Sabtu, 16 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ibrahim AS

 Asal Usul Nabi  Ibrahim AS

    Ibrahim lahir dari seseorang ayah yang bekerja sebagai pembuat patung berhala yang biasanya dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim AS lahir di Babilonia di Kota Ur Kasdim. Ada juga yang berpendapat bahwa dia lahir di sebuah dataran rendah di Damaskus. Kepercayaan yang dianut pada masa itu adalah agama mesopotamia kuno yang menyembah banyak dewa dan dewi, ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa kaum Ibrahim AS merupakan pemuja benda-benda langit tersebut, sebagaimana berhala-berhala yang disembah kaum Nabi Nuh AS

    Di dalam legenda bangsa Yahudi bahwa Nabi Ibrahim AS lahir pada masa kekuasaan seseorang penguasa yang dzalim bernama Namrud (Nimrod). Disebutkan bahwa dia (Namrud) melihat pertanda melalui bintang-bintang bahwa akan ada seorang anak laki-laki yang akan menghancurkan kekuasaannya. Setelah berdiskusi dengan para penasihatnya, dikeluarkanlah maklumat (Pengumuman) bahwa setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Saat mendekati waktu kelahiran, ibu Nabi Ibrahim AS kemudian pergi ke luar kota dan melahirkan disebuah goa. Ibu Nabi Ibrahim AS kemudian meninggalkannya disana dengan berat hati meninggalkan anaknya (Nabi Ibrahim AS) yang masih bayi, dan Nabi Ibrahim AS diasuh oleh malaikat Jibril. Disana Nabi Ibrahim AS tumbuh dengan sangat cepat, bahkan bisa berjalan dan bicara saat berusia 20 hari. Namun hal ini tidak diterangkan didalam Al-Qur'an dan Alkitab

    Pada masa itu, negeri yang ditinggali oleh Nabi Ibrahim AS dikuasai oleh Raja Namrud yang sombong, angkuh, bahkan mengaku sebagai tuhan. Setelah Nabi Ibrahim AS beranjak besar ibu nya mengantar nya ke ayahnya  Ayahnya yang bekerja sebagai pembuat patung itu yang kemudian Nabi Ibrahim AS ajak untuk beriman kepada Allah SWT serta meninggalkan tuhan yang lamanya. Ibrahim mendapati ayahnya yang berdoa dan meminta kepada berhala hatinya pun sangat sedih dan kemudian  berkata kepada ayahnya "Wahai bappaku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak pula bermanfaat kepadamu sedikit pun?" Q.S. Maryam ayat 42.

    Nabi Ibrahim AS adalah seorang anak yang cerdas dan berakal sehat sejak kecil. Beliau pada masa kecilnya selalu bertanya-tanya tentang patung-patung yang dibuat oleh ayahnya dan disembah oleh para kaumnya pada masa itu. Nabi Ibrahim AS tidak percaya bahwa patung-patung yang dibuat oleh manusia. Dan dia tidak percaya kepada Raja Namrud yang mengaku tuhan karena dia hanya manusia biasa. Nabi Ibrahim AS kemudian mencari tau siapa tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan langit dan bumi, matahari dan bulan, bintang-bintang dan segala mahkluk. Beliau mengamati alam semesta disekitarnya dan mendapati bahwa semuanya hanya ciptaan Allah SWT yang bersifat fana dan berganti-ganti dan berubah-ubah. Nabi Ibrahim AS menyadari bahwa tuhan yang Haq adalah satu, yaitu Allah SWT, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakan, tidak ada sesuatu yang serupa dengan nya, dan dia maha kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.


 Nabi Ibrahim Menghancurkan Patung Berhala

    Di dalam meyakinkan dan berdakwah dijalan Allah SWT, Nabi Ibrahim AS mendapatkan banyak ujian dari Allah SWT. Dalam memperjuangkan risalah tauhid Nabi Ibrahim AS sering menjumpai orang yang memberikan ujaran kebencian dan membenci Nabi Ibrahim AS. Dakwah Nabi Ibrahim AS Saat itu mendapatkan banyak penolakan dari kaumnya sendiri, dakwah yang disampaikan beliau ditolak mentah-mentah bahkan tidak jarang melakukan kekerasan kepada Nabi Ibrahim AS. Meskipun terus menerus mendapatkan penolakan, namun Nabi Ibrahim AS tetap menyebarkan ajaran tauhid yakni mengesakan Allah SWT kepada masyarakat disekitarnya. Seiring berjalannya waktu satu per satu orang menyatakan keimanannya dan sebagian lagi bersembunyi-sembunyi karena takut.

    Ketakutan yang ditakutkan oleh Raja Namrud mengenai tentang kematiannya semakin menghantuinya tatkala dia mendengar tentang ada ajaran baru yang disampaikan oleh Ibrahim. Selama sisa hidupnya, ia terus mencari cara agar ramalan yang dahulu pernah ia dengar tidak menjadi kenyataan menggunakan strategi ancaman. Awal perselisihan antara Namrud dengan Ibrahim terjadi ketika utusan Allah SWT tersebut menghancurkan segala patung yang ada terkecuali yang paling besar. Hal tersebut diterangkan didalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 57-58.

    Dengan penuh tekad Nabi Ibrahim AS membawa kapak dan kemudian menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh Raja Namrud dan umatnya. Ibrahim seraya berkata "Sebenarnya tuhanmu, adalah tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu", Nabi Ibrahim AS berkata dalam hatinya "Demi Allah aku akan menciptakan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah engkau pergi meninggalkannya". Dia Ibrahim kemudian menghancurkan berhala-berhala itu hancur berkeping-keping dan kemudian meninggalkan berhala yang paling besar. Semua berhala yang dihancurkan terkecuali yang paling besar dan Ibrahim meninggalkan kapak nya itu tepat di tangan patung berhala yang paling besar yang sengaja ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS. Mendengar berita tentang hancurnya patung-patung berhala Raja Namrud marah dan murka lalu menghampiri Nabi Ibrahim AS yang dia yakini sebagai pelaku atas hancurnya patung-patung sembahan nya itu.

    Raja Namrud lantas berkata "Wahai Ibrahim bukankah engkau yang telah menghancurkan Semua patung-patung berhala ini?". Dengan tegas Nabi Ibrahim AS berkata "Bukan!". Jawaban tersebut membuat Raja Namrud semakin marah dan murka kepada Ibrahim dan menuding Nabi Ibrahim sebagai pelakunya. Namun dengan tenang dia Ibrahim berkata "Tanyakan saja kepada berhala yang paling besar itu, mungkin saja berhala besar itu yang melakukan nya, karena terdapat kapak pada patung tersebut". Kemudian Raja Namrud membantah dengan berkata "Mana mungkin patung berhala dapat membuat hal semacam itu!". Mendengar jawaban Raja Namrud, Nabi Ibrahim AS membalas dengan tegas "Kalau begitu kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?". Jawaban dari Ibrahim membuat Raja Namrud semakin marah dan dikuasai oleh emosi dan kekufuran terhadap kuasa Allah SWT, Raja Namrud kemudian memerintahkan pasukan nya untuk menangkap Nabi Ibrahim AS.


Nabi Ibrahim AS Dibakar Hidup-Hidup

    Penasihat dari Raja Namrud menyarankan kepada Raja Namrud agar membakar hidup-hidup jasad Ibrahim sebagai hukuman. Kemudian Nabi Ibrahim AS diikatkan pada sebuah tiang yang mana tepat dibawah tiang tersebut persis dibawah kaki Nabi Ibrahim AS terdapat tumpukan kayu yang dibakar oleh para pasukan Raja Namrud untuk dieksekusi dan dibakar sebagai hukuman untuk Nabi Ibrahim AS, dan kejadian tersebut disaksikan oleh Raja Namrud dan para pasukannya. Kemudian Allah SWT berfirman "Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim" Q.S. Al-Anbiya ayat 69. Salah satu mukjijat (bukti nyata) yang Allah berikan kepada Ibrahim, beda seperti manusia biasa yang merasa panas jika terkena api namun Ibrahim malah merasa sejuk dan segar dan tak mempan dibakar oleh api.

    Kecongkakan Raja Namrud yang mengaku sebagai tuhan itu kemudian merasa terpukul atas keajaiban yang dihadapinya itu. Raja Namrud mengaku bisa menghidupkan dan mematikan orang. Hal yang dimaksud disini dia yang mampu menentukan nasib seseorang, dengan membiarkan nya hidup atau memberinya hukuman mati. Ibrahim yang memiliki keyakinan penuh kepada Allah SWT tidak percaya bahwa nasib ditentukan di tangan Raja Namrud itu kemudian selamat dari ujian tersebut. Raja Namrud yang kehabisan kesabaran kemudian mengajak Ibrahim untuk berdebat, sebelumnya Nabi Ibrahim belum pernah menghadap Raja Namrud namun pada kesempatan itu Nabi Ibrahim diundang oleh Raja Namrud peristiwa ini setelah Ibrahim selamat dari kobaran api, di dalam perdebatan nya Raja Namrud tetap angkuh dan sombong tetap menganggap dirinya masih sebagai tuhan.

    Pada perdebatan itu Nabi Ibrahim menyampaikan "Jika engkau benar dengan apa yang kau katakan bahwa kau mengakui dirimu sendiri sebagai Tuhan yang dapat menentukan nasib seseorang maka kau juga dapat menentukan alam semesta yang dapat mengatur bulan, matahari, bintang dan juga yang membuat matahari selalu terbit dari timur, jika kamu mengaku sebagai tuhan dapatkah engkau membuat matahari itu terbit dari arah barat?"

    Setelah menyadari kelemahan dan ketidakmampuannya itu Raja Namrud tidak mampu mencongkakan dirinya lagi kali ini diam merasa terpukul atas kenyataan yang disampaikan oleh Ibrahim. Peristiwa itu tepat ketika Raja Namrud sedang membagikan makanan, Raja Namrud menyimpan makanan pokok dan orang-orang berdatangan untuk itu. Namun setelah perdebatan terjadi Ibrahim tidak diberikan makanan sedikit pun. Ketika Ibrahim dekat dengan rumah keluarganya, Ibrahim menghampiri gundukan pasir, lalu ia mengantongi pasir itu hingga penuh di saku nya kemudian berkata "Aku akan menyibukan keluargaku dari mengingatku, jika aku datang pada mereka". Ketika ia datang meletakan kendaraan nya yang berisikan pasir dan langsung bersandar dan tidur. Siti Sarah sebagai istrinya bangkit menuju kantong tersebut, dan ternyata ia menjumpai makanan yang baik dan banyak. Ketika Ibrahim terbangun dari tidurnya lalu ia menjumpai istrinya dan bertanya "Darimanakah kalian memperoleh semua ini?" Sarah menjawab "Dari orang yang engkau datang kepadanya", Ibrahim pun tersadar bahwa semua itu rejeki dari Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya. 

    Setelah itu Allah SWT mengirimkan satu malaikat kepada raja yang congkak itu untuk menyerunya kepada iman. Tetapi si raja menolak, lalu malaikat itu menyeru untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya namun sang raja tetap menolak. Akhirnya malaikat berkata "Kumpulkanlah semua kekuatanmu dan aku pun akan mengumpulkan kekuatanku juga, alangkah sialnya Namrud malah mengumpulkan semua bala tentaranya. Disaat matahari terbit, dan Allah SWT mengirimkan kepada mereka pasukan nyamuk yang menutupi mereka hingga tidak dapat melihat sinar matahari. Lalu Allah SWT menguasakan nyamuk itu atas mereka, nyamuk-nyamuk itu memakan daging dan menyedot darah mereka serta meninggalkan mereka menjadi tulang-belulang. Salah seekor nyamuk memasuki kedua lubang hidung si raja, lalu bersarang di bagian dalam hidung sang raja selama 400 tahun sebagai azab dari Allah SWT untuknya. Tersebutlah bahwa Raja Namrud memukuli kepalanya dengan palu selama masa itu hingga Allah SWT membinasakannya dengan palu tersebut.


Siti Sarah & Siti Hajar 

    Nabi Ibrahim AS bersama istri pertamanya bermula hidup di Babilonia, Irak. Siti Sarah merupakan wanita yang sangat cantik, Siti Sarah wanita tercantik setelah Hawa. Kecantikan nya tidak hanya terpancar dari rupa dan fisik nya melainkan juga cantik secara akhlak, budi pekerti dan hatinya. Selain cantik, Sarah juga cerdas dan terkenal perempuan terbaik di zaman nya. Ia selalu mengikuti kemanapun Nabi Ibrahim pergi, salah satunya adalah ketika keduanya hijrah ke Mesir dari Babilonia. Saat itu dakwah Nabi Ibrahim tidak di terima oleh masyarakat Babilonia, Nabi Ibrahim dan Sarah tiba di Baitul Maqdis dan tinggal di Haran. Tidak jauh berbeda dengan tempat-tempat yang telah ditinggali Ibrahim masyarakat setempat juga menyembah berhala. 

    Kala itu Mesir dipimpin oleh Raja Amr bin Amru Al-Qais bin Maliun yang kafir dan suka menghamburkan kekayaannya dengan berfoya-foya. Ia juga sangat suka mencari perempuan tercantik di kerajaannya. Bila perempuan itu sudah bersuami, ia akan memaksa mereka untuk bercerai. Kecantikan Sarah ketika itu yang tiba di Mesir bersama Ibrahim menjadi topik pembicaraan hangat dikerajaan. Hingga seorang pengawal memberitahukan hal tersebut kepada Amr. Mendengar berita tentang Sarah, sang raja langsung menyuruh pengawalnya agar segera memanggil kedua nya dan kemudian Ibrahim menyanggupi panggilan tersebut. 

    Sesampainya di kerajaan, Raja Amr langsung menanyakan kepada Ibrahim siapakah perempuan disamping mu itu Ibrahim?, lalu Ibrahim menjawab bahwa Sarah merupakan saudarinya. Kemudian Nabi Ibrahim AS berbisik kepada istrinya agar mengaku sedemikian rupa, agar mereka berdua bisa selamat. Disinilah Sarah diuji oleh Allah SWT. Dari kisah ini, Rasullulah SAW bersabda "Ibrahim tidak pernah berbohong kecuali 3 kali, pertama perkataannya ketika diajak untuk beribadah kepada berhala kemudian Ibrahim menjawab sesungguhnya dirinya sedang sakit. Kedua, perkataannya patung besar itulah yang melakukan penghancuran kepada berhala-berhala yang lain. Ketiga, perkataannya tentang sarah yang mengaku sebagai saudarinya.

    Sarah kemudian dibawa oleh pengawal raja. Ia didandani dan kemudian dibawa ke hadapan raja. Sebelum datang kepada raja, Sarah melaksanakan Shalat dan berdoa agar selamat dan terjaga kesuciannya. Perasaan Sarah sangat sedih dan takut, ia takut berpisah dengan suaminya dan takut disentuh oleh sang raja. Ketika Sarah melihat raja hendak mendekatinya, ia berdoa "Ya allah, sesungguhnya aku beriman kepada-mu dan rasul-rasulmu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!", lalu sang raja merasa tercekik dan menghentak-hentakan kakinya. Sarah terkejut dan kembali berdoa "Ya allah, seandainya raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya" setelah berdoa, raja itu kemudian kembali merasa sehat seperti biasa. Namun Raja itu tetap berjalan mendekatinya, Sarah kembali berdoa "Ya allah sesungguhnya aku memelihara kehormatanku. Janganlah engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!" hal tersebut berlangsung selama dua kali hingga akhirnya sang raja merasa ketakutan dan mengatakan kepada pengawalnya "Pasti ini ulah setan yang kau bawa kepadaku. Kembalikan ia pada Ibrahim dan beri dia hamba sahaya" Sarah akhirnya bebas dan bisa pulang kerumahnya bersama Siti Hajar yang merupakan perempuan cantik hadiah dari sang raja. 

    Tahun demi tahun berjalan, Sarah yang sudah semakin tua tak kunjung dikaruniai anak oleh Allah SWT. Atas petunjuk dari Allah SWT, Sarah kemudian dengan ikhlas menawarkan suaminya untuk menikah dengan Siti Hajar agar diberikan keturunan oleh Allah SWT. Ia berkata kepada suaminya "Hai suamiku, hai kekasih Allah, inilah Hajar, aku berikan kepadamu. Mudah-mudahan Allah SWT memberi anak keturunan kepada kita darinya". Akhirnya Nabi Ibrahim AS menikahi Siti Hajar, keduanya dikaruniai putra pertama yang diberi nama Ismail. Ketika Siti Hajar melahirkan putra pertama Nabi Ibrahim AS yang bernama Ismail, kecemburuan Sarah terhadapnya semakin membara. Sarah kemudian meminta Nabi Ibrahim AS untuk menyingkirkan Hajar dari pandangannya. 

    Nabi Ibrahim AS lalu membawa Siti Hajar dan bayi Ismail keluar dari rumah mereka untuk meringankan kecemburuan Sarah. mereka berjalan sampai disebuah tempat yang kini dikenal sebagai kota Makkah. Setelah menemukan tempat tersebut, Nabi Ibrahim AS pun berniat kembali dan melihat keadaan Sarah yang mengalami guncangan. Siti Hajar yang merasa asing dengan tempat tersebut pun menggenggam baju Ibrahim agar dia tidak ditinggalkannya. "Wahai Ibrahim, kemanakah kau mau pergi? apakah kamu tega meninggalkan kami disini, kami tidak mengenal dengan lingkungan ini", Ibrahim hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan nya. Kemudian Siti Hajar bertanya kembali "Apakah Allah yang memerintahkanmu untuk berbuat seperti ini?" Ibrahim menjawab "Benar". Selanjutnya Siti Hajar dengan ikhlas berkata "Baiklah kalau demikian adanya, kamu boleh pergi sekarang, karena jika Allah yang menghendaki, maka dia tidak akan menyia-nyiakan kami".

    Setelah berjalan cukup jauh, Nabi Ibrahim berbalik kebelakang dan melihat tempat yang dia tinggalkannya dari kejauhan. Ia kemudian mengangkat kedua tangan nya seraya berdoa "Ya tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya tuhan (Yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (Q.S. Ibrahim ayat 37).

    Siti Hajar yang telah ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS pun tetap memberikan ASI kepada anaknya, sedangkan air yang ada digunakan untuk diminum olehnya. Namun setelah sekian lama diminum kemudian sumber mata air yang ada itu mengering sehingga membuat dia dan anaknya Ismail kehausan. Kemudian Siti Hajar memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan mencari air minum sebab tak kuasa mendengar anaknya yang terus menerus menangis.

    Nabi Ibrahim AS yang kembali kerumah istrinya Siti Sarah untuk melihat kondisi Sarah pada saat itu yang sudah dia tinggalkan untuk memindahkan Siti Hajar, kemudian pada suatu hari Ibrahim dan Siti Sarah kedatangan tamu yang tidak diundang seperti yang telah diterangkan didalam Al-Qur'an Surah Ash-Saffat ayat 112-113. Nabi Ibrahim AS dikenal dengan orang yang sangat menghormati tamu, kemudian seperti biasa Siti Sarah diperintahkan untuk menghormati tamu tersebut dengan menyembelih seekor anak sapi yang gemuk. Setelah dipanggang, daging itu disuguhkan untuk tamu itu namun tamu tersebut tidak menyentuh makanan yang telah dihidangkan sehingga membuat Nabi Ibrahim AS khawatir dan takut. Ternyata, tamu itu rupanya sosok malaikat yang mampir ke kediaman mereka karena diperintahkan Allah SWT untuk memberikan kabar gembira kepada mereka, yaitu kabar bahwa Siti Sarah akan mengandung bayi. Sarah yang sudah tua langsung kaget, terharu dan terheran karena ia telah berumur lebih dari 90 tahun. Kabar itu membuat pasangan ini berbahagia, karena setelah puluhan tahun mereka tidak memiliki anak akhirnya akan memiliki anak. Akhirnya Sarah mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Ishaq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler