Tampilkan postingan dengan label Kakak Nabi Musa AS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kakak Nabi Musa AS. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Januari 2024

Kisah Lengkap Cerita Nabi Harun AS

 

Kesetiaan Nabi Harun Menjadi Juru Bicara Nabi Musa AS

    Nabi Harun AS merupakan saudara kandung dari Nabi Musa AS ia merupakan juru bicara dan teman setia selama melakukan dakwah, karena Nabi Musa tidak fasih didalam berbicara karena meletakan bara api di lidahnya ulah Fir'aun dan yang menjadi musuh utama Musa dan Harun. Harun juga kakak kandung dari Musa yang merupakan putra tertua Imran yang tidak lain ayahnya Musa dan keturunan bangsa Israel. 

    Sepanjang kisah Harun menjadi kakak yang setia menemani adiknya didalam berdakwah kemanapun ia membutuhkan pasti Harun bersedia karena berada dijalan Allah SWT dan salah satu kelebihan yang dimiliki Harun adalah kepiawaian nya didalam berdebat dan menyampaikan pendapat dan keduanya saling melengkapi berdakwah menyampaikan pesan dari Allah SWT agar Bani Israil tidak lagi menyembah berhala dan kembali pada agama Allah SWT.

  Halangan dan ritangan yang dihadapi oleh kakak beradik utusan Allah ini sungguh sangat berat apalagi ketika berhadapan dengan raja yang sangat dzalim (Fir'aun) dan Bani Israil yang masih saja menyembah berhala. Namun keduanya tidak mengenal lelah dan menyerah, keduanya mempunyai kegigihan yang luar biasa dalam memperjuangkan agama Allah SWT.

Nabi Harun Semasa Kecil

    Kisah Nabi Harun bermula ketika ia lahir pada masa sebelum adanya perintah dari Fir'aun untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Hal ini berbeda ketika zaman Nabi Musa lahir yang ketika Musa lahir keluarlah maklumat keji tersebut dari Fir'aun. Meski kakak beradik Nabi Harun dan Nabi Musa berada di pengasuhan yang berbeda Nabi Harun dibesarkan bersama keluarga kandungnya sedangkan Nabi Musa diangkat dan diasuh oleh Aisha istri Fir'aun. 

    Ketika itu Nabi Musa mendapatkan perintah dari Allah untuk berdakwah di Bani Israil yang ada dibawah kepemimpinan Fir'aun. Lantaran Nabi Musa memiliki kekurangan kekakuan yang ada pada lidahnya sehingga tidak dapat berbicara secara fasih membuat Nabi Musa berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan pendamping dari keluarganya sendiri kisah tersebut diterangkan dalam Q.S. Thaha ayat 25-35 Berkata Musa "Ya tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untuk urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku yaitu (Harun) saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepadamu dan banyak mengingatmu, sesungguhnya engkau maha melihat kami"

    Nabi Musa AS berdoa seperti itu agar diberikan kemudahan dalam melaksanakan perintah-perintah yang diberikan oleh Allah SWT, karena yang dihadapi oleh mereka adalah raja yang paling besar di dunia pada zaman itu. Raja Firaun yang masa itu dikenal dengan kesewenang-wenangan nya dan sangat diktaktor saking merasa paling tinggi Fir'aun tidak mau mengakui adanya Allah dan menyebut kepada rakyat-rakyatnya bahwa dia adalah 'Tuhan'. Begitulah hubungan antara Harun dan Musa yang kemudian menjadi juru bicara Musa.

Sejarah Dajjal Musa Samiri dan Musa Bin Imran 

    Pada zaman Fir'aun setiap bayi laki-laki Bani Israil harus dibunuh mirip dengan kisah Nabi Musa AS, Samiri pun menjadi bayi laki-laki yang lahir pada zaman itu dan selamat seperti Nabi Musa yang membedakan keduanya sang ibu meninggalkan bayi Musa Samiri didalam gua begitu saja dan tak ada yang menyelamatkannya apalagi merawatnya, atas kasih sayang Allah diutuslah malaikat Jibril untuk merawat sang bayi itu dan sejak saat itu samiri mengenal Jibril.

   Setelah dewasa Samiri terkenal sebagai seorang yang sangat terasing dan enggan untuk berbaur dan ia memiliki nama asli Musa bin Zhafar dan tinggal di Karman atau Bajarna. Satu-satunya teman yang dimiliki oleh Samiri adalah para musyrikin yang menyembah patung anak sapi. Dari pergaulannya yang salah tersebut efek negatif pun melekat di diri dan hati Samiri ia juga mengagungkan patung anak sapi tersebut. 

    Disaat Nabi Musa diutus menjadi Nabi, Musa menyelamatkan Bani Israil dan diselamatkan oleh Musa dari kekejaman Fir'aun dan Samiri pun termasuk yang ikut serta dalam rombongan Nabi Musa AS pasca tenggelamnya Fir'aun dan bala tentaranya. Musa menggiring Bani Israil untuk meninggalkan Mesir. Saat menyebrangi laut merah menuju tanah yang dijanjikan oleh Allah SWT malaikat Jibril mendampingi Musa dan Harun, Jibril menunggangi kuda dan berada didepan rombongan. Samiri yang dahulu dirawat oleh Jibril pun mengenali Jibril, tanpa berbekal ilmu apapun Samiri mengambil tanah bekas tapak kuda yang ditunggangi Jibril kemudian ia pun menyimpannya.

    Didalam perjalanan, rombongan Musa menghampiri sebuah desa yang penduduknya menyembah patung anak sapi dan bukan mentaati nasihat musa untuk mentauhidkan Allah, Bani Israil justru meminta Musa untuk membuat satu patung untuk mereka sembah "Wahai Musa buatkanlah untuk kami satu sesembahan sebagaimana mereka yang mempunyai beberapa sesembahan" pinta mereka. 

    Tentu saja Musa geram dan marah mendengar hal itu kemudian ia pun mengingatkan kaumnya agar hanya menyembah Allah SWT semata. Sejak singgah di desa itu kekaguman Samiri pada anak sapi itu membutakan hatinya ia pun bertekad suatu hari akan mengajak Bani Israil untuk menyembah patung anak sapi. Ia pun teringat pada jejak kuda Jibril yang ia simpan didalam kantongnya dengan bisikan syaitan Samiri bertekad menjadikan tanah tersebut sebagai bahan pembuatan patung.

    Keinginan Samiri pun untuk menjalankan misi buruknya itu mendapatkan kesempatan ditengah perjalanan, Musa meninggalkan Bani Israil untuk sementara Waktu dengan tujuan mendapatkan wahyu Kitab Taurat dari Allah SWT. Atas perintah Allah pergilah Musa menuju bukit Tursina Musa berencana pergi selama 10 malam, tapi kemudian digenapakan 40 malam. 

    Sebelum berangkat Musa menitipkan Bani Israil kepada kakaknya Nabi Harun "Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, perbaikilah dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan" Ujar Musa. Harun pun kemudian memimpin Bani Israil namun rupanya Samiri tidak memperdulikan nasihat dari Nabi Harun kemudian Samiri mengumpulkan segala perhiasan emas yang selama ini dibawa. 

    Emas tersebut dikumpulkan lalu dileburkan diatas api, setelah emas meleleh Samiri melemparkan tanah jejak kuda Jibril yang disimpan selama perjalanan dari Mesir itu lalu berteriaklah Samiri "Jadilah Anak Sapi!" teriak Samiri girang tanpa merasa berdosa. Lupa sudah Samiri akan peringatan Musa agar tak menyembah berhala, tapi selalu mengesakan Allah SWT kemudian anak sapi emas itu mengeluarkan suara dan sangat aneh dan berbeda dengan patung anak sapi biasanya.

    Dengan kebodohan kaum Bani Israel mereka pun percaya dan mengikuti ajaran dan bujukan Samiri alhasil mereka pun menyembah patung anak sapi emas tersebut selama Musa pergi sementara Nabi Harun tak sanggup untuk menghadapi Bani Israil sendirian. Saat Musa kembali betapa marah dan sangat sedih hatinya melihat kaumnya sudah menjadi musyrik ia hanya pergi sebentar untuk mendapatkan petunjuk yang nantinya akan menjadi pedoman baik dan bermanfaat juga untuk para kaumnya akan tetapi kaumnya sudah menjadi musyrik. 

    Namun keras kepalanya Bani Israil selalu memiliki banyak alasan untuk menjawab Musa, mereka selalu merasa congkak dan merasa paling benar "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri. Tetapi, kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasaan kaum itu (Mesir). Maka, kami telah melemparkannya dan demikian pula Samiri melemparkannya" Ujar mereka.

    Mendengar hal tersebut kemudian Musa menghampiri Samiri ia sangat marah kepada Samiri yang mengkhianati perintahnya dan justru menyesatkan kaumnya. "Apa yang mendorongmu berbuat demikian hai Samiri?" Tanya Musa bernada tinggi. Dengan entengnya Samiri menjawab "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya. Maka aku ambil segenggam jejak malaikat itu lalu aku melemparkannya demikianlah nafsu membujukku" Ucap Samiri. 

    Nabi Musa yang geram kemudian mengusir Samiri dan menyeret patung anak sapi emas tuhan buatan Samiri itu dibakar dan kemudian menjadi abu, Musa kemudian membuang abu itu ke lautan sementara itu Samiri hidup sendirian seperti sedia kala dan yang dikatakan oleh Musa "Samiri akan mendapatkan azab didunia dan di akhirat" Samiri tidak akan mati sampai kiamat tiba dan Samiri pun menghampiri Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW ketika masa Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab ingin membunuhnya namun Rasullulah melarangnya sama seperti nabi-nabi sebelumnya (Musa dan Isa) selalu membiarkannya. Hal tersebut diterangkan dan diabadikan dalam Q.S . Thaha ayat 85-91 dan ayat 95-98

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler