) darimu?" Akhirnya Nabi Daud menyadari kesalahannya karena memandang remeh akan ulat tersebut. 

    Beliau sangat takut kepada Allah SWT dan beliaupun bertaubat dan berserah diri kepada Allah SWT. Begitulah sikap-sikap para Nabi ketika mereka menyadari kesalahan yang diperbuat maka akan segera mereka bertaubat dan berserah diri kepada Allah SWT. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman Nabi bukanlah untuk kita simpan sebagai sejarah tapi hendaknya dijadikan sebagai teladan agar tidak memandang rendah pada tiap mahkluk ciptaan Allah SWT.

Mukjizat-Mukjizat Nabi Daud AS

    Didalam kisah Nabi Daud AS diceritakan kalau beliau memiliki banyak mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT diantaranya mampu memahami bahasa hewan, memiliki suara yang sangat merdu, dan sangat mahir dalam membuat baju besi yang kuat.

    Nabi Daud menjadi Nabi yang memiliki kemampuan untuk memahami bahasa hewan, beliau memperlakukan hewan-hewan dengan penuh kasih sayang dan hewan-hewan tersebut juga sangat patuh dan menyayangi Nabi Daud. 

    Memiliki suara yang sangat merdu, Nabi Daud dikaruniai suara yang sangat merdu suaranya yang merdu ini memiliki keajaiban bisa membuat siapa saja yang sakit bisa menjadi sembuh dan sehat kembali saat mendengarnya, dan nyanyian yang dinyanyikan Nabi Daud juga bisa membuat air dan angin yang ada disekitarnya menjadi tenang dan damai.

    Mukjizat lainnya yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud adalah kepiawaiannya dalam membuat baju besi yang kuat. Nabi Daud memiliki kepandaian membuat baju besi, perisai, dan peralatan perang yang kokoh. 

    Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud diterangkan dalam Q.S. Saba : 10-11 "Sungguh benar kami telah anugerahkan kepada Daud karunia dari kami, wahai gunung-gunung dan burung-burung bertasbihlah berulang kali bersama Daud, kami telah melunakkan besi untuknya"  "Buatlah baju-baju besi besar dan ukurlah anyamannya serta kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya aku maha melihat apa yang kamu kerjakan"

Minggu, 21 Januari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Dzulkifli AS

 

Masa Kecil Nabi Zulkifli

    Nabi Zulkifli AS merupakan anak dari Nabi Ayyub AS yang lahir di negri Syam. Nabi Zulkifli memiliki nama asli Basyar Bin Ayyub dan nama Zulkifli sendiri beliau dapatkan dari seorang raja di Negeri Syam. Nabi Zulkifli sedari kecil beliau dikenal sebagai sosok yang sangat jujur tidak suka berbohong dan disenangi banyak orang. Sifat beliau tentu menurun dari ayahnya Nabi Ayyub yang juga memiliki sifat yang sangat sabar. 

    Ketika beranjak dewasa Nabi Zulkifli mengabdikan dirinya sebagai raja yang bijaksana dan mampu menahan emosi dengan baik dan Nabi Zulkifli juga menjadi raja yang mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. Sungguh hebatnya beliau mampu menghadapi segala cobaan yang diberikan mulai dari peperangan dan mendamaikan rakyatnya hingga akhirnya beliau wafat pada usia 75 tahun namun ada juga yang mengatakan beliau menghembuskan nafas terakhirnya ketika usia 95 tahun.

    Pada suatu masa rumah Nabi Ayyub AS mengalami runtuh dan semua anaknya meninggal akan tetapi ada satu anak yang memiliki nama Basyar yang berhasil selamat. Basyar sendiri artinya orang yang memiliki kesabaran, sejak kecil Nabi Zulkifli mememiliki berbagai sifat yang mulia khususnya kesabaran dalam dirinya hingga ia terkenal sebagai sosok yang sabar, teguh, dan gigih dalam segala hal.

    Nama Zulkifli disebutkan 2 kali didalam Al-Qur'an pada Q.S. Al-Anbiya:85-86 "Ingatlah kisah Ismail, Idris dan Dzulkifli semua mereka termasuk orang-orang yang sabar, dan kami masukan mereka ke dalam rahmat kami. Sungguh mereka orang-orang yang shaleh". selanjutnya Q.S. Shaad:48 "Dan ingatlah Ismail, Ilyasa dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik". 

    Saat itu negri Syam dipimpin oleh seorang raja yang umurnya terbilang cukup tua tetapi ia tidak memiliki keturunan untuk meneruskan tahtanya sebagai seorang raja. Raja tersebut adalah raja yang bijaksana tentunya ia ingin penggantinya kelak bisa memimpin negaranya dengan baik. Suatu hari raja mengadakan sayembara untuk menentukan siapa yang akan menjadi penerusnya. 

    Beliau memberikan kesempatan kepada seluruh rakyatnya di Negeri Syam untuk mengikuti sayembara tersebut, seluruh rakyat di Negeri Syam termasuk Zulkifli hadir dan berkumpul di istana kemudian raja pun berkata kepada rakyatnya bahwa usianya sudah semakin tua dan tidak memiliki keturunan yang bisa dijadikan penerusnya. Oleh karena itu, raja ingin salah satu dari rakyatnya yang menjadi penerus kerajaan sang raja kemudian memberikan persyaratan karena tentunya raja tidak mungkin asal dalam memilih penggantinya kelak. 

    Ada 3 persyaratan yang diajukan oleh sang raja pada saat itu syaratnya adalah berpuasa di siang hari, beribadah pada malam hari dan mampu menahan emosi. Hanya saja raja menganggap bahwa Zulkifli terlalu muda saat itu. 3 kali raja menanyakan hal yang sama tetapi tetap saja seluruh rakyatnya diam dan hanya Nabi Zulkifli yang berdiri dan menyanggupi.

    Akhirnya raja memilih Dzulkifli untuk menjadi penggantinya dan kisah Nabi Dzulkifli sebagai raja pun dimulai. Walaupun usianya terbilang muda Nabi zulkifli menjadi seorang raja setelah mampu menjalankan syarat-syarat yang diajukan. Raja yang melihat kesanggupan dan kegigihan Dzulkifli akhirnya menyematkan nama Dzulkifli pada Basyar bin Ayyub. Setelah itu Basyar bin Ayyub lebih dikenal dengan nama Zulkifli dan menjadi pemimpin yang bijaksana dan juga penyabar di Negeri Syam. 

    Nabi Dzulkifli menjadi raja yang sangat dikagumi oleh rakyatnya karena kepribadian beliau yang baik dan juga penyabar, bahkan Nabi Zulkifli tidak pernah marah kepada siapapun, beliau juga panutan bagi rakyatnya karena memegang janjinya untuk terus berpuasa pada siang hari, beribadah pada malam hari, dan menahan emosi walau sang raja yang memilihnya telah wafat. Setelah menjadi raja beliau lebih memprioritaskan kepentingan rakyatnya dibandingkan kepentingan pribadi.

Nabi Dzulkifli Menahan Godaan Iblis

    Ketika menjadi seorang raja Nabi Zulkifli sering menyambut rakyatnya yang bertamu dengan baik. Suatu ketika ada seorang lelaki tua yang datang dan mengetuk pintu untuk meminta pertolongan Nabi Zulkifli. Dengan senang hati dan hati yang lapang Nabi Zulkifli tentunya mau membantu kakek tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. 

    Seorang kakek tersebut berbicara kepada Dzulkifli di waktu yang seharusnya dia beristirahat, tetapi Nabi Zulkifli tetap sabar untuk menanggapi kakek tersebut. Setelah selesai Nabi Zulkifli meminta kepada sang kakek untuk datang lagi esok hari. Namun, saat waktunya tiba kakek tersebut malah tidak datang. Nabi pun berpesan untuk tidak mengizinkan siapapun masuk kerumah beliau ingin beristirahat. Ketika Nabi Zulkifli tertidur sang kakek tersebut datang dan kembali dan memaksa ingin masuk kedalam rumah.

    Karena sang kakek memanglah bukan manusia ia dapat masuk dengan mudah ke tempat dimana Nabi Zulkifli tidur padahal pintu nya terkunci rapat. Kemudian dia mengganggu dan membangunkan Zulkifli yang sedang tertidur pulas Zulkifli yang tersadar pun akhirnya menyadari bahwa sang kakek adalah jelmaan Iblis. Walaupun demikian Zulkifli tetap sabar dan tidak emosi terhadap pebuatan Iblis yang menggoda kesabarannya. 

    Iblis tersebut pun akhirnya menyerah karena melihat Nabi Zulkifli yang tetap sabar menghadapi godaannya. Dengan berbagai kejadian dan godaan yang menimpanya Nabi Zulkifli tetap bisa menahan emosi dan bersabar. Nabi Dzulkifli dikenal sebagai sosok yang penyabar karena tidak pernah sekalipun beliau marah kepada keluarganya maupun rakyatnya. Sebagai umat Muslim tentunya sikap dan perilaku Nabi Zulkifli perlu kita teladani dengan sebaik-baiknya. Kemudian cobaaan yang kedua datang ketika Nabi Zulkifli mendapatkan pemberontakan dari kaumnya.

    Dimana beberapa orang dari kaumnya mencoba menentang kekuasaan Dzulkifli bahkan berniat untuk memporakporandakan kerajaan nya dan bertujuan untuk menjatuhkan Dzulkifli dari tahta raja nya. Kala itu ia memperintahkan rakyatnya untuk ikut berperang melawan kalangan pemberontak yang berniat jahat akan tetapi sebagian besar rakyatnya enggan untuk mengikuti perintah tersebut alasannya mereka takut mati ketika peperangan terjadi, bahkan para rakyatnya meminta untuk syarat jaminan hidup ketika peperangan terjadi. 

    Didalam kondisi yang sedemikian sulit dan rumit akhirnya Zulkifli pun memohon pertolongan Allah SWT atas ujian yang menimpa negerinya ia berdoa agar segenap kaumnya diberi keselamatan saat melawan pemberontak. Doa tersebut kemudian dikabulkan oleh Allah SWT bahkan diabadikan menjadi satu mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Dzulkifli.

    Akhirnya pertempuran pun terjadi cukup menegangkan pasukan yang berada pada jalan Nabi Dzulkifli adalah rakyat jelata, meskipun demikian ternyata kemenangan diraih oleh pasukan dari Nabi Dzulkifli dan aneh nya pasukannya semua selamat dan tidak ada satupun anggotanya yang gugur dalam pertempuran sejak saat itu kondisi kerajaan Nabi Dzulkifli sangat tentram dan bahagia terlebih dipimpin oleh seorang pemimpin yang adil dan bijaksana seperti Dzulkifli.

Sabtu, 20 Januari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Harun AS

 

Kesetiaan Nabi Harun Menjadi Juru Bicara Nabi Musa AS

    Nabi Harun AS merupakan saudara kandung dari Nabi Musa AS ia merupakan juru bicara dan teman setia selama melakukan dakwah, karena Nabi Musa tidak fasih didalam berbicara karena meletakan bara api di lidahnya ulah Fir'aun dan yang menjadi musuh utama Musa dan Harun. Harun juga kakak kandung dari Musa yang merupakan putra tertua Imran yang tidak lain ayahnya Musa dan keturunan bangsa Israel. 

    Sepanjang kisah Harun menjadi kakak yang setia menemani adiknya didalam berdakwah kemanapun ia membutuhkan pasti Harun bersedia karena berada dijalan Allah SWT dan salah satu kelebihan yang dimiliki Harun adalah kepiawaian nya didalam berdebat dan menyampaikan pendapat dan keduanya saling melengkapi berdakwah menyampaikan pesan dari Allah SWT agar Bani Israil tidak lagi menyembah berhala dan kembali pada agama Allah SWT.

  Halangan dan ritangan yang dihadapi oleh kakak beradik utusan Allah ini sungguh sangat berat apalagi ketika berhadapan dengan raja yang sangat dzalim (Fir'aun) dan Bani Israil yang masih saja menyembah berhala. Namun keduanya tidak mengenal lelah dan menyerah, keduanya mempunyai kegigihan yang luar biasa dalam memperjuangkan agama Allah SWT.

Nabi Harun Semasa Kecil

    Kisah Nabi Harun bermula ketika ia lahir pada masa sebelum adanya perintah dari Fir'aun untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Hal ini berbeda ketika zaman Nabi Musa lahir yang ketika Musa lahir keluarlah maklumat keji tersebut dari Fir'aun. Meski kakak beradik Nabi Harun dan Nabi Musa berada di pengasuhan yang berbeda Nabi Harun dibesarkan bersama keluarga kandungnya sedangkan Nabi Musa diangkat dan diasuh oleh Aisha istri Fir'aun. 

    Ketika itu Nabi Musa mendapatkan perintah dari Allah untuk berdakwah di Bani Israil yang ada dibawah kepemimpinan Fir'aun. Lantaran Nabi Musa memiliki kekurangan kekakuan yang ada pada lidahnya sehingga tidak dapat berbicara secara fasih membuat Nabi Musa berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan pendamping dari keluarganya sendiri kisah tersebut diterangkan dalam Q.S. Thaha ayat 25-35 Berkata Musa "Ya tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untuk urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku yaitu (Harun) saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepadamu dan banyak mengingatmu, sesungguhnya engkau maha melihat kami"

    Nabi Musa AS berdoa seperti itu agar diberikan kemudahan dalam melaksanakan perintah-perintah yang diberikan oleh Allah SWT, karena yang dihadapi oleh mereka adalah raja yang paling besar di dunia pada zaman itu. Raja Firaun yang masa itu dikenal dengan kesewenang-wenangan nya dan sangat diktaktor saking merasa paling tinggi Fir'aun tidak mau mengakui adanya Allah dan menyebut kepada rakyat-rakyatnya bahwa dia adalah 'Tuhan'. Begitulah hubungan antara Harun dan Musa yang kemudian menjadi juru bicara Musa.

Sejarah Dajjal Musa Samiri dan Musa Bin Imran 

    Pada zaman Fir'aun setiap bayi laki-laki Bani Israil harus dibunuh mirip dengan kisah Nabi Musa AS, Samiri pun menjadi bayi laki-laki yang lahir pada zaman itu dan selamat seperti Nabi Musa yang membedakan keduanya sang ibu meninggalkan bayi Musa Samiri didalam gua begitu saja dan tak ada yang menyelamatkannya apalagi merawatnya, atas kasih sayang Allah diutuslah malaikat Jibril untuk merawat sang bayi itu dan sejak saat itu samiri mengenal Jibril.

   Setelah dewasa Samiri terkenal sebagai seorang yang sangat terasing dan enggan untuk berbaur dan ia memiliki nama asli Musa bin Zhafar dan tinggal di Karman atau Bajarna. Satu-satunya teman yang dimiliki oleh Samiri adalah para musyrikin yang menyembah patung anak sapi. Dari pergaulannya yang salah tersebut efek negatif pun melekat di diri dan hati Samiri ia juga mengagungkan patung anak sapi tersebut. 

    Disaat Nabi Musa diutus menjadi Nabi, Musa menyelamatkan Bani Israil dan diselamatkan oleh Musa dari kekejaman Fir'aun dan Samiri pun termasuk yang ikut serta dalam rombongan Nabi Musa AS pasca tenggelamnya Fir'aun dan bala tentaranya. Musa menggiring Bani Israil untuk meninggalkan Mesir. Saat menyebrangi laut merah menuju tanah yang dijanjikan oleh Allah SWT malaikat Jibril mendampingi Musa dan Harun, Jibril menunggangi kuda dan berada didepan rombongan. Samiri yang dahulu dirawat oleh Jibril pun mengenali Jibril, tanpa berbekal ilmu apapun Samiri mengambil tanah bekas tapak kuda yang ditunggangi Jibril kemudian ia pun menyimpannya.

    Didalam perjalanan, rombongan Musa menghampiri sebuah desa yang penduduknya menyembah patung anak sapi dan bukan mentaati nasihat musa untuk mentauhidkan Allah, Bani Israil justru meminta Musa untuk membuat satu patung untuk mereka sembah "Wahai Musa buatkanlah untuk kami satu sesembahan sebagaimana mereka yang mempunyai beberapa sesembahan" pinta mereka. 

    Tentu saja Musa geram dan marah mendengar hal itu kemudian ia pun mengingatkan kaumnya agar hanya menyembah Allah SWT semata. Sejak singgah di desa itu kekaguman Samiri pada anak sapi itu membutakan hatinya ia pun bertekad suatu hari akan mengajak Bani Israil untuk menyembah patung anak sapi. Ia pun teringat pada jejak kuda Jibril yang ia simpan didalam kantongnya dengan bisikan syaitan Samiri bertekad menjadikan tanah tersebut sebagai bahan pembuatan patung.

    Keinginan Samiri pun untuk menjalankan misi buruknya itu mendapatkan kesempatan ditengah perjalanan, Musa meninggalkan Bani Israil untuk sementara Waktu dengan tujuan mendapatkan wahyu Kitab Taurat dari Allah SWT. Atas perintah Allah pergilah Musa menuju bukit Tursina Musa berencana pergi selama 10 malam, tapi kemudian digenapakan 40 malam. 

    Sebelum berangkat Musa menitipkan Bani Israil kepada kakaknya Nabi Harun "Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, perbaikilah dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan" Ujar Musa. Harun pun kemudian memimpin Bani Israil namun rupanya Samiri tidak memperdulikan nasihat dari Nabi Harun kemudian Samiri mengumpulkan segala perhiasan emas yang selama ini dibawa. 

    Emas tersebut dikumpulkan lalu dileburkan diatas api, setelah emas meleleh Samiri melemparkan tanah jejak kuda Jibril yang disimpan selama perjalanan dari Mesir itu lalu berteriaklah Samiri "Jadilah Anak Sapi!" teriak Samiri girang tanpa merasa berdosa. Lupa sudah Samiri akan peringatan Musa agar tak menyembah berhala, tapi selalu mengesakan Allah SWT kemudian anak sapi emas itu mengeluarkan suara dan sangat aneh dan berbeda dengan patung anak sapi biasanya.

    Dengan kebodohan kaum Bani Israel mereka pun percaya dan mengikuti ajaran dan bujukan Samiri alhasil mereka pun menyembah patung anak sapi emas tersebut selama Musa pergi sementara Nabi Harun tak sanggup untuk menghadapi Bani Israil sendirian. Saat Musa kembali betapa marah dan sangat sedih hatinya melihat kaumnya sudah menjadi musyrik ia hanya pergi sebentar untuk mendapatkan petunjuk yang nantinya akan menjadi pedoman baik dan bermanfaat juga untuk para kaumnya akan tetapi kaumnya sudah menjadi musyrik. 

    Namun keras kepalanya Bani Israil selalu memiliki banyak alasan untuk menjawab Musa, mereka selalu merasa congkak dan merasa paling benar "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri. Tetapi, kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasaan kaum itu (Mesir). Maka, kami telah melemparkannya dan demikian pula Samiri melemparkannya" Ujar mereka.

    Mendengar hal tersebut kemudian Musa menghampiri Samiri ia sangat marah kepada Samiri yang mengkhianati perintahnya dan justru menyesatkan kaumnya. "Apa yang mendorongmu berbuat demikian hai Samiri?" Tanya Musa bernada tinggi. Dengan entengnya Samiri menjawab "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya. Maka aku ambil segenggam jejak malaikat itu lalu aku melemparkannya demikianlah nafsu membujukku" Ucap Samiri. 

    Nabi Musa yang geram kemudian mengusir Samiri dan menyeret patung anak sapi emas tuhan buatan Samiri itu dibakar dan kemudian menjadi abu, Musa kemudian membuang abu itu ke lautan sementara itu Samiri hidup sendirian seperti sedia kala dan yang dikatakan oleh Musa "Samiri akan mendapatkan azab didunia dan di akhirat" Samiri tidak akan mati sampai kiamat tiba dan Samiri pun menghampiri Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW ketika masa Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab ingin membunuhnya namun Rasullulah melarangnya sama seperti nabi-nabi sebelumnya (Musa dan Isa) selalu membiarkannya. Hal tersebut diterangkan dan diabadikan dalam Q.S . Thaha ayat 85-91 dan ayat 95-98

Selasa, 16 Januari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Musa AS

 

Kerajaan Firaun Mesir

    Pada masa kerajaan Mesir Kuno berkuasalah seorang raja Firaun (Ramses II), selama masa pemerintahan nya semua hidup dibawah tekanan Firaun dan raja Firaun terkenal dengan raja tangan besi semua yang menjadi keinginan nya harus dilaksanakan dan dia juga mengaku sebagai tuhan. Mulanya suatu ketika Firaun bermimpi pada saat tidurnya ia melihat api yang berasal dari baitul maqdis yang kemudian api tersebut membakar Mesir tapi pada saat itu api tersebut tidak membuat bahaya dan mencelakakan Bani Israil. Setelah terbangun dari tidurnya Firaun memanggil kaki tangan nya yang juga ahli Nujum dan beberapa tukang sihir dan meminta mereka untuk menjelaskan apa maksud dari mimpinya itu. 

    Mereka pun bercerita bahwa arti dari mimpinya itu adalah akan lahir seorang bayi laki-laki yang akan menghancurkan Mesir dan bayi ini berasal dari Bani Israil juga, sejak saat itulah Firaun seorang raja yang bengis memerintahkan seluruh bala tentaranya untuk meniadakan setiap bayi laki-laki yang lahir di Bani Israil, bayangkan betapa bengis dan kejamnya dia sampai membunuh para bayi-bayi yang tidak bersalah dan berdosa. Firaun meminta bala tentaranya untuk membunuh seluruh bayi laki-laki tanpa terkecuali lalu lahirlah Nabi Musa AS yang juga berasal dari kalangan Bani Israil.


Kelahiran Nabi Musa AS

    Sebenarnya nama ibu Nabi Musa masih diperdebatkan oleh para ulama ada yang mengatakan Mihyanah binti Yashar bin Lawi ada yang menyebut Yukhabidz binti Lawi bin Ya'kub, Yuhanidz, Yarikha dan ada pula yang mengatakan Yarikhat. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena baik didalam Al-Qur'an maupun hadist tidak disebutkan secara jelas nama ibu Nabi Musa AS, namun Yukabid adalah nama yang paling sering muncul. 

    Ibu Nabi Musa ini lahir dan tumbuh di Mesir dia tergolong perempuan yang mulia dilihat dari nashab dan budi pekertinya dia menikah dengan Imran bin Qahat bin Lawi bin Ya'kub sedangkan saudara perempuan Nabi Musa bernama Maryam binti Imran sama seperti nama ibu Nabi Isa AS namun ada juga yang berpendapat namanya adalah Kultsumah atau Kultsum. Nama Maryam berasal dari kata 'Mar' dalam bahasa ibrani berarti 'air' kehidupannya memiliki asosiasi yang kuat dengan air yaitu saat memantau bayi Musa di Sungai Nil dan juga saat memimpin kaum perempuan menyebrangi Laut Merah bersama Musa dan umatnya.

    Kisah tentang ibu Musa dan saudara perempuannya hanya disebutkan dua kali didalam Al-Qur'an pertama terdapat didalam (Q.S.Thaha ayat 36-40) "Sesungguhnya telah dikabulkan permintaanmu hai Musa sebagai anugerah kami kepada kamu dan sesungguhnya kami telah beri nikmat kepadamu pada kesempatan yang lain (Sebelum ini) yaitu ketika kami mengilhamkan kepada ibumu sesuatu yang diilhamkan yaitu letakkanla dia (Musa) didalam peti kemudian hanyutkanlah dia ke Sungai Nil maka biarlah arus sungai itu membawanya ke tepi dia akan diambil oleh Firaun musuhku dan musuhnya, aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariku dan agar engkau diasuh di bawah pengawasanku, yaitu ketika saudara perempuanmu berjalan lalu dia berkata kepada keluarga Firaun bolehkah saya menunjukan kepada kalian orang yang akan memeliharanya yang kemudian usulnya itu diperkenankan oleh keluarga Firaun maka segera Maryam mendatangkan ibunya lalu Nabi Musa menerima air susunya maka kami mengembalikannya kepada ibumu agar senang hatinya kerena bertemu kembali denganmu dan tidak berduka cita dan kamu pernah membunuh seorang manusia lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan

    Dan yang kedua terdapat dalam (Q.S. Al-Qasas ayat 7) "Dan kami ilhamkan kepada ibunya Musa Susuilah dia (Musa) dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil) dan janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikan nya seorang Rasul"

    Setelah Musa lahir sebagai seorang ibu tentu ia sangat khawatir dan gelisah mengenai nasib anaknya ia juga takut para bala tentara tersebut akan membunuh anak lelakinya jika Firaun mengetahui perihal putranya yang baru saja lahir. Allah pun akhirnya memberi ilham kepada ibunya Musa unutk menghanyutkan bayi Musa ke Sungai Nil dan Allah yang berjanji akan mengembalikannya pada suatu hari nanti. 

    Muara sungai tempat Musa dihanyutkan ternyata sampai di istana Raja Firaun setelah itu entah kebetulan atau keajaiban bayi Musa yang mungil dan lucu ditemukan oleh Istri sang raja. Istri Firaun itu bernama Aisyah binti Muzahim bin Ubaid bin Al-rayyan bin Al-walid, setelah menemukan bayi laki-laki mungil itu Aisyah berkata pada suaminya "Sesungguhnya dia penyejuk mata dan hati bagiku dan bagimu dan janganlah kamu membunuhnya mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita angkat dia sebagai anak kita" akhirnya Aisyah lah yang mengasuh dan merawat Musa kecil dengan memberikan Musa ASI dari perempuan yang juga sedang menyusui pada saat itu. Namun, keanehan muncul saat Musa akan diberikan ASI oleh para ibu-ibu yang sedang menyusui juga Musa tidak mau menyusu pada mereka.

    Dan hati ibu Musa menjadi kosong dan hampa sejak kepergian Musa hampir saja Ibu Nabi Musa ingin membuka rahasia bahwasannya dialah ibu aslinya seandainya tidak diteguhkan hatinya agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah) kemudian ibu Musa memerintahkan kepada Maryam untuk menemukan adik saudaranya itu "Ikutilah dia (Musa)" maka kelihatan olehnya dari jauh sedang mereka tidak menyadarinya, lalu Maryam mencegah Musa untuk menyusu kepada para ibu yang juga sedang mencoba menyusui Musa berkatalah Maryam "Maukah aku tunjukan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya (Musa)? 

    Aisyah kemudian setuju dan meminta Maryam untuk membawa perempuan tersebut. Maka dikembalikan Musa kepada ibu kandungnya yang datang dan menawarkan diri untuk menyusuinya lalu keajaiban terjadi bayi Musa sangat lahap meminum susu dari ibunya dan hal itu membuktikan janji yang Allah berikan kepada ibu Musa disinilah ibu Musa bertemu kembali dengan Musa dia menyadari bahwa janji Allah itu nyata dan bahkan tak perlu menunggu hingga bertahun-tahun untuk dipertemukan kembali dengan anaknya, menyusui dan merawatnya sampai dewasa. Ketegaran hati dan ketabahan hati ibu Musa dan ketaatan kakak perempuannya yang bisa diambil hikmahnya.


Nabi Musa Lari Ke Madyan Dan Bertemu Nabi Syuaib AS

    Nabi Musa melakukan pelarian ke wilayah Madyan kemudian disana ia bertemu dengan Nabi Syuaib AS sejak kelahirannya Musa menjadi anak angkat Firaun dengan Aisyah selama beberapa tahun hingga ia beranjak remaja. Pada suatu ketika Musa mendapati dua orang yang sedang berkelahi saat ia berjalan-jalan di Kota. 

    Orang pertama berasal dari pasukan Firaun dan orang kedua berasal dari Bani Israil setelah itu ia pun membantu orang yang berasal dari Bani Israil dan memukul orang dari pasukan Firaun sampai orang itu meninggal di tempat. Musa takut Firaun memarahinya karena salah satu dari pasukannya tewas di tangannya, ia pun melarikan diri ke Kota Madyan dan ditengah perjalannya ia bertemu kelompok orang yang berebutan untuk mengambil minum di sumur yang akan diberikan pada hewan ternaknya.

    kemudian Musa pun membantu mereka untuk memberi minum pada hewan-hewan ternaknya setelah itu ia pun mengantarkan mereka pulang kerumah dan ternyata mereka adalah putri dari Nabi Syuaib AS. Kemudian Musa pun menceritakan pelarian nya kepada Nabi Syuaib dan salah satu nabi tersebut meminta Nabi Musa untuk menggembalakan hewan ternak yang ia punya Musa pun menerima permintaan tersebut.

    Pada saat itu Nabi Syuaib berkata pada Musa bahwa jika ia berhasil menggembala hewan ternak selama 8 tahun lamanya maka Musa diberi pilihan untuk menikahi salah satu putrinya tapi jika Musa berhasil menggembala sampai 10 tahun lamanya ia diizinkan untuk memilih salah satu putrinya untuk dijadikan istri keduanya. Kemudian Nabi Musa menjadi menantu Nabi Syuaib, Seiring berjalannya waktu kisah Nabi Musa berlanjut ke waktu menggembala hewan ternak Nabi Syuaib sampai 10 tahun lamanya. 

    Musa pun teringat dengan kekejaman Firaun dan bala tentaranya yang terus menerus menindas Bani Israil Musa pun menyampaikan keinginan pada Nabi Syuaib untuk kembali ke tempat asalnya dengan tujuan menyelamatkan kaumnya dari penindasan yang dilakukan oleh Firaun dan Nabi Syuaib mengizinkan Musa untuk kembali ke kota asalnya yaitu Mesir.


Musa Menerima Wahyu Kitab Taurat Di Gunung Tursina (Sinai)

    Saat itu Nabi Musa sudah menikah dengan anak dari Nabi Syuaib AS yang bernama Shafura kemudian mereka berdua menuju ke Negri Mesir ketika mereka tiba di sebuah bukit saat malam tiba ia melihat sebuah cahaya dan Musa mendekati asal dari sinar cahaya tersebut setibanya disana terdengar sebuah suara yang menuju ke arah Musa wahyu yang diterima saat itu "Musa kamu sedang berada di lembah suci lepaskanlah terompah yang kamu kenakan dan kamu menjadi rasul utusanku" selama 40 hari 40 malam berdialog kepada Allah hingga timbul dari hati Musa bahwa ia ingin melihat wujud Allah hal tersebut diterangkan dalam (Q.S. Al-A'raf ayat 143). 

    Musa berkata "Ya tuhanku tampakanah diri engkau kepadaku agar aku dapat melihat kepada engkau" Allah berfirman "Kamu sesekali tidak sanggup melihat-ku tapi lihatlah bukit itu maka jika ia tetap di tempatnya (Sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihatku" Tatkala tuhannya menampakan diri kepada gunung Sinai itu dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun pingsan. Setelah Musa sadar kembali ia berkata "Maha suci engkau, aku bertaubat kepada engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman"

    Kemudian Nabi Musa berencana untuk meminta Nabi Harun AS membantunya untuk berdakwah pada Firaun karena Musa mengalami kecacatan yang disebabkan oleh memakan bara api, lidah Nabi Musa cedal karena api yang dulu pernah Musa letakkan di lidahnya saat Firaun hendak menguji akalnya hal itu terjadi setelah Nabi Musa AS kecil menarik jenggot Firaun hingga Firaun bermaksud membunuhnya.

    Istri Firaun yang bernama Aisyah mengkhawatirkan Musa lalu berkata pada suaminya bahwa "Dia masih kecil". Firaun kemudian menguji Musa kecil dengan buah dan bara api di hadapannya, Musa kecil bermaksud untuk meraih buah-buahan tetapi tangannya dialihkan oleh malaikat lalu Musa mengambil bara api dan ia letakkan di lidahnya, akibat terkena bara api ini kemudian lidahnya menjadi cedal. Setelah menjadi Nabi, Musa meminta kepada Allah SWT agar kekakuan di lidahnya dihilangkan sebagian sebatas agar kata-kata yang disampaikan Musa dapat dimengerti oleh orang lain dan tidak meminta dihilangkan secara total. 

    Karena itu Firaun menghina tutur kata Nabi Musa AS kejadian ini diabadikan didalam (Q.S. Az-Zukhruf ayat 51-52) Dan Firaun berseru kepada kaumnya seraya berkata "Hai kaumku bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai-sungai yang mengalir ini dibawahku maka apakah kamu tidak melihatnya? Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan perkataannya?"

    Setelah menerima wahyu Nabi Musa AS melanjutkan perjalanannya menuju Mesir setelah sampai disana Nabi Musa menemui ibu kandungnya dan juga menemui Nabi Harun AS untuk membantunya didalam berdakwah dan menyampaikan ajaran untuk menyembah kepada Allah SWT tuhan semesta alam. Setelah itu ia menemui Raja Firaun dan mengajaknya untuk ikut menyembah Allah SWT tapi tentu saja Firaun menolaknya dengan mentah-mentah dan ia meminta bukti bahwa Musa sudah diangkat menjadi seorang Nabi (Utusan Allah) dengan cara menunjukan mukjizatnya. Tapi Firaun menyuruh tukang-tukang sihirnya untuk melemparkan tali yang dimana tali-tali itu berubah menjadi ular.


Nabi Musa Melawan Tukang Sihir Fir'aun

    Allah SWT pun mewahyukan kembali Nabi Musa untuk melemparkan kembali tongkat yang ada ditangannya Musa, setelah itu tongkat Musa menjadi ular yang ukuran nya lebih besar ketimbang ular-ular milik tukang sihir Firaun yang kemudian memakan semua ular-ular itu. Firaun sangat marah melihatnya dan ia menyebut Musa hanya sebagai seorang tukang sihir. 

    Firaun kemudian meminta mukjizat yang lainnya lalu Nabi Musa memasukan tangannya kedalam saku lalu mengeluarkannya lagi saat dikeluarkan dari tangan nya muncul cahaya yang sangat menyilaukan bagi Firaun dan para pengikut serta pasukannya hingga Firaun meminta Musa untuk memasukan tanganya kedalam saku lagi tapi hal itu tidak membuat Firaun beriman dan tidak mempercayai bahwa Musa dan Harun adalah seorang Nabi dan Rasul utusan  Allah SWT. Yang kemudian beriman dan percaya bahwa Musa itu adalah Nabi dan Rasul Allah adalah para penyihir terbaik suruhan Firaun yang kemudian bersujud dan bertaubat atas segala perbuatan yang pernah dilakukan semasa hidupnya.



    Setelah Musa dan harun berdakwah dihadapan para pengikut serta pasukannya Firaun, dan Firaun menolaknya Firaun tentu saja semakin marah dan murka. Kemudian Firaun memerintahkan seluruh bala tentaranya untuk membunuh Musa tidak hanya mengancam nyawa Musa dengan tukang sihir Firaun pun  meminta bala tentaranya untuk membunuh semua pengikut Musa. Mengetahui hal tersebut Nabi Musa dan orang-orang yang menjadi pengikutnya melarikan diri ke Laut Merah

    Saat itu Nabi Musa kebingungan dengan situasi yang serba menegangkan karena pasukan Firaun berada tepat dibelakang mereka sedang mengejar dia dan para pengikutnya dan dihadapannya terbentang laut yang sangat luas dan mustahil untuk dilintasi dan dibelakangnya para tentara Firaun menghadangnya. Kemudian Allah memberikan wahyu lagi kepada Nabi Musa dengan meminta Musa memukul-mukulkan tongkatnya ke arah laut. 

    Kemudian laut pun terbelah menjadi dua bagian secara ajaib dan memberikan arah jalan untuk Nabi Musa serta para pengikutnya menyebrangi lautan. Entah apa yang dipikirkan oleh Firaun dan bala tentaranya ia telah diperlihatkan mukjizat yang luar biasa dengan mata kepala mereka sendiri bahwa laut yang sebegitu luasnya mampu terbelah secara otomatis dan mustahil untuk jalan mereka, tapi Firaun sudah tertutup rapat hatinya dan ingin segera menangkap Musa dan para pengikutnya lalu membunuhnya


Mukjizat Nabi Musa Membelah Laut Merah

    Ketika Nabi Musa dan para pengikutnya berada diujung laut dan selamat dari kejaran para pasukan dan bala tentaranya Firaun, akan tetapi begitu keras kepalanya Firaun yang berusaha mengejar dan mengikuti jejak Musa dan para pengikutnya. Lalu Allah pun memerintahkan Musa untuk menghentak-menghentakan kembali tongkat Musa kearah Laut Merah yang kemudian laut tersebut kembali seperti sedia kala dan mengurung seluruh pasukan dan bala tentara Firaun dan tenggelam di Laut Merah. Dalam beberapa hari jasad dari Firaun ditemukan dan masih utuh serta tidak membusuk hingga saat ini, itu adalah peringatan dari Allah untuk orang-orang yang menentang Allah SWT.

    Kemudian Kisah selanjutnya ketika Nabi Musa ditanya oleh Bani Israil tentang manusia yang paling alim dimuka bumi dan dijawab oleh Nabi Musa "Akulah orangnya tidak ada yang lebih alim daripada aku" akibat jawaban itu Allah SWT ingin menegur dan menguji kesabaran Nabi Musa, Allah memerintahkan Musa untuk pergi kearah laut saat itu Musa ditemani oleh sahabatnya yang bernama Yusya. 

    Allah SWT menyampaikan kepada Musa "Sesungguhnya aku memiliki seorang hamba dipertemuan dua samudra yang lebih alim darimu" Nabi Musa yang penasaran kemudian menjawab "Wahai tuhanku, bagaimana aku bisa bertemu dengannya?" Allah menjelaskan "Bawalah seekor ikan lalu simpanlah ikan itu didalam keranjang dimana ikan itu menghilang disanalah hambaku berada" Hamba yang dimaksud oleh Allah SWT adalah Nabi Khidir AS

    Singkatnya Nabi Musa mengambil seekor ikan lalu memasukannya kedalam keranjang setelah itu dirinya berangkat ditemani oleh seorang pemuda murid dan sekaligus sahabatnya yang bernama Yusya ibn Nun. Tibalah keduanya disebelah batu besar, Musa bermaksudnya merebahkan kepalanya sejenak keduanya justru malah tertidur pulas sementara ikan yang ada didalam keranjangnya Musa mulai meronta-ronta hingga akhirnya keluar dari keranjang dan terjatuh kelautan. Kejadian ini diabadikan dalam (Q.S. Al-Kahfi ayat 61-80) 

    Ketika Nabi Musa terbangun dan kawannya lupa mengabarkan kepadanya tentang keberadaan ikan keduanya justru malah melanjutkan perjalanan selama sehari semalam kemudian keesokan harinya Musa berkata kepada muridnya "Bawalah kemari makanan kita sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini" semula memang Nabi Musa tidak merasa letih hingga tibalah ditempat yang diperintahkan oleh Allah dan bertanya demikian. 

    Kemudian muridnya menjawab "Tahukah engkau tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi sesungguhnya aku lupa bercerita tentang ikan itu dan tidak ada yang membuatku lupa kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang sangat aneh" benar sekali ikan itu mengambil jalannya di laut sehingga Musa dan muridnya pun terheran-heran Musa kemudian kembali berkata "Itulah tempat yang kita cari" akhirnya keduanya pun kembali mengikuti jejak mereka semula.


Nabi Musa Berguru Dengan Nabi Khidir AS

    Keduanya mengikuti jejaknya semula hingga tibalah di batu tempat kemarin mereka beristirahat tiba-tiba ada seseorang pria yang berselimutkan kain. Musa pun kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh pria berselimut itu yang dikenal dengan Nabi Khidir AS. Musa pun kemudian memperkenalkan diri "Aku adalah Musa" kemudian ditanya oleh Nabi khidir "Apakah Musa Bani Israil?" Musa menjawab "Benar aku adalah Musa aku menemuimu agar engkau mengajariku sebuah ilmu" 

    Kemudian Musa meminta izin untuk mendampingi dan mengikuti Khidir namun keinginannya itu diragukan oleh hamba shaleh itu "Sesungguhnya kamu itu sesekali tidak akan sanggup sabar bersamaku, wahai Musa, sebab aku memiliki sebuah ilmu Allah yang telah diajarkan kepadaku namun engkau tidak mengetahui begitu juga Allah telah memberimu ilmu yang telah diajarkan kepadamu tetapi aku tidak mengetahuinya" Musa pun berusaha meyakini Khidir "Insyaallah engkau akan mendapati aku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan apapun"

    Khidir menjanjikan kepada Musa bahwa kemampuannya untuk bersabar ditentukan oleh perkenaan dan kehendak Allah tak lupa Nabi Khidir memberi persayaratan kepada Musa agar tidak bertanya-tanya kepadanya apa-apa yang telah dilakukan dia sebelum waktunya telah tiba menjelaskan alasan perbuatan-perbuatannya. Khidir berkata "Janganlah engkau mengikutiku dan janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun sampai aku sendiri yang akan menerangkannya" 

    Kemudian berjalanlah Nabi Musa dan Nabi khidir menyusuri pinggiran pantai. Saat ingin menyebrangi pantai yang lain keduanya mendapati kapal kecil yang tengah mengangkut para penumpang, untungnya para awak kapal mengenali Nabi Khidir singkatnya mereka pun membawa Khidir dan Musa menuju pantai yang dituju dan tanpa meminta imbalan apapun. Disaat demikian keduanya melihat seekor burung yang hinggap di pinggir kapal lalu sang burung mengambil air minum dengan paruhnya dan Khidir berbisik kepada Musa "Demi Allah Tidaklah ilmuku dan ilmumu disisi Allah kecuali seperti air laut yang diambil oleh burung itu dengan paruhnya"

    Saat keduanya berada didalam kapal Nabi Musa pun merasa terheran-heran luar biasa karena melihat  Nabi Khidir melubangi kapal itu dengan melepas salah satu papannya Musa pun lupa dan ingkar akan janjinya dalam pikirannya setiap kerusakan dimuka bumi adalah kejahatan dan kejahatan lebih berat lagi karena dilakukan oleh orang-orang yang sudah berbuat baik kepadanya. Nabi Musa lantas bertanya "Mengapa engkau melubangi perahu itu yang akibatnya akan menenggelamkan penumpangnya? sesungguhnya engkau telah berbuat satu kesalahan besar" disana Khidir mengingatkan kepada Musa "Bukankah aku telah berkata sesungguhnya engkau tidak akan sabar bersama denganku?"

    Keduanya pun melanjutkan perjalanan, namun Nabi Musa kembali melihat keanehan yang dilakukan oleh Nabi Khidir saat mengambil seorang anak kecil yang sedang lucu-lucunya dan aktif bermain kemudian menidurkannya anak itu lalu disembelih dan kepalanya dipisahkan dari tubuhnya. Melihat hal tersebut Musa tidak sanggup lagi menahan rasa sabarnya ia kembali mengingkari janjinya padahal dirinya sudah berjanji tidak akan menanyakan hal apapun yang dilakukan oleh Nabi Khidir selama bersama dirinya, namun Nabi Musa yang sudah kehilangan rasa sabar lantas bertanya kepada Nabi Khidir "Mengapa engkau membunuh jiwa yang bersih dan bukan karena dia membunuh orang lain? sesungguhnya engkau telah melakukan sesuatu yang mungkar" Khidir pun berkata "Bukankah kau tidak akan mampu sabar bersama denganku?"

    Disini Musa pun menyadari jika dirinya tak mampu lama-lama menamani Khidir sang hamba yang shaleh itu, ia tak kuasa melihat setiap kejadian yang dialaminya sementara dirinya hanya terdiam keadaan itu terjadi karena dua hal. Pertama, tabiat Musa adalah seorang pemimpin, Musa mungkin sudah terbiasa berfikir kritis atas setiap apa yang dilihatnya disaat yang sama ia tidak terbiasa diam ketika melihat perkara yang tidak disukainya. Kedua, syariat Musa tidak membenarkan pembunuhan terhadap seorang anak yang kemudian membiarkan pembunuhnya bagaimanapun keadaan pelakunya. Artinya dia (Musa) mengakui kesalahannya yang dilakukan kepada Nabi Khidir oleh karena itu ia meminta kesempatan yang ketiga dan berjanji jika ia kembali bertanya kepada Khidir dirinya berhak untuk berpisah dan ditinggalkan Khidir.

    Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan sampai di suatu kampung yang penduduknya sangat kikir mereka berdua mencari orang-orang yang berkenan menjamu nya namun sayangnya dia tidak mendapati walaupun seorang pun yang menerima mereka meskipun demikian Khidir pun tetap memperbaiki sebuah dinding rumah di kampung tersebut yang hampir roboh. Lagi-lagi Musa menemukan keanehan mereka kaum yang benar-benar kikir namun Khidir malah memperbaiki dinding rumah mereka tanpa mendapa imbalan apapun. 

    Disinilah Musa memilih meninggalkan Khidir, hal itu ditunjukan dalam pertanyaan tentang alasan mengapa Khidir mau memperbaiki rumah mereka tanpa mendapat imbalan sedikit pun padahal dari mereka tidak ada yang mau menyambut dan menjamu mereka. Seandainya Musa bersabar didalam mendampingi Khidir dia akan mendapatkan banyak keajaiban dan rahasia dari apa yang telah dialaminya sayangnya Nabi Musa memilih meninggalkannya setelah Nabi Khidir menjelaskan alasan mengapa dia melakukan hal yang dianggap aneh oleh Musa.

    Nabi Khidir menjelaskan kejadian di perahu pertama kali dia berkata kepada Musa "Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Maka aku bermaksud membuat kapalnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja yang dzalim yang merampas setiap perahu yang masih terlihat bagus" Jelas Nabi Khidir kepada Nabi Musa. 

    "Adapun anak yang kubunuh itu kedua orang tuanya mukmin dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya untuk durhaka dan kufur, maka kami menghendaki bahwa tuhan akan menggantinya dengan seorang anak lainnya yang lebih baik kesuciannya daripada anak itu dan lebih sayang kepada kedua orang tuanya" kemudian Khidir melanjutkan penjelasannya 

    "Adapun dinding dirumah itu adalah milik dua anak yatim di kota tersebut dan dibawahnya tersimpan harta milik mereka berdua sedangkan ayah mereka orang shaleh. Maka, tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari tuhanmu, aku tidak melakukannya berdasarkan kemauanku sendiri itulah makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya" Kejadian ini diterangkan dalam (Q.S. Al-Kahfi ayat 60-82)

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler