Kamis, 23 November 2023

Kisah Lengkap cerita Nabi Adam AS

 

Penciptaan Alam Semesta dan Isinya

    Jauh sebelum Allah SWT menciptakan nabi Adam sebagai manusia pertama, Allah SWT menciptakan langit dan bumi dalam waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa disisi Allah SWT sama dengan 1000 tahun menurut hitungan manusia, hal tersebut diterangkan di dalam Al-Qur'an surah Hud ayat 7

    Dialah Allah SWT yang maha kuasa atas segala sesuatu, jika ia ingin menghendaki menciptakan sesuatu dia hanya perlu berfirman, "KUN" (Jadilah), maka jadilah apa yang dia kehendaki-nya. Tidak hanya menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu isinya, Allah SWT juga menciptakan malaikat. Malaikat diciptakan dari Nur (Cahaya) sebagai makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT, malaikat dianugerahi akal dan pikiran akan tetapi tidak dianugerahi dengan nafsu sehingga malaikat tidak memerlukan makan dan minum, malaikat tidak bersyahwat, tidak pernah berbuat dosa, dan tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

    Selain malaikat, Allah SWT juga menciptakan Jin atau Iblis yang terbuat dari api. Berbeda dengan malaikat, Jin atau Iblis ini memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Terdapat Jin yang patuh terhadap Allah SWT, ada pula Jin yang membangkang sehingga disebut sebagai Iblis atau Setan. Iblis merupakan nenek moyang setan baik Iblis maupun keturunannya, mereka sangat ingkar pada Allah SWT. Bahkan, sudah menjadi tugas dari Iblis menggoda dan menyesatkan keturunan dari Adam AS untuk membangkang kepada Allah SWT. Hingga cikal bakal keturunan Adam AS menemani mereka di neraka.


    Kemudian setelah Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya, lalu malaikat, dan iblis. Allah SWT menciptakan mahkluk lain yang terbuat dari tanah liat dan lumpur hitam yang dapat dikatakan sempurna daripada mahkluk lainnya karena manusia dibekali dengan akal dan pikiran, hawa nafsu, jenis kelamin. Kemudian, Allah SWT menghembuskan ruh kepadanya sehingga dapat hidup seperti manusia saat ini. Manusia pertama tersebut bernama Adam AS. Setelah menciptakan Adam, Allah SWT memerintahkan para malaikat, jin, dan iblis untuk bersujud kepadanya. Sebagai bentuk rasa hormat kepada Nabi Adam. Malaikat yang taat langsung mematuhi perintah Allah SWT dan bersujud dihadapan Nabi Adam. 

    Sedangkan Iblis? menolaknya dengan membangkang kepada perintah Allah SWT sehingga tidak mau bersujud kepada Nabi Adam karena merasa sombong dan menganggap dirinya lebih baik daripada manusia yang juga ciptaan Allah SWT. Sebagaimana diterangkan didalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 34, "Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang kafir". Ketika mendengarnya, Allah SWT murka. Lalu, mengutuk dan mengusir Iblis dari surga. Iblis pun rela keluar dari surga namun iblis memohon dan meminta kepada Allah SWT untuk dibiarkan hidup hingga hari kiamat tiba. Masih dalam sifat yang jahat dari Iblis, Iblis pun bertekad dan bersumpah untuk menyesatkan Nabi Adam beserta keturunannya agar berbuat dosa dan kufur kepada Allah SWT.

    Dahulu sebelum Nabi Adam menjadi pemimpin di bumi, Nabi Adam menghuni surga bersama para malaikat, sebagai makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari malaikat dan iblis, Nabi Adam diberkahi akal, nafsu, ilmu dan hikmah. Allah SWT juga mengajarkan nama-nama benda yang dilihatnya ketika hidup di surga. Dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-baqarah ayat 31 "Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, sebutkan kepada-ku nama semua benda ini, jika kamu benar!". Kemudian Adam menyebutkan semua benda yang dimaksud sehingga malaikat pun kagum seraya memberi hormat padanya.

    Surga, tempat tinggal Nabi Adam terasa sangat indah, damai, dan nyaman untuk dihuni. Segala kebutuhan juga terpenuhi dengan baik. Namun, semua makhluk yang ada di surga memiliki pasangan sedangkan Nabi Adam kesepian karena tidak memiliki teman. Allah SWT yang mengetahui atas segalanya dan memahami perasaan yang ada didalam hati mahkluknya menciptakan Hawa untuk menjadi teman sekaligus pendamping hidup Nabi Adam. Ketika Nabi Adam tertidur, Allah SWT menciptakan manusia lain berjenis kelamin perempuan yang bernama Hawa yang terbuat dari tulang rusuk Nabi Adam. Saat terbangun, Nabi Adam pun terkejut akan kehadiran Hawa dan merasa senang dan gembira ketika mengetahui bahwa hawa datang sebagai teman hidupnya, dan dijelaskan dalam Q.S. An-nisa ayat 1.

    Kemudian Allah SWT persilahkan Nabi Adam dan Hawa untuk tinggal di surga untuk menikmati semua kenikmatan nya. Hanya saja Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati salah satu pohon didalam surga. Allah SWT menjelaskan dalam Q.S. Al-araf ayat 19. Pohon yang dimaksud adalah pohon buah khuldi. Masih ingat dengan janji dan sumpah Iblis? bahwa Iblis akan menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya, Iblis merayu Hawa dan Adam untuk memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah SWT walau usaha yang dilakukan Iblis selalu ditolak oleh Nabi Adam dan Hawa namun Iblis tidak pernah putus asa untuk menyesatkannya, Iblis selalu kembali membisikan Hawa dan Adam untuk memetik dan memakan buah khuldi, dan pada akhirnya Nabi Adam dan Hawa memetik dan memakan buah tersebut. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam Q.S. Al-baqarah ayat 36.

    Usai memakan buah khuldi, Adam dan Hawa menyesal dan seluruh auratnya terbuka. Keduanya kebingungan dan berjalan kesana kemari sekaligus berusaha menutup aurat mereka dengan dedaunan surga, keduanya berkata "Ya tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." Meskipun Nabi Adam dan Hawa telah berusaha memohon ampunan dan Allah SWT memaafkan dan serta menerima tobat nya, tetapi keputusannya untuk keluar dari surga tidak bisa dihindari. Allah SWT tetap mengeluarkan Nabi Adam dan Hawa dari surga yang penuh dengan kenikmatan. Hal ini sesuai dengan kehendaknya yang menciptakan manusia sebagai pemimpin yang mengatur atau mengelola di bumi, Iblis pun kembali terusir dari surga dan harus hidup di bumi meski pada alam yang berbeda, sebagaimana sumpah Iblis yang terdapat dalam Q.S. Al-araf ayat 16-17.

    Sebelumnya malaikat sempat bertanya pada Allah SWT dan berkata kurang setuju. Malaikat pun bertanya "Mengapa engkau menciptakan manusia yang hanya berbuat kerusakan di muka bumi, mereka akan saling memusuhi satu sama lain bermusuhan dan saling menumpahkan darah (membunuh) satu dengan yang lain, bukankah kami (malaikat) senantiasa patuh dan mengagungkan nama-mu?"Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

    Pada akhirnya Nabi Adam dan hawa diturunkan ke muka bumi dalam keadaan terpisah, keduanya berpencar dan saling mencari dalam waktu yang sangat lama. Belum lagi rintangan yang harus dihadapi oleh keduanya karena pada saat itu keadaan bumi cukup menyeramkan dan tidak ada manusia. Digambarkan bahwa keadaan bumi terdiri dari gunung-gunung yang menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon yang raksasa tumbuh berserakan, sungai-sungai besar atau kecil membentang, hutan belantara lebat, semak-semak belukar, dan binatang buas yang berkeliaran. Selain itu terdapat rintangan lain berupa angin, badai, petir, hujan, panas matahari, gempa, topan, dan gejala alam lainnya. Meski dipenuhi rintangan yang sangat banyak, Allah SWT menganugerahkan Nabi Adam dan Hawa akal sehat untuk mengatasi kesulitan di kehidupannya di dunia.

    Setelah bertahun-tahun lamanya, keduanya pun dipertemukan oleh Allah SWT di Jabbal Rahmah, sebuah bukit yang kerap disebut gunung. Tepatnya, di dekat Padang Arafah. Peristiwa bertemunya kembali Adam dan Hawa kemudian diperingati setiap tahunnya oleh umat Islam seluruh dunia. Dengan cara wukuf di Padang Arafah bagi yang menjalankan ibadah Haji dan puasa di hari Arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah Haji. Setelah itu, Nabi Adam bersama Hawa tinggal di goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan.

Kisah Anjing dan Kuda Zaman Nabi Adam

    Kembali pada masa awal Nabi Adam yang diciptakan dari seonggok tanah yang sudah berbentuk namun belum ditiupkan ruh didalamnya. Saat itu iblis yang mana masih tinggal di surga pada saat itu menyadari bahwasannya mahkluk yang diciptakan Allah SWT itu akan mengalahkan derajat kemuliaannya dilangit. Hatinya pun dipenuhi rasa iri dan dengki karena merasa disaingi dan merasa dirinya lebih tinggi dan mulia. Iblis pun mendekati tubuh tersebut dan kemudian meludahi tubuh Nabi Adam yang belum ditiup ruh didalamnya dan ludah tersebut jatuh diatas perut tubuh itu, Allah SWT marah dan mengeluarkan Iblis dari surga namun pada saat itu murka Allah hanya sebagiannya dan murka Allah nantinya ditujukan ketika Iblis tidak mau sujud karena keangkuhannya kepada Nabi Adam. 

    Iblis yang kini berada diluar surga bukannya merasa bersalah tapi ia malah bertambah dengki terhadap makhluk yang hendak diciptakan tersebut. Ia pun bersiasat untuk merusak tubuh itu dengan bantuan kuda yang ada di surga namun jangankan bertemu kuda yang ada didalam surga untuk mendekati surga pun Iblis tidak bisa masuk karena dijaga oleh malaikat yang taat pada  perintah Allah SWT. Namun Iblis tidak habis akal akan itu, iapun mencari siasat bagaimana agar dapat masuk kedalam surga, hingga pada akhirnya Iblis bertemu dengan ular dipinggir surga yang mana ular pada masa itu hewan terindah di surga, ia memiliki 4 kaki dan dapat terbang. Iblis menghasut ular untuk memperbolehkan nya masuk kedalam mulut ular dan membawanya memasuki surga dan membawanya kepada kuda, begitu bertemu dengan kuda iblis pun berkata pada kuda melalui perantara mulut ular 

    "Wahai kuda tahukah engkau bahwasannya mahkluk yang hendak tuhanmu ciptakan beserta keturunannya itu nanti akan menaiki punggung seluruh keturunanmu" Ujar Iblis pada kuda. Mendengar apa yang diucapkan oleh iblis tadi kuda pun marah dan langsung berlari kearah tubuh makhluk yang Allah ciptakan dan masih berupa tanah itu, ia hendak menginjak-injaknya supaya hancur. Namun Allah SWT mengetahui akan segalanya, Allah pun mencongkel bagian dari tubuh yang terkena ludah Iblis dahulu dan merubah nya menjadi seekor anjing dan langsung mengusir kuda yang hendak memijak-mijak tubuh makhluk yang terbuat dari tanah tersebut. Kuda tadi pun pergi karena diusir oleh anjing yang mana dari situlah asal-usul anjing yang merupakan bagian dari tubuh manusia yaitu berasal dari lubang pusar yang kini masih kita miliki. Maka dari itu Najis jika kita berkenaan dengan anjing karena anjing terbuat dari ludah Iblis dan hewan anjing merupakan hewan yang setia dan dapat menjaga manusia karena wadah pembuat anjing adalah tubuh manusia.

Kisah Dihilangkannya Kemampuan Bicara Hewan

    Setelah turun dari surga dan tinggal di bumi Nabi Adam mengadu pada Allah karena lapar. Sebab, dia telah tinggal selama 40 tahun belum pernah makan dan minum. Maka malaikat Jibril datang dengan membawa dua kerbau dari surga. Yang satu berwarna merah dan yang satu berwarna hitam. Jibril mengajarkan kepadanya bagaimana cara mengolah tanah. Setelah diajari, mulailah Adam membajak. Kemudian Jibril membawakan segenggam benih gandum dan mengajarkan bagaimana cara menanamnya. Setelah tahu, mulailah adam menanamnya. Ketika Adam sedang sibuk membajak tanah, tiba-tiba salah satu dari kerbau itu diam. Adam memukulnya dengan pecut yang ada di genggaman tangannya, Allah SWT menjadikan kerbau itu bisa berbicara sehingga ia berbicara kepada Adam, "mengapa engkau memukulku?" Adam menjawab, "Karena engkau membangkang kepadaku." dengan tenang kerbau itu berkata kepada Adam, "betapa lembutnya Allah kepadamu karena dia tidak memukulmu ketika engkau membangkang kepada-nya" (Ketika Adam memakan buah khuldi). Akibat omongan kerbau ini, Adam menangis seraya, "Wahai tuhanku, semua benda mengejekku hingga binatang-binatang sekalipun" Atas kejadian ini, Allah menyuruh Jibril untuk mengusap lisan binatang agar tidak bisa berbicara. Dahulunya, sebelum Adam diturunkan ke bumi, binatang-binatang bisa berbicara.

    Setelah itu, Nabi Adam yang telah bertemu dengan Hawa memulai kehidupan baru di muka bumi dan menjalani peran sebagai cikal bakal manusia. Keduanya hidup dan tinggal didalam Goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan. Adanya akal yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT, membuat Nabi Adam dan Hawa mulai mampu mengelola alam disekitar. Hingga seiring berjalannya waktu, mereka juga dikaruniakan anak. Hawa selalu dikaruniai anak yang kembar, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tahun pertama, anak laki-laki tersebut diberi nama Qabil, sementara anak perempuan bernama Iqlima. Di tahun berikutnya, Nabi Adam dan Hawa kembali dikaruniai anak kembar, dengan nama Habil dan Labuda. Baik Nabi Adam dan Hawa, mereka bekerjasama membesarkan anak-anak kembarnya. Keduanya membesarkan dengan kasih sayang serta pendidikan yang adil dan tanpa dibeda-bedakan. Dengan harapan, anak-anaknya ini bisa memiliki keturunan lain secara luas untuk mengisi dan memakmurkan bumi Allah SWT.

Peristiwa Pembunuhan Sesama Manusia Pertama Di Bumi

    Qabil dan Habil adalah dua anak Nabi Adam yang kisah perseteruannya terkenal hingga saat ini. Atas bisikan Iblis,  Qabil akhirnya membunuh Habil karena iri hati. Qabil memiliki adik perempuan yang bernama Iqlima yang memiliki paras cantik, sedangkan Labuda memiliki paras yang kurang menarik. Hingga akhirnya, Qabil dan  Habil tumbuh dewasa. Allah SWT mensyariatkan atau memperbolehkan kepada Nabi Adam AS untuk menikahkan setiap putranya selain kembaran mereka. Singkat cerita Qabil menaruh hati pada kembarannya sendiri yang berparas cantik, yaitu Iqlima. Namun, ketika Nabi Adam hendak menikahkan Qabil dengan Labuda, sedangkan Habil dengan Iqlima timbulah sikap protes dari Qabil. Dia menolak dinikahi dengan saudara kembar Habil yaitu Labuda sebab parasnya yang tidak menarik. Kemudian Nabi Adam merasa dilema, lalu ia meminta pertolongan Allah SWT dan dikabulkan. Namun Allah SWT meminta pengorbanan setiap putra Adam, yang apabila pengorbanannya diterima maka akan mendapatkan keadilan di sisi-nya. 

    Qabil yang merupakan seorang petani, berkurban dengan hasil panen biji-bijian dengan kualitas yang buruk. Dia bahkan tidak memerdulikan apakah kurban nya diterima atau tidak, sebab rasa sombong sudah menguasai dirinya. Sedangkan Habil yang seorang peternak, berkurban seekor binatang, ada yang menyebutnya kambing atau unta terbaik dari ternaknya. Setelah kurban mereka dipersembahkan, Allah SWT hanya menerima kurban yang diberikan oleh Habil. Itu tandanya, Habil akan menikahi Iqlima dan Qabil dengan Labuda. Qabil justru marah karena tak dapat menikahi saudari kembarnya yang cantik. Dengan penuh amarah, Qabil pun mendatangi Habil dan berkata "Aku akan membunuhmu! aku tak mau melihatmu bahagia, sementara aku tak bahagia". Hal  tersebut diterangkan didalam Q.S. Al-Maidah ayat 27. Habil justru merasa iba dengan kemarahan Qabil atas niat itu untuk membunuh dirinya agar tidak terjatuh pada dosa dan membuat Allah SWT murka. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 28-29. Namun, sepertinya nasihat dari Habil tidak didengar. Hingga suatu saat ketika Habil sedang terlelap, Qabil datang dengan membawa batu besar di tangannya, lalu melemparkannya dan mengenai kepala Habil sampai saudaranya sendiri pun meninggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler