Kamis, 21 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ismail AS

Nabi Ismail AS

    Nabi Ismail AS merupakan Anak dari Nabi Ibrahim AS yang lahir dari Siti Hajar, Nabi Ismail lahir di Kan'an yang sekarang merupakan wilayah palestina. Kelahiran Nabi Ismail AS membawa kebahagiaan besar bagi Nabi Ibrahim karena sudah sejak lama Nabi Ibrahim AS dan istrinya merindukan kehadiran seorang anak. Setelah kelahiran Ismail, Ibrahim dan Siti hajar berhijrah bersama dengan Ismail yang masih bayi, mereka meninggalkan Palestina mereka tiba di sebuah padang pasir yang tandus. Di sekeliling mereka hanya terdapat hamparan pasir dan perbukitan. Allah SWT lantas memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail AS di tempat tersebut, Siti Hajar merasa sedih. Ia khawatir berada di tempat itu hanya bersama dengan Ismail yang masih kecil.

    "Kepada siapakah kau menitipkan kami?" tanya Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar mengulangi pertanyaan tersebut selama beberapa kali namun Nabi Ibrahim AS tidak menjawab nya. "Apakah ini perintah dari Allah SWT?" tanya Siti Hajar melanjutkan pertanyaan nya. Nabi Ibrahim AS menjawab "Iya, ini perintah darinya" kemudian Siti Hajar menjawab Nabi Ibrahim AS "Jika demikian, pergilah. Allah SWT pasti akan menjaga kami" ujar Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim AS, dia begitu yakin sepenuhnya hidupnya akan dijaga oleh Allah SWT. Nabi Ibrahim AS sebetulnya juga merasa sedih karena harus meninggalkan istri dan anaknya. Namun ia harus melaksanakan perintah dari Allah SWT.

    Siti Hajar hanya membawa sedikit perbekalan, ketika air telah habis Nabi Ismail mulai menangis karena tidak mendapatkan ASI dari ibunya karena ibunya juga sudah kekurangan minum. Siti Hajar kebingungan saat tangisan Ismail semakin kencang, Siti Hajar kemudian bangkit untuk mencari air. Dari kejauhan dia melihat ada genangan air di sebuah bukit yang kini dikenal dengan Bukit Shafa. Saat ia berlari menghampiri ternyata genangan air itu hanyalah fatamorgana di gurun pasir, dari bukit shafa lantas Siti Hajar melihat adanya genangan air di bukit lain, yaitu Bukit Marwah. Ia pun segera berlari kesana, namun lagi-lagi ia tidak menemukan air. Siti Hajar bahkan berlari-lari diantara bukit Shafa dan Marwah hingga 7 kali. Upaya Siti Hajar ini yang kemudian menjadi salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari bukit marwah dan bukit shafa, ibadah Sa'i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu dan oleh perempuan yang sedang datang bulan (Haid/nifas).

    Siti Hajar kemudian menghampiri Nabi Ismail AS yang masih menangis kencang hingga menghentak-hentakan kakinya ke tanah. Secara ajaib tiba-tiba dibawah hentakan kaki Nabi Ismail mengeluarkan dan memancarkan air. "Zamzam" (Berkumpulah) seru Siti Hajar sembari berusaha mengumpulkan air dengan kedua tangannya. Mata air itu terus-menerus mengeluarkan air yang tidak ada hentinya. Daerah tersebut yang mulanya kering dan tandus kini perlahan-lahan mulai disinggahi oleh para kabilah-kabilah dagang yang ingin beristirahat. 

    Nabi Ismail AS tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ketika Nabi Ismail sudah beranjak dewasa, Nabi Ibrahim mengajak putranya tersebut untuk membangun Ka'bah menggunakan bebatuan yang di tumpuk. Saat susunan batu Ka'bah meninggi, Nabi Ibrahim AS mengambil sebuah batu untuk pijakan. Batu tempat berpijak Nabi Ibrahim AS itulah yang kini disebut Maqam Ibrahim yang terletak disamping Ka'bah. Setelahnya Allah SWT lantas mengajarkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengenai tata cara beribadah dan juga memerintahkan kepada keduanya untuk menjaga kesucian Ka'bah.

    Nabi Ismail menghabiskan seluruh waktunya untuk berdakwah di kota Makkah hingga wafat. Nabi Ismail hidup selama 137 tahun lamanya. Selama masa hidupnya, Nabi Ismail dikaruniai 12 orang putra. Dari anak keturunan-nya Nabi Ismail AS terbentuklah bangsa arab Musta'ribah yang diantaranya kemudian lahirlah Nabi Muhammad SAW.


Sejarah Ibadah Kurban Dalam Islam

    Suatu hari ketika Nabi Ismail AS masih anak-anak, Nabi ibrahim AS pergi datang dan berkunjung menemui istri dan putranya. Pada saat Nabi Ibrahim AS sedang tertidur ia mendapat Perintah untuk menyembelih putranya (Ismail), perintah itu ia terima melalui mimpi, Nabi Ibrahim AS terbangun dan terkejut ia pun meminta ampun dan perlindungan kepada Allah SWT. Namun alangkah kagetnya Ibrahim yang mendapati mimpi itu hingga beberapa kali, Nabi Ibrahim AS merasa teramat sedih kala itu. Akan tetapi ia tau bahwa mimpi tersebut adalah ujian yang harus ia jalani, lantas Nabi Ibrahim AS menceritakan mimpi itu kepada Nabi Ismail AS. Nabi Ismail AS malah berkata "Ayah, lakukanlah perintah itu, sesungguhnya engkau akan mendapatiku sebagai seseorang yang sabar" betapa tabah dan tangguh nya hati Nabi Ibrahim AS yang selama ini tidak memiliki anak dan kemudian memiliki anak yang membawa kebahagiaan kemudian harus disembelih karena perintah Allah SWT. Hal tersebut diterangkan didalam Al-Qur'an Surah Ash-Saffat ayat 102.

    Lantas pada hari yang telah ditentukan, Nabi Ibrahim AS membawa Ismail pergi dari rumah dan menuju sebuah tempat yang telah ditentukan (Jabal Qurban) masih dekat dengan tempat peristiwa Nabi Ismail ingin disembelih kemudian Iblis menggoda Nabi Ibrahim supaya membatalkan proses penyembelihan itu. Kemudian Nabi Ibrahim AS tak tinggal diam, ia menimpuki Iblis tersebut dengan batu yang kini dikenal dengan melempar Jumroh saat prosesi Haji. Nabi Ibrahim AS sebenarnya juga merasa sedih harus menyembelih putra kesayangannya. Dengan penuh kesabaran keduanya lantas melakukan perintah Allah SWT tersebut. Nabi Ibrahim menidurkan Nabi Ismail diatas tanah. Namun ketika Nabi Ibrahim hendak mengayunkan pedangnya, Allah SWT mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor Kibas (Domba) yang gemuk. Alangkah gembira hati Nabi Ibrahim lalu ia memeluk tubuh Nabi Ismail dengan penuh keharuan. Peristiwa itulah yang kemudian mengawali adanya perintah berkurban bagi kaum muslimin pada Hari Raya Idul Adha. Saya tidak pernah terfikir bagaimana jika Nabi Ismail tidak diganti dengan Kibas, dan setiap anak laki-laki harus berkurban untuk orang tuanya.


Dakwah Nabi Ismail AS

    Nabi Ismail diangkat menjadi nabi dan berdakwah di Makkah untuk menyembah dan bertakwa kepada Allah SWT. Nabi Ismail pun wafat di Makkah dan dimakamkan di Hijr Ismail. Menurut catatan sejarah, lokasi makam Nabi Ismail AS sama seperti ibunya Siti Hajar. Nabi Ismail adalah anak sholeh yang percaya dengan kekuasaan Allah SWT, tanpanya umat Islam tidak akan mengetahui esensi kurban agar manusia saling berbagi satu dengan yang lain. Selain itu, Allah SWT tidak akan menguji hamba nya di luar batasan kemampuannya. Selama manusia masih berusaha mencari solusi, maka Allah SWT akan bantu hambanya keluar dari krisis.

    Selama berdakwah Nabi Ismail tak pernah lelah menyampaikan seruan dan ajakan untuk beribadah kepada kaumnya khususnya melakukan ibadah Salat. Dan terdapat banyak teladan Nabi Ismail yang dapat dijadikan contoh seperti selalu taat dan patuh setiap perintah dari Allah SWT. Nabi Ismail AS selalu patuh dan taat kepada orang tuanya, apapun yang diperintahkan oleh orang tua nya dilakukan dengan senang hati, Nabi Ismail AS selalu sabar menjalankan perintah dari Allah SWT, Nabi Ismail adalah pekerja keras dia yang membantu sang ayah Nabi Ibrahim membangun Ka'bah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler