Tampilkan postingan dengan label Paman Maryam Ibunda Isa AS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Paman Maryam Ibunda Isa AS. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Februari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Zakariyya AS

 

Nabi Zakariyya AS

    Nabi Zakariyya AS merupakan tokoh didalam Al-Qur'an dan Alkitab dia adalah salah seorang Nabi Bani Israil. Zakariyya berperan sebagai wali dari Maryam dan ayah dari Nabi Yahya AS. Zakariyya hidup di Palestina pada masa kekuasaan Romawi. 

    Setelah Nabi Sulaiman AS meninggal, kerajaan Israil terbagi menjadi dua kerjaan yang berada di Utara atau kerajaan Samaria untuk membedakan dengan kerajaan Israel lama dan kerajaan Yehuda di Selatan. 

    Kerajaan Samaria ditaklukkan Asyur pada 720 SM satu setengah abad kemudian kerajaan Yehuda ditaklukkan oleh Babilonia baru pada tahun 587 SM dan bait suci (Baitul Maqdis dan Baitul Aqhsa) yang menjadi pusat ibadah bani Israil turut dihancurkan. 

    Banyak bani Israil kemudian diasingkan ke Babilonia. Pada masa-masa selanjutnya, Bani Israil (Sebutan untuk keturunan Yaqub) juga kerap dikenal dengan bangsa Yahudi, meski ada juga non-Bani Israil yang menjadi penganut ajaran Yahudi.

    Nabi Zakaria merupakan bagian dari Kaum Bani Israil yang lahir pada tahun 91 SM dan menjalani hidupnya di Palestina. Beliau baru diangkat menjadi Nabi dan mendapatkan wahyu saat usianya sudah mencapai 90 tahun. 

    Pada usia remaja dan menjalani masa dewasa didalam menjalankan kehidupannya beliau berprofesi sebagai tukang kayu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Nabi Zakaria sendiri masih menjadi keturunan dari Nabi Sulaiman AS dan salah satu nabi termasyhur. 

    Istri dari Nabi Zakaria bernama Ilyasya binti Faqud bin Qabil atau sebagai Al-Yahbi dan merupakan berasal dari keluarga Nabi Harun AS. Keturunan dari Zakariyya AS dan istrinya juga melahirkan seseorang yang akan menjadi Nabi juga yaitu Yahya AS sepanjang hidupnya juga Nabi Zakaria menjadi pelindung dari Maryam yang merupakan ibu dari Nabi Isa AS

    Ayah dari Maryam sendiri bernama Imran yang merupakan ulama dari Bani Israel ia datang ke Nabi Zakaria AS untuk menitipkan anaknya yaitu Maryam. Nabi Zakariyya sudah mengasuh Maryam sejak usia kecil dan sudah dianggap sebagai anak sendiri. 

    Ia didik dengan penuh kasih sayang serta kelembutan. Salah Satu hal dilakukan oleh Nabi Zakaria dengan membuat tempat ibadah khusus untuk Maryam yang saat ini menjadi Masjidil Aqhsa. Hal ini pula yang menjadikan Nabi Zakariyya sebagai orang pertama yang membuat mihrab. 

    Saat Maryam hadir di tengah keluarga Nabi Zakariyya mereka masih belum memiliki keturunan dari pernikahannya. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa mereka begitu senang dengan kehadiran Maryam, di sisi lain Maryam diperlakukan begitu baik seperti anak kandung sendiri sampai dirinya menjadi besar.

Dakwah Nabi Zakariyya AS

    Nabi Zakariyya AS merupakan salah satu Nabi yang diutus untuk bisa mengembalikkan akhlak dari Bani Israil yang ada di Palestina mengingat kaum tersebut banyak melakukan dosa seperti kemungkaran, kedzaliman, dan mengubah agama yang telah diajarkan oleh Nabi Musa AS. 

    Inti dari dakwah yang dilakukan oleh Nabi Zakariyya AS yaitu memberikan seruan kepada kaum tersebut untuk kembali ke jalan yang benar termasuk juga dengan bertobat dan menyembah kepada Allah SWT. Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Zakariyya AS dipusatkan ada di Bait-al maqdis tempat ini merupakan kuil dari Nabi Sulaiman AS pernah didirikan sebelumnya.

    Ciri khas dari dakwah yang dilakukan oleh Nabi Zakariyya yaitu dilakukan dengan penuh kelembutan meskipun perjalanan dakwah tidak selalu berjalan dengan lancar tetapi sosoknya dikenal tetap disegani dan dihormati oleh banyak kaum Bani Israil, terutama tutur kata yang diucapkan dan dikeluarkan dalam dakwahnya selalu lembut,alim,serta bijaksana. 

    Dalam menjalani dakwahnya ini, Nabi Zakariyya AS juga mengalami cobaan yang begitu berat yaitu tidak segera mendapatkan momongan. Mengingat bahwa saat itu usia dari Nabi Zakariyya AS dan istrinya juga sudah begitu senja.

    Kondisi yang dialaminya tersebut membuat beliau juga merasa bingung dan sedih akan keberlangsungan dari dakwah yang sudah dilakukannya, tanpa kehadiran anak laki-laki, kecil kemungkinan untuk nantinya bisa mendapatkan pengganti untuk melanjutkan dakwah tersebut. 

    Meskipun saat itu Nabi Zakariyya juga sudah mendapatkan Maryam yang menjadi anak angkat namun Maryam merupakan seorang anak perempuan masih belum cukup untuk melanjutkan dakwah tersebut. Hal ini tidak membuat Nabi Zakariyya berputus asa untuk berdoa serta memohon keturunan kepada Allah SWT doa yang dipanjatkan juga penuh dengan kelembutan hingga pada akhirnya Nabi Zakariyya mendapatkan Yahya.

Doa Serta Ibadah Nabi Zakariyya

    Selain dakwahnya yang selalu mendapatkan penolakan dari Bani Israil, Nabi Zakariyya juga diuji perihal keturunan. beliau sangat menginginkan keturunan untuk meneruskan dakwahnya padahal ia tahu bahwa dirinya dan sang istri yang sudah sama-sama berusia lanjut sehingga rasanya mustahil jika istrinya mengandung dan melahirkan seorang anak. 

    Walau begitu Nabi Zakariyya tidak pernah berputus asa atas rahmat dari Allah SWT ia selalu memanjatkan doa setiap waktu tanpa mengenal lelah. Nabi Zakariyya AS bermunajat kepada Allah SWT agar ia dikaruniakan seorang anak laki-laki

    Anak asuh Nabi Zakariyya yaitu Maryam tidak dapat meneruskan jejak dakwah hal itu karena belum ada pendakwah perempuan pada zaman tersebut. Kisah Nabi Zakariyya dalam meminta keturunan kepada Allah SWT diabadikan dalam Q.S.Imran : 38 "Di sanalah Zakariyya berdoa kepada tuhannya. Dia berkata (Wahai tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-mu. Sesungguhnya engkau maha mendengar doa)". 

    Diabadikan juga dalam Q.S. Maryam : 2-6 "(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat tuhanmu kepada hambanya Zakaria, (Yaitu) ketika dia berdoa kepada tuhannya dengan suara yang lirih, Zakaria berkata (wahai tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepadamu wahai tuhanku, sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalanku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul Anugerahilah aku seorang anak dari sisimu (seorang anak) yang akan mewarisi aku dan keluarga Ya'qub serta jadikanlah dia, wahai tuhanku, seorang yang di ridhai"

    Dia (Allah) berfirman "Demikianlah tuhanmu berfirman hal itu mudah bagiku, sungguh, engkau telah aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali" Dia Zakaria berkata "Wahai tuhanku, berilah aku suatu tanda." Allah berfirman "Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama (tiga hari) tiga malam, padahal engkau sehat." lalu Zakariyya keluar dari mihrab menuju kaumnya lalu dia memberi isyarat kepada mereka agar bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. Maryam : 9-11. Ingatlah zakaria ketika dia berdoa kepada tuhannya "Ya tuhanku, janganlah engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang engkau adalah sebaik-baiknya waris" Q.S. Al-anbiya : 89

 

Kehadiran Nabi Yahya Disamping Nabi Zakaria

    Doa Nabi Zakaria pun dikabulkan oleh Allah SWT pada saat itu turun malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu nya kepada Zakaria yang sedang beribadah di mihrabnya. Kabar gembira yang disampaikan oleh Jibril diabadikan dalam Q.S. Maryam : 7 "Wahai Zakaria, kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki yang bernama Yahya yang nama itu tidak pernah kami berikan sebelumnya". 

    Nabi Zakaria kaget, bahagia, serta bertanya-tanya ia tahu bahwa dirinya telah berusia senja begitu pula dengan istrinya yang juga disebut mandul alias tidak bisa memiliki anak. Zakaria berkata "Wahai tuhanku bagaimana aku akan memiliki anak, sedangkan istriku seseorang yang mandul dan sungguh aku sudah mencapai usia yang sangat tua?" ucap nabi Zakaria dalam Q.S. Maryam : 8 kemudian Allah berfirman menjawabnya pada ayat 9 surah Maryam.

    Nabi Zakaria yang mendapatkan kabar gembira itu pun meminta kepada Allah SWT perihal lahirnya seorang anak laki-laki untuk meneruskan perjuangannya dalam menyiarkan agama. 

    Nabi Zakaria AS mengucap syukur atas rahmat Allah SWT karena doanya dikabulkan oleh yang maha pengasih. Kemudian, lahirlah seorang bayi laki-laki bernama Yahya yang memiliki arti "menghidupkan" atau "membuat hidup" Disebutkan bahwa momen kelahiran Nabi Yahya AS berdekatan dengan momen kelahiran Nabi Isa AS namun, ada pula riwayat yang menyebutkan jika Nabi Yahya AS lahir 3 bulan sebelum Nabi Isa AS. 

    Sewaktu kecil, Nabi Yahya AS terkenal sebagai sosok yang rajin belajar dan tidak hanya disegani oleh manusia saja bahkan dihormati kalangan hewan karena sikapnya yang selalu menyayangi sesama mahkluk hidup.

Nabi Zakaria dan Maryam

    Nabi Zakaria AS juga bersinggungan dengan kisah ibunda Nabi Isa AS diketahui Nabi Zakaria adalah paman nya Maryam. Ibu dari Maryam yakni Hannah adalah saudara perempuan Ilyasya yang merupakan istri Nabi Zakaria AS. 

    Suami dari Hannah bernama Imran, seorang ahli ibadah sekaligus pembesar di Palestina dan namanya pun di abadikan dalam Al-Qur'an. Ilsyasya dan Hannah sama-sama menginginkan keturunan dua pasangan suami istri ini tak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT agar diberikan anak yang shaleh. Hannah pun berjanji kepada Allah SWT jika dirinya dikaruniai seorang anak, maka anak tersebut akan diserahkan untuk mengabdi di Baitul Maqdis.

    Doa Hannah pun terkabul ia dianugerahi seorang bayi perempuan yang dinamakan Maryam binti Imran. Namun, sayangnya menjelang kelahiran Maryam suami Hannah meninggal dunia. Untuk menepati janjinya, Hannah menyerahkan Maryam kepada Nabi Zakaria AS untuk diasuh. 

    Nabi Zakaria dan istrinya pun menerima dan menyambut baik dan memperlakukan Maryam dengan penuh kelembutan kasih sayang layaknya anak kandung. Nabi Zakaria yang mendirikan mihrab khusus untuk Maryam kemudian Maryam menghabiskan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT sehingga terkenal sebagai wanita ahli ibadah serta wanita suci.


Dakwah Zakaria Dan Yahya

    Nabi Zakaria AS dan anaknya Nabi Yahya AS berdakwah untuk mengajak Bani Israil untuk keluar dari kemungkaran serta mau menaati perintah Allah SWT. Dikisahkan Nabi Zakaria AS bersama dengan Nabi Yahya AS melawan raja dzalim, penguasa Bani Israil, yaitu Raja Herodus. 

    Dua nabi Allah SWT ini ingin mengingatkan Raja Herodus soal pernikahan sedarah. Diketahui bahwa Raja Herodus ingin menikahi anak perempuan tirinya sendiri, yakni Putri Herodia yang memang terkenal cantik jelita. Raja Herodus pun jatuh hati pada Putri Herodia. Nabi Zakaria dan Nabi Yahya pun mengingatkan Raja Herodus bahwa perkawinan tersebut adalah hal yang dilarang didalam agama dan didalam kitab.

    Raja Herodus yang tidak terima atas pernyataan itu kemudian memerintahkan pengikutnya untuk membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, diriwayatkan bahwa Nabi Yahya AS tertangkap dan dibunuh sementara itu Nabi Zakaria melarikan diri ke sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pepohonan dan bersembunyi di salah satu pohon tersebut. 

    Diceritakan bahwa setelah melarikan diri, pepohonan yang berada disana pun memanggilnya, pepohonan tersebut kemudian membukakan dirinya dan mempersilahkan Nabi Zakaria masuk kedalamnya. 

    Namun, Iblis menyaksikan hal tersebut dan menarik bagian kecil pakaian Zakaria hingga keluar dari pepohonan agar terlihat pasukan Herodus hingga akhirnya pasukan Herodus mengetahui tempat persembunyian Zakaria AS. Kemudian pasukan Herodus menggergaji pohon tersebut dan dari dalam pohon tersebut keluar cairan berwarna merah yang dipercaya itu adalah darah Nabi Zakaria AS.

    Tetapi dalam riwayat lain disebutkan dua pohon yang persis sehingga mengecoh pasukan Herodus. Saat digergaji, pohon itu juga mengeluarkan cairan merah yang diduga sebagai darah. Diriwayatkan dari Ishaq bin Bisyr yang meriwayatkan dari Idris bin Sinan, dari Wahab bin Munabbih, Wahab mengatakan bahwa orang yang digergaji itu adalah Yesaya sementara Nabi Zakaria AS meninggal dunia secara wajar. 

    Yesaya merupakan Nabi umat Yahudi dan merupakan Nabi yang muncul sebelum era Zakaria dan Yahya kisahnya tidak tercantum dalam Al-Qur'an maupun dalam hadist, hanya saja Ibnu Katsir memasukannya ke kisah para nabi.

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler