Sabtu, 23 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ya'kub AS

 

Nabi Ya'kub AS

    Nabi yakub AS adalah putra dari pasangan Nabi Ishaq AS dan istrinya Rafiqah perempuan asal Irak. Yakub hidup sekitar tahun 1837-1690 SM. Beliau juga merupakan cucu dari Nabi Ibrahim AS. Nabi Yakub  memiliki saudara kembar yang bernama Ish. Maka dari itu orang tua dari Nabi Yakub sangat berharap agar anak kembarnya ini bisa mengikuti jejak kakeknya yaitu Nabi Ibrahim AS agar dapat mampu mengamalkan perbuatan kebaikan dan dapat menyebarkan nya seperti kakeknya. Maka Nabi Ishaq AS mulai memberikan pelajaran agama serta memberikan nasihat-nasihat kepada kedua putra kembarnya. Beliau akan selalu mengusahakan dirinya untuk memberikan pelajaran agama serta memberikan nasihat kepada putranya dalam kondisi apapun. 

    Hal-Hal yang selalu diberikan dan dajarkan adalah hal-hal yang dapat membuat kehidupan menjadi lebih tenang dan damai, sehingga harus menjauhi sifat iri, dengki, maksiat dan permusuhan. Hal ini beliau lakukan supaya kedua putranya selalu beriman kepada Allah SWT dan menjadi hamba yang selalu bertawakal kepadanya. Namun harapan dari Nabi Ishaq AS untuk memiliki anak-anak yang taat untuk menjalankan perintah Allah SWT nyatanya tidak sesuai karena putranya yang bernama Ish memiliki sifat yang tidak mengamalkan kebaikan, seperti iri, dengki, sombong, dan senang sekali pamer. 

    Akan tetapi putra Nabi Ishaq yang bernama Ya'kub memiliki sifat yang berbeda dengan saudara kembarnya itu, sifat-sifat yang dimiliki Nabi Yaqub AS sangat mencerminkan kebaikan, seperti tidak sombong, tidak bermaksiat, dan sangat lemah lembut. Setelah beranjak dewasa hubungan Ish dan Yakub tidak baik, Ish sangat iri dan dengki kepada Yakub karena lebih disayang oleh kedua orang tua mereka. Hal tersebutlah yang membuat Nabi Ishaq meminta kepada Yakub untuk pindah ke Babilonia (Irak).


Konflik Ish dan Ya'kub

    Pada suatu hari Nabi Ishaq AS meminta Ish untuk menyiapkan makanan sehingga pergilah dia berburu. Rafqa yang mendengar permintaan Nabi Ishaq tersebut kemudian meminta juga kepada Nabi Yakub untuk menyembelih domba terbaik mereka. Nabi Ishaq yang tidak tau jika istrinya yang meminta Yakub untuk menyembelih domba mereka, yang diketahui Nabi Ishaq bahwa makanan nanti akan dibawakan oleh Ish kakanya Yakub, Nabi Ishaq pun kaget ketika Yakub sudah lebih dulu menyediakan makanan bersama sang ibu. Selang beberapa jam Ish pun kembali dengan hewan buruan nya dan Nabi Ishaq berkata kepada anak pertamanya itu bahwa makanan sudah siap sedari tadi.

    Al-Aish yang mengetahui bahwa saudaranya sudah lebih dahulu membawakan makanan maka marah dan mengancam akan membunuh Nabi Yakub jika ayahnya sudah meninggal. Atas permintaan Rafqah ibunya pergi kerumah sang paman yang bernama Laban yang nantinya juga akan menjadi mertua. Nabi Yakub muda tinggal dirumah dan bersama keluarga sang paman. Paman Laban memiliki dua orang anak yakni Layya dan Rahael. Sang paman berjanji akan menikahkan Nabi yakub dengan salah satu putrinya, dan kisah nabi Yakub dalam memulai keluarga pun dimulai. Nabi Yakub AS diangkat nabi oleh Allah SWT ketika ia berhijrah ke Babilonia (Irak), Allah SWT memberi wahyu dan menyampaikan bumi Allah SWT yang luas ini diwariskan kepada Nabi Yakub AS beserta keturunannya. Hal tersebut diterangkan dalam Al-Qur'an Surah Yusuf ayat 6 dan al-ankabut ayat 27.

    Nabi Yakub memilih Rahel, tetapi sang paman melarang dan meminta Nabi Yakub untuk menikahi Layya terlebih dahulu. Boleh saja Yakub menikahi Rahel tetapi harus bekerja tujuh tahun. Akhirnya, Nabi Yakub menikahi keduanya putrinya sang paman Laban. Lantaran belum juga memiliki keturunan akhirnya Nabi Yakub menikahi dua perempuan yang kerap membantu Layya dan Rahel. Dari empat istrinya itu Nabi Yakub memilik 12 orang anak dan Nabi Yusuf AS yang juga merupakan keturunan dari Nabi Yakub AS. Yusuf terlahir dari rahim Rahel adalah anaknya yang paling-paling disayangi. Paras tampan rupawan dan sikap yang sopan santun membuat Yusuf menjadi anak kesayangan Yakub. Hal inilah yang kemudian menjadikan dan menimbulkan rasa iri pada anak-anak Yakub yang lain.


Keteladanan Nabi Ya'kub AS

    Keteladanan Nabi Yakub AS yang bisa kita ambil hikmahnya ialah kesabaran sejati, bahkan akibat ulah anak-anaknya Nabi Yakub AS sendiri tidak pernah marah. Nabi Yakub AS tidak pernah menyalahkan Allah SWT atas ujian yang telah diberikan kepadanya. Selain itu Nabi Yakub AS juga terus menerus menyampaikan ajaran dan beribadah kepada Allah SWT. Nabi Yakub AS berpesan kepada semua anak-anaknya dan semua keturunan nya kelak mematuhi ajaran Islam yang menjadi agama semua nabi Allah SWT.

    Pada akhir hayat hidup nya Nabi Yakub AS mengalami sakit pada matanya dan mendapatkan kebutaaan karena Nabi Yakub AS menangisi anaknya setiap hari yang hilang entah dimana yang dibuang oleh saudara-saudaranya. Anaknya yang hilang itu ialah Nabi Yusuf AS. 

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ishaq AS

 

Nabi Ishaq AS

    Nabi Ishaq AS adalah putera Nabi Ibrahim AS dan istrinya yang bernama Siti Sarah. Nama Ishaq memiliki arti tertawa/tersenyum, nama tersebut diambil ketika ibunya Siti Sarah tersenyum dan gembira ketika mendapatkan kabar dari malaikat bahwa ia akan memiliki anak dan keturunan. Sebelum kelahiran Ishaq Nabi Ibrahim dan Siti Sarah lama tidak memiliki anak dan usia yang dimiliki oleh Siti Sarah yang dapat dikatakan sudah tua itu mendapatkan kabar gembira dari para malaikat yang menjadi tamu Nabi Ibrahim AS, dikabarkan bahwa Siti Sarah akan segera memiliki anak dan keturunan (Ishak) dan setelah Ishak akan lahir (Yakub). Hal tersebut diterangkan didalam Al-Qur'an surah Hud ayat 69-74. Kabar tentang kelahiran Ishaq disampaikan oleh para malaikat-malaikat utusan Allah SWT yang diceritakan dalam Al-Qur'an Surah Hud 

    Beranjak dewasa Nabi Ishaq AS menjadi pemimpin untuk para kaumnya yaitu kaum Kan'an. Nabi Ishaq AS berdakwah dengan caranya yang lemah lembut, serta beliau pandai memikat hati orang, ramah dan tamah, sehingga ajaran agama Islam yang disampaikan dapat dirasakan manfaatnya. Setelah menjadi dewasa Nabi Ishaq AS menikah dengan Rafdah yang melahirkan dua anak kembar. Anak pertama dari Nabi Ishaq AS bernama Ish yang memiliki arti awal. Sementara anak kedua diberi nama Yakub

    Nabi Ishaq AS lahir di Hebron, kota Hebron adalah sebuah kota yang didiami suku Kan'an dan kelak kaum Kan'an inilah yang dijadikan alasan diutusnya Nabi Ishaq AS untuk menegakan agama Allah SWT. Orang Kan'an dikenal dengan masyarakat yang sama sekali tidak mengenal Allah SWT. Bersama dengan saudara seayahnya Nabi Ismail AS, Nabi Ishaq AS diutus oleh Allah SWT untuk meneruskan perjuangan dakwah ayahanda-nya. Dan setelah menginjak dewasa, Nabi Ibrahim AS tidak memberikan izin untuk menikah dengan wanita dari kaum Kan'an yang kala itu memang durhaka kepada Allah SWT dan sangat terasing dengan keluarga mereka. Maka dari itu suatu saat Nabi Ibrahim AS mengutus seorang pelayannya untuk pergi ke daerah Harran  Kepergian pelayan itu bertujuan untuk membawakan seorang perempuan dari saudara Ibrahim AS yang akan dijodohkan dengan Ishaq AS wanita tersebut bernama Rafqah binti Batu'il.

    Nabi Ishaq AS kemudian menikahi Rafqah pada usia kisaran 40 tahun, pernikahan tersebut berlangsung ketika Nabi Ibrahim AS masih hidup. Rafqah istri Nabi Ishaq  juga sempat mengalami hal yang sama seperti Siti Sarah sang ibu mertua, yakni tak juga kunjung mengandung. Mengikuti langkah sang ayah Nabi Ishaq AS kemudian memohon kepada Allah SWT agar segera diberikan keturunan. Al-hasil Nabi Ishaq AS memiliki anak yang kembar dan kedua anaknya laki-laki, keduanya diberi nama Ishhu atau Ish ini disebut-sebut sebagai nenek moyang yang melahirkan bangsa romawi sedangkan Yakub adalah seorang anak dari Ishaq dan cucu Ibrahim yang kelak mendapat tugas untuk melanjutkan perjuangan dakwah pendahulunya sebagai nabi dan rasul.

    Dari putera Ishaq ini nantinya yang akan melahirkan keturunan Bani Israil dan menurunkan Nabi dan Rasul, termasuk didalamnya Nabi Yusuf AS putra Yakub hingga Nabi Isa AS. Sedangkan yang terakhir terlahir dari keturunan Nabi Ismail AS, yakni Nabi Muhammad SAW 

Kamis, 21 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ismail AS

Nabi Ismail AS

    Nabi Ismail AS merupakan Anak dari Nabi Ibrahim AS yang lahir dari Siti Hajar, Nabi Ismail lahir di Kan'an yang sekarang merupakan wilayah palestina. Kelahiran Nabi Ismail AS membawa kebahagiaan besar bagi Nabi Ibrahim karena sudah sejak lama Nabi Ibrahim AS dan istrinya merindukan kehadiran seorang anak. Setelah kelahiran Ismail, Ibrahim dan Siti hajar berhijrah bersama dengan Ismail yang masih bayi, mereka meninggalkan Palestina mereka tiba di sebuah padang pasir yang tandus. Di sekeliling mereka hanya terdapat hamparan pasir dan perbukitan. Allah SWT lantas memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail AS di tempat tersebut, Siti Hajar merasa sedih. Ia khawatir berada di tempat itu hanya bersama dengan Ismail yang masih kecil.

    "Kepada siapakah kau menitipkan kami?" tanya Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar mengulangi pertanyaan tersebut selama beberapa kali namun Nabi Ibrahim AS tidak menjawab nya. "Apakah ini perintah dari Allah SWT?" tanya Siti Hajar melanjutkan pertanyaan nya. Nabi Ibrahim AS menjawab "Iya, ini perintah darinya" kemudian Siti Hajar menjawab Nabi Ibrahim AS "Jika demikian, pergilah. Allah SWT pasti akan menjaga kami" ujar Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim AS, dia begitu yakin sepenuhnya hidupnya akan dijaga oleh Allah SWT. Nabi Ibrahim AS sebetulnya juga merasa sedih karena harus meninggalkan istri dan anaknya. Namun ia harus melaksanakan perintah dari Allah SWT.

    Siti Hajar hanya membawa sedikit perbekalan, ketika air telah habis Nabi Ismail mulai menangis karena tidak mendapatkan ASI dari ibunya karena ibunya juga sudah kekurangan minum. Siti Hajar kebingungan saat tangisan Ismail semakin kencang, Siti Hajar kemudian bangkit untuk mencari air. Dari kejauhan dia melihat ada genangan air di sebuah bukit yang kini dikenal dengan Bukit Shafa. Saat ia berlari menghampiri ternyata genangan air itu hanyalah fatamorgana di gurun pasir, dari bukit shafa lantas Siti Hajar melihat adanya genangan air di bukit lain, yaitu Bukit Marwah. Ia pun segera berlari kesana, namun lagi-lagi ia tidak menemukan air. Siti Hajar bahkan berlari-lari diantara bukit Shafa dan Marwah hingga 7 kali. Upaya Siti Hajar ini yang kemudian menjadi salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari bukit marwah dan bukit shafa, ibadah Sa'i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu dan oleh perempuan yang sedang datang bulan (Haid/nifas).

    Siti Hajar kemudian menghampiri Nabi Ismail AS yang masih menangis kencang hingga menghentak-hentakan kakinya ke tanah. Secara ajaib tiba-tiba dibawah hentakan kaki Nabi Ismail mengeluarkan dan memancarkan air. "Zamzam" (Berkumpulah) seru Siti Hajar sembari berusaha mengumpulkan air dengan kedua tangannya. Mata air itu terus-menerus mengeluarkan air yang tidak ada hentinya. Daerah tersebut yang mulanya kering dan tandus kini perlahan-lahan mulai disinggahi oleh para kabilah-kabilah dagang yang ingin beristirahat. 

    Nabi Ismail AS tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ketika Nabi Ismail sudah beranjak dewasa, Nabi Ibrahim mengajak putranya tersebut untuk membangun Ka'bah menggunakan bebatuan yang di tumpuk. Saat susunan batu Ka'bah meninggi, Nabi Ibrahim AS mengambil sebuah batu untuk pijakan. Batu tempat berpijak Nabi Ibrahim AS itulah yang kini disebut Maqam Ibrahim yang terletak disamping Ka'bah. Setelahnya Allah SWT lantas mengajarkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengenai tata cara beribadah dan juga memerintahkan kepada keduanya untuk menjaga kesucian Ka'bah.

    Nabi Ismail menghabiskan seluruh waktunya untuk berdakwah di kota Makkah hingga wafat. Nabi Ismail hidup selama 137 tahun lamanya. Selama masa hidupnya, Nabi Ismail dikaruniai 12 orang putra. Dari anak keturunan-nya Nabi Ismail AS terbentuklah bangsa arab Musta'ribah yang diantaranya kemudian lahirlah Nabi Muhammad SAW.


Sejarah Ibadah Kurban Dalam Islam

    Suatu hari ketika Nabi Ismail AS masih anak-anak, Nabi ibrahim AS pergi datang dan berkunjung menemui istri dan putranya. Pada saat Nabi Ibrahim AS sedang tertidur ia mendapat Perintah untuk menyembelih putranya (Ismail), perintah itu ia terima melalui mimpi, Nabi Ibrahim AS terbangun dan terkejut ia pun meminta ampun dan perlindungan kepada Allah SWT. Namun alangkah kagetnya Ibrahim yang mendapati mimpi itu hingga beberapa kali, Nabi Ibrahim AS merasa teramat sedih kala itu. Akan tetapi ia tau bahwa mimpi tersebut adalah ujian yang harus ia jalani, lantas Nabi Ibrahim AS menceritakan mimpi itu kepada Nabi Ismail AS. Nabi Ismail AS malah berkata "Ayah, lakukanlah perintah itu, sesungguhnya engkau akan mendapatiku sebagai seseorang yang sabar" betapa tabah dan tangguh nya hati Nabi Ibrahim AS yang selama ini tidak memiliki anak dan kemudian memiliki anak yang membawa kebahagiaan kemudian harus disembelih karena perintah Allah SWT. Hal tersebut diterangkan didalam Al-Qur'an Surah Ash-Saffat ayat 102.

    Lantas pada hari yang telah ditentukan, Nabi Ibrahim AS membawa Ismail pergi dari rumah dan menuju sebuah tempat yang telah ditentukan (Jabal Qurban) masih dekat dengan tempat peristiwa Nabi Ismail ingin disembelih kemudian Iblis menggoda Nabi Ibrahim supaya membatalkan proses penyembelihan itu. Kemudian Nabi Ibrahim AS tak tinggal diam, ia menimpuki Iblis tersebut dengan batu yang kini dikenal dengan melempar Jumroh saat prosesi Haji. Nabi Ibrahim AS sebenarnya juga merasa sedih harus menyembelih putra kesayangannya. Dengan penuh kesabaran keduanya lantas melakukan perintah Allah SWT tersebut. Nabi Ibrahim menidurkan Nabi Ismail diatas tanah. Namun ketika Nabi Ibrahim hendak mengayunkan pedangnya, Allah SWT mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor Kibas (Domba) yang gemuk. Alangkah gembira hati Nabi Ibrahim lalu ia memeluk tubuh Nabi Ismail dengan penuh keharuan. Peristiwa itulah yang kemudian mengawali adanya perintah berkurban bagi kaum muslimin pada Hari Raya Idul Adha. Saya tidak pernah terfikir bagaimana jika Nabi Ismail tidak diganti dengan Kibas, dan setiap anak laki-laki harus berkurban untuk orang tuanya.


Dakwah Nabi Ismail AS

    Nabi Ismail diangkat menjadi nabi dan berdakwah di Makkah untuk menyembah dan bertakwa kepada Allah SWT. Nabi Ismail pun wafat di Makkah dan dimakamkan di Hijr Ismail. Menurut catatan sejarah, lokasi makam Nabi Ismail AS sama seperti ibunya Siti Hajar. Nabi Ismail adalah anak sholeh yang percaya dengan kekuasaan Allah SWT, tanpanya umat Islam tidak akan mengetahui esensi kurban agar manusia saling berbagi satu dengan yang lain. Selain itu, Allah SWT tidak akan menguji hamba nya di luar batasan kemampuannya. Selama manusia masih berusaha mencari solusi, maka Allah SWT akan bantu hambanya keluar dari krisis.

    Selama berdakwah Nabi Ismail tak pernah lelah menyampaikan seruan dan ajakan untuk beribadah kepada kaumnya khususnya melakukan ibadah Salat. Dan terdapat banyak teladan Nabi Ismail yang dapat dijadikan contoh seperti selalu taat dan patuh setiap perintah dari Allah SWT. Nabi Ismail AS selalu patuh dan taat kepada orang tuanya, apapun yang diperintahkan oleh orang tua nya dilakukan dengan senang hati, Nabi Ismail AS selalu sabar menjalankan perintah dari Allah SWT, Nabi Ismail adalah pekerja keras dia yang membantu sang ayah Nabi Ibrahim membangun Ka'bah.

Rabu, 20 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Luth AS

 

Asal - Usul Nabi Luth AS

    Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai latar belakang Nabi Luth AS. Di dalam Al-kitab disebutkan bahwa Luth adalah Keponakan Nabi Ibrahim AS. Ayah nya bernama Haran, saudara Ibrahim. Silsilahnya adalah Luth bin Haran bin Azar (Terah). Sebagaimana Ibrahim, Luth awalnya hidup di Iraq saat Azar masih hidup. Luth termasuk orang yang membenarkan dan mengikuti dakwah Nabi Ibrahim saat masih di Iraq. Luth juga ikut hijrah ke Syam bersama rombongan Ibrahim dan pengikutnya. 

    Nabi Luth AS sejak kecil sudah dikenal sebagai orang yang baik dan saleh, beliau selalu mengikuti ajaran Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Setelah Nabi Ibrahim AS berdakwah di Mesir, Allah SWT mengutus Nabi Luth AS untuk berdakwah di Negeri Sodom pada satu kaum yang mendiami sepanjang timur laut (Dari Israel-Yordan), laut mati. Ibukota Sodom terletak di utara Basin, laut mati. Kaum Sodom adalah kaum yang hidup di zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Luth. Kaum Sodom dikenal dengan perilaku menyimpang mereka yaitu menyukai sesama jenis.

    Hampir keseluruhan kaum ini mengamalkan gaya hidup sung-sang, yaitu melakukan hubungan kelamin sesama jenis yaitu lelaki dengan lelaki yakni meninggalkan perempuan. Perbuatan ini merupakan suatu penyelewengan fitrah yang amat buruk. Nabi Luth telah berseru kepada mereka untuk menghentikan perbuatan itu disamping menyampaikan seruan-seruan Allah SWT. Tetapi mereka mengabaikannya dan malah mengingkari kenabian-nya.

    Sodom adalah masyarakat yang rendah paras moralnya dan rusak akhlaknya. Masyarakat Sodom tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian hari-hari dimana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenangan. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khusus atau khas dari hidup mereka adalah perbuatan homoseksual (liwath) di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga ia merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sodom.


Azab Kaum Sodom

    Seseorang pendatang yang datang ke wilayah sodom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawa nya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan diantara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia akan menjadi mangsa bagi pihak wanita nya pula.

    Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa sangat runtuh moral para kaum sodom dan sedemikian penyakit sosialnya maka Allah SWT mengutus Nabi Luth AS sebagai pesuruh dan rasul nya untuk mengangkat mereka dari dalam lembah kesesatan, kejahilan, dan kenistaan serta membawa mereka ke alam yang bersih, bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth AS mengajak mereka agar beriman dan beribadah menyembah Allah SWT dan meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan setan. Ia memberi penerangan kepada mereka bahwa Allah SWT telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah SWT akan memberikan ganjaran yang setimpal atas apa yang diperbuat dan dilakukan di dunia.

    Nabi Luth AS berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan hubungan homoseksual dan lesbian. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis yaitu lelaki dan wanita. Juga Nabi Luth AS memberi nasihat dan diajukan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan mereka seperti perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan diantara sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke wilayah kaum Sodom. Diterangkan bahwa perbuatan mereka itu merugikan diri mereka sendiri, karena perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak-amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tentram dalam hidupnya.

    Demikianlah Nabi Luth AS, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya. Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok ataupun perseorangan, mengajak mereka agar kembali kepada Allah SWT untuk mengimaninya dan menyembahnya. Diajaknya Luth terhadap kaumnya untuk melakukan amal sholeh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan kemungkarannya. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak yang hidup dan dimiliki oleh kaum sodom membuat mereka tetep terpengaruh dengan hawa nafsu dan penyesatan setan yang sudah begitu kuat menguasai setiap tindakan mereka, maka dakwah yang dibawakan oleh Nabi Luth AS yang dilandaskan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan pikiran mereka dan berlalu seperti teriakan di tengah-tengah padang pasir, telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth AS sedang hati dan pikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan iblis.

    Kaum Sodom yang kesal akan aksi dan dakwah-dakwah yang disampaikan oleh Luth meminta agar Luth menghentikan aksi dakwahnya dan mengusir Nabi Luth beserta semua keluarganya. Nabi Luth AS pun sudah tidak memiliki harapan lagi kepada masyarakat Sodom untuk terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka, mereka sudah buta dan tuli hati dan pikiran serta menyia-nyiakan diri mereka sendiri. Menurut Nabi Luth AS untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah menjadi semakin parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, Allah SWT dengan membinasakan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan ke atas terhadap kekerasan kepala mereka juga untuk ibrah dan menjadi pembelajaran untuk umat-umat di sekelilingnya. Beliau memohon kepada Allah SWT agar kaum sodom diberikan pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak nanti.

    Permohonan dan doa Nabi Luth AS dikabulkan dan diperkenankan oleh Allah SWT dikirimkanlah tiga malaikat yang menyamar menjadi manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang bertemu kepada Nabi Ibrahim yang menyampaikan dan membawa kabar gembira kepada Nabi Ibrahim atas kelahiran Ishaq AS, dan memberi tau kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah SWT dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sodom. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi Ibrahim telah memohon agar penurunan azab atas kaum sodom ditunda, jikalau mereka kembali sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim memohon agar anak saudaranya itu Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan pada kaum Sodom permintaan Ibrahim diterima dan dijamin oleh para malaikat bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena Azab.

    Para malaikat itu sampai di kota Sodom dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan badan yang berotot, tegap dan kekar tubuhnya. Dalam perjalanan hendak mereka memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik sedang mengambil Perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si gadis kalau mereka diterima dirumah sebagai tamu. Namun sang gadis tidak berani mengambil keputusan sebelum dia berunding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki itu muda itu lalu pulang kerumah dengan cepat dan bergegas untuk menemui ayahnya (Nabi Luth AS). Mendengar kabar berita dari anaknya itu Nabi Luth menjadi bingung, jawaban apa yang harus disampaikan kepada para pendatang (tamu) nya itu yang ingin bertemu dengan nya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan dan gagah akan mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada tamu dari kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai tubuh bagus dan paras wajah yang elok. Sedangkan Nabi Luth juga harus bertanggung jawab atas keselamatan kepada para tiap tamu atau pendatang yang datang kepadanya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.

    Nabi Luth AS memutuskan menerima para lelaki tersebut sebagai tamu dirumahnya. Luth hanya pasrah kepada Allah SWT dan berlindung sekiranya terdapat segala rintangan yang akan datang menimpanya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu nya yang sedang menanti nya di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah. Ketika itu, Kota Sodom sudah diliputi kegelapan dan manusia sudah nyenyak tidur dirumah masing-masing. Nabi Luth pun telah berpesan kepada putrinya dan kepada istrinya agar merahasiakan kedatangan tamu anak-anak lelaki muda itu. Jangan sampai berita ini terdengar dan diketahui oleh Kaum Sodom. Namun kedegilan istrinya Nabi Luth, yang juga sehaluan dan sependirian dengan kaum sodom, telah membocorkan berita kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan tamu Luth tersebar karena istri Nabi Luth, datanglah beramai-ramai lelaki-lelaki sodom yang buta seks ini kerumah Luth berhajat untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah lama mereka tidak mendapat anak muda. Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk melepaskan anak-anak muda itu, agar diberi kepada mereka untuk memuaskan nafsu.

    Dengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membukakan pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamunya yang datang dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar meninggalkan perbuatan kebiasaan mereka yang keji itu. Perbuatan mereka yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam dimana Allah SWT telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia diatas muka bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada istri-istri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah SWT.

    Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth AS tidak dihiraukan dan diperdulikan, mereka bahkan mendesak dan menolak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan jika pintu tidak dibukakan dengan sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth AS secara terus terang kepada tamu-tamunya bahwa aku sudah tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku minta pertolongannya, maka aku sangat merasa kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat mengalahkan gangguan terhadap tamunya dirumahku sendiri. Mendengar keluh kesah Nabi Luth AS, lantas anak-anak muda itu memberitahu hal yang sebenarnya. Mereka adalah utusan Allah SWT untuk menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiatan yang keji dan kotor.

    Malaikat-malaikat itu menyuruh Luth untuk membukakan pintu yang seluas-luas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus seks dengan lelaki itu masuk. Namun malangnya, apabila pintu itu dibuka dan para penyerbu memijakan kakinya untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka. Lalu diusap-usap dan digosok-gosokanlah mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi buta. Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam kekacauan hingga berbenturan dengan satu sama lain, berteriak-teriak bertanya-tanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak. Para malaikat berseru kepada Nabi Luth AS agar segera meninggalkan kota itu bersama keluarganya, karena masanya telah tiba Azab yang pedih dari Allah SWT kepada kaum sodom tersebut. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth AS dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.

    Nabi Luth AS keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang istri dan dua putrinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak boleh menoleh ke kanan dan ke kiri sesuai dengan petunjuk yang telah disampaikan oleh para malaikat itu yang menjadi temannya. Akan tetapi sang istri adalah musuh dalam selimut bagi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengar nya sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth AS dan putrinya melewati batas kota Sodom, di waktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyat dibawah kaki rakyat sodom, tidak terkecuali istrinya Nabi Luth AS yang munafik itu. Getaran itu mendahului suatu gempa yang kuat dan hebat disertai angin kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta merta kota sodom beserta semua penghuninya. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah SWT di kota sodom dan hancurlah kota tersebut yang sebelumnya melakukan perbuatan yang menyimpang, sebagai pembelajaran dan peringatan kepada manusia dan hamba-hamba Allah SWT selanjutnya.

Sabtu, 16 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Ibrahim AS

 Asal Usul Nabi  Ibrahim AS

    Ibrahim lahir dari seseorang ayah yang bekerja sebagai pembuat patung berhala yang biasanya dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim AS lahir di Babilonia di Kota Ur Kasdim. Ada juga yang berpendapat bahwa dia lahir di sebuah dataran rendah di Damaskus. Kepercayaan yang dianut pada masa itu adalah agama mesopotamia kuno yang menyembah banyak dewa dan dewi, ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa kaum Ibrahim AS merupakan pemuja benda-benda langit tersebut, sebagaimana berhala-berhala yang disembah kaum Nabi Nuh AS

    Di dalam legenda bangsa Yahudi bahwa Nabi Ibrahim AS lahir pada masa kekuasaan seseorang penguasa yang dzalim bernama Namrud (Nimrod). Disebutkan bahwa dia (Namrud) melihat pertanda melalui bintang-bintang bahwa akan ada seorang anak laki-laki yang akan menghancurkan kekuasaannya. Setelah berdiskusi dengan para penasihatnya, dikeluarkanlah maklumat (Pengumuman) bahwa setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Saat mendekati waktu kelahiran, ibu Nabi Ibrahim AS kemudian pergi ke luar kota dan melahirkan disebuah goa. Ibu Nabi Ibrahim AS kemudian meninggalkannya disana dengan berat hati meninggalkan anaknya (Nabi Ibrahim AS) yang masih bayi, dan Nabi Ibrahim AS diasuh oleh malaikat Jibril. Disana Nabi Ibrahim AS tumbuh dengan sangat cepat, bahkan bisa berjalan dan bicara saat berusia 20 hari. Namun hal ini tidak diterangkan didalam Al-Qur'an dan Alkitab

    Pada masa itu, negeri yang ditinggali oleh Nabi Ibrahim AS dikuasai oleh Raja Namrud yang sombong, angkuh, bahkan mengaku sebagai tuhan. Setelah Nabi Ibrahim AS beranjak besar ibu nya mengantar nya ke ayahnya  Ayahnya yang bekerja sebagai pembuat patung itu yang kemudian Nabi Ibrahim AS ajak untuk beriman kepada Allah SWT serta meninggalkan tuhan yang lamanya. Ibrahim mendapati ayahnya yang berdoa dan meminta kepada berhala hatinya pun sangat sedih dan kemudian  berkata kepada ayahnya "Wahai bappaku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak pula bermanfaat kepadamu sedikit pun?" Q.S. Maryam ayat 42.

    Nabi Ibrahim AS adalah seorang anak yang cerdas dan berakal sehat sejak kecil. Beliau pada masa kecilnya selalu bertanya-tanya tentang patung-patung yang dibuat oleh ayahnya dan disembah oleh para kaumnya pada masa itu. Nabi Ibrahim AS tidak percaya bahwa patung-patung yang dibuat oleh manusia. Dan dia tidak percaya kepada Raja Namrud yang mengaku tuhan karena dia hanya manusia biasa. Nabi Ibrahim AS kemudian mencari tau siapa tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan langit dan bumi, matahari dan bulan, bintang-bintang dan segala mahkluk. Beliau mengamati alam semesta disekitarnya dan mendapati bahwa semuanya hanya ciptaan Allah SWT yang bersifat fana dan berganti-ganti dan berubah-ubah. Nabi Ibrahim AS menyadari bahwa tuhan yang Haq adalah satu, yaitu Allah SWT, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakan, tidak ada sesuatu yang serupa dengan nya, dan dia maha kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.


 Nabi Ibrahim Menghancurkan Patung Berhala

    Di dalam meyakinkan dan berdakwah dijalan Allah SWT, Nabi Ibrahim AS mendapatkan banyak ujian dari Allah SWT. Dalam memperjuangkan risalah tauhid Nabi Ibrahim AS sering menjumpai orang yang memberikan ujaran kebencian dan membenci Nabi Ibrahim AS. Dakwah Nabi Ibrahim AS Saat itu mendapatkan banyak penolakan dari kaumnya sendiri, dakwah yang disampaikan beliau ditolak mentah-mentah bahkan tidak jarang melakukan kekerasan kepada Nabi Ibrahim AS. Meskipun terus menerus mendapatkan penolakan, namun Nabi Ibrahim AS tetap menyebarkan ajaran tauhid yakni mengesakan Allah SWT kepada masyarakat disekitarnya. Seiring berjalannya waktu satu per satu orang menyatakan keimanannya dan sebagian lagi bersembunyi-sembunyi karena takut.

    Ketakutan yang ditakutkan oleh Raja Namrud mengenai tentang kematiannya semakin menghantuinya tatkala dia mendengar tentang ada ajaran baru yang disampaikan oleh Ibrahim. Selama sisa hidupnya, ia terus mencari cara agar ramalan yang dahulu pernah ia dengar tidak menjadi kenyataan menggunakan strategi ancaman. Awal perselisihan antara Namrud dengan Ibrahim terjadi ketika utusan Allah SWT tersebut menghancurkan segala patung yang ada terkecuali yang paling besar. Hal tersebut diterangkan didalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 57-58.

    Dengan penuh tekad Nabi Ibrahim AS membawa kapak dan kemudian menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh Raja Namrud dan umatnya. Ibrahim seraya berkata "Sebenarnya tuhanmu, adalah tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu", Nabi Ibrahim AS berkata dalam hatinya "Demi Allah aku akan menciptakan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah engkau pergi meninggalkannya". Dia Ibrahim kemudian menghancurkan berhala-berhala itu hancur berkeping-keping dan kemudian meninggalkan berhala yang paling besar. Semua berhala yang dihancurkan terkecuali yang paling besar dan Ibrahim meninggalkan kapak nya itu tepat di tangan patung berhala yang paling besar yang sengaja ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS. Mendengar berita tentang hancurnya patung-patung berhala Raja Namrud marah dan murka lalu menghampiri Nabi Ibrahim AS yang dia yakini sebagai pelaku atas hancurnya patung-patung sembahan nya itu.

    Raja Namrud lantas berkata "Wahai Ibrahim bukankah engkau yang telah menghancurkan Semua patung-patung berhala ini?". Dengan tegas Nabi Ibrahim AS berkata "Bukan!". Jawaban tersebut membuat Raja Namrud semakin marah dan murka kepada Ibrahim dan menuding Nabi Ibrahim sebagai pelakunya. Namun dengan tenang dia Ibrahim berkata "Tanyakan saja kepada berhala yang paling besar itu, mungkin saja berhala besar itu yang melakukan nya, karena terdapat kapak pada patung tersebut". Kemudian Raja Namrud membantah dengan berkata "Mana mungkin patung berhala dapat membuat hal semacam itu!". Mendengar jawaban Raja Namrud, Nabi Ibrahim AS membalas dengan tegas "Kalau begitu kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?". Jawaban dari Ibrahim membuat Raja Namrud semakin marah dan dikuasai oleh emosi dan kekufuran terhadap kuasa Allah SWT, Raja Namrud kemudian memerintahkan pasukan nya untuk menangkap Nabi Ibrahim AS.


Nabi Ibrahim AS Dibakar Hidup-Hidup

    Penasihat dari Raja Namrud menyarankan kepada Raja Namrud agar membakar hidup-hidup jasad Ibrahim sebagai hukuman. Kemudian Nabi Ibrahim AS diikatkan pada sebuah tiang yang mana tepat dibawah tiang tersebut persis dibawah kaki Nabi Ibrahim AS terdapat tumpukan kayu yang dibakar oleh para pasukan Raja Namrud untuk dieksekusi dan dibakar sebagai hukuman untuk Nabi Ibrahim AS, dan kejadian tersebut disaksikan oleh Raja Namrud dan para pasukannya. Kemudian Allah SWT berfirman "Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim" Q.S. Al-Anbiya ayat 69. Salah satu mukjijat (bukti nyata) yang Allah berikan kepada Ibrahim, beda seperti manusia biasa yang merasa panas jika terkena api namun Ibrahim malah merasa sejuk dan segar dan tak mempan dibakar oleh api.

    Kecongkakan Raja Namrud yang mengaku sebagai tuhan itu kemudian merasa terpukul atas keajaiban yang dihadapinya itu. Raja Namrud mengaku bisa menghidupkan dan mematikan orang. Hal yang dimaksud disini dia yang mampu menentukan nasib seseorang, dengan membiarkan nya hidup atau memberinya hukuman mati. Ibrahim yang memiliki keyakinan penuh kepada Allah SWT tidak percaya bahwa nasib ditentukan di tangan Raja Namrud itu kemudian selamat dari ujian tersebut. Raja Namrud yang kehabisan kesabaran kemudian mengajak Ibrahim untuk berdebat, sebelumnya Nabi Ibrahim belum pernah menghadap Raja Namrud namun pada kesempatan itu Nabi Ibrahim diundang oleh Raja Namrud peristiwa ini setelah Ibrahim selamat dari kobaran api, di dalam perdebatan nya Raja Namrud tetap angkuh dan sombong tetap menganggap dirinya masih sebagai tuhan.

    Pada perdebatan itu Nabi Ibrahim menyampaikan "Jika engkau benar dengan apa yang kau katakan bahwa kau mengakui dirimu sendiri sebagai Tuhan yang dapat menentukan nasib seseorang maka kau juga dapat menentukan alam semesta yang dapat mengatur bulan, matahari, bintang dan juga yang membuat matahari selalu terbit dari timur, jika kamu mengaku sebagai tuhan dapatkah engkau membuat matahari itu terbit dari arah barat?"

    Setelah menyadari kelemahan dan ketidakmampuannya itu Raja Namrud tidak mampu mencongkakan dirinya lagi kali ini diam merasa terpukul atas kenyataan yang disampaikan oleh Ibrahim. Peristiwa itu tepat ketika Raja Namrud sedang membagikan makanan, Raja Namrud menyimpan makanan pokok dan orang-orang berdatangan untuk itu. Namun setelah perdebatan terjadi Ibrahim tidak diberikan makanan sedikit pun. Ketika Ibrahim dekat dengan rumah keluarganya, Ibrahim menghampiri gundukan pasir, lalu ia mengantongi pasir itu hingga penuh di saku nya kemudian berkata "Aku akan menyibukan keluargaku dari mengingatku, jika aku datang pada mereka". Ketika ia datang meletakan kendaraan nya yang berisikan pasir dan langsung bersandar dan tidur. Siti Sarah sebagai istrinya bangkit menuju kantong tersebut, dan ternyata ia menjumpai makanan yang baik dan banyak. Ketika Ibrahim terbangun dari tidurnya lalu ia menjumpai istrinya dan bertanya "Darimanakah kalian memperoleh semua ini?" Sarah menjawab "Dari orang yang engkau datang kepadanya", Ibrahim pun tersadar bahwa semua itu rejeki dari Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya. 

    Setelah itu Allah SWT mengirimkan satu malaikat kepada raja yang congkak itu untuk menyerunya kepada iman. Tetapi si raja menolak, lalu malaikat itu menyeru untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya namun sang raja tetap menolak. Akhirnya malaikat berkata "Kumpulkanlah semua kekuatanmu dan aku pun akan mengumpulkan kekuatanku juga, alangkah sialnya Namrud malah mengumpulkan semua bala tentaranya. Disaat matahari terbit, dan Allah SWT mengirimkan kepada mereka pasukan nyamuk yang menutupi mereka hingga tidak dapat melihat sinar matahari. Lalu Allah SWT menguasakan nyamuk itu atas mereka, nyamuk-nyamuk itu memakan daging dan menyedot darah mereka serta meninggalkan mereka menjadi tulang-belulang. Salah seekor nyamuk memasuki kedua lubang hidung si raja, lalu bersarang di bagian dalam hidung sang raja selama 400 tahun sebagai azab dari Allah SWT untuknya. Tersebutlah bahwa Raja Namrud memukuli kepalanya dengan palu selama masa itu hingga Allah SWT membinasakannya dengan palu tersebut.


Siti Sarah & Siti Hajar 

    Nabi Ibrahim AS bersama istri pertamanya bermula hidup di Babilonia, Irak. Siti Sarah merupakan wanita yang sangat cantik, Siti Sarah wanita tercantik setelah Hawa. Kecantikan nya tidak hanya terpancar dari rupa dan fisik nya melainkan juga cantik secara akhlak, budi pekerti dan hatinya. Selain cantik, Sarah juga cerdas dan terkenal perempuan terbaik di zaman nya. Ia selalu mengikuti kemanapun Nabi Ibrahim pergi, salah satunya adalah ketika keduanya hijrah ke Mesir dari Babilonia. Saat itu dakwah Nabi Ibrahim tidak di terima oleh masyarakat Babilonia, Nabi Ibrahim dan Sarah tiba di Baitul Maqdis dan tinggal di Haran. Tidak jauh berbeda dengan tempat-tempat yang telah ditinggali Ibrahim masyarakat setempat juga menyembah berhala. 

    Kala itu Mesir dipimpin oleh Raja Amr bin Amru Al-Qais bin Maliun yang kafir dan suka menghamburkan kekayaannya dengan berfoya-foya. Ia juga sangat suka mencari perempuan tercantik di kerajaannya. Bila perempuan itu sudah bersuami, ia akan memaksa mereka untuk bercerai. Kecantikan Sarah ketika itu yang tiba di Mesir bersama Ibrahim menjadi topik pembicaraan hangat dikerajaan. Hingga seorang pengawal memberitahukan hal tersebut kepada Amr. Mendengar berita tentang Sarah, sang raja langsung menyuruh pengawalnya agar segera memanggil kedua nya dan kemudian Ibrahim menyanggupi panggilan tersebut. 

    Sesampainya di kerajaan, Raja Amr langsung menanyakan kepada Ibrahim siapakah perempuan disamping mu itu Ibrahim?, lalu Ibrahim menjawab bahwa Sarah merupakan saudarinya. Kemudian Nabi Ibrahim AS berbisik kepada istrinya agar mengaku sedemikian rupa, agar mereka berdua bisa selamat. Disinilah Sarah diuji oleh Allah SWT. Dari kisah ini, Rasullulah SAW bersabda "Ibrahim tidak pernah berbohong kecuali 3 kali, pertama perkataannya ketika diajak untuk beribadah kepada berhala kemudian Ibrahim menjawab sesungguhnya dirinya sedang sakit. Kedua, perkataannya patung besar itulah yang melakukan penghancuran kepada berhala-berhala yang lain. Ketiga, perkataannya tentang sarah yang mengaku sebagai saudarinya.

    Sarah kemudian dibawa oleh pengawal raja. Ia didandani dan kemudian dibawa ke hadapan raja. Sebelum datang kepada raja, Sarah melaksanakan Shalat dan berdoa agar selamat dan terjaga kesuciannya. Perasaan Sarah sangat sedih dan takut, ia takut berpisah dengan suaminya dan takut disentuh oleh sang raja. Ketika Sarah melihat raja hendak mendekatinya, ia berdoa "Ya allah, sesungguhnya aku beriman kepada-mu dan rasul-rasulmu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!", lalu sang raja merasa tercekik dan menghentak-hentakan kakinya. Sarah terkejut dan kembali berdoa "Ya allah, seandainya raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya" setelah berdoa, raja itu kemudian kembali merasa sehat seperti biasa. Namun Raja itu tetap berjalan mendekatinya, Sarah kembali berdoa "Ya allah sesungguhnya aku memelihara kehormatanku. Janganlah engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!" hal tersebut berlangsung selama dua kali hingga akhirnya sang raja merasa ketakutan dan mengatakan kepada pengawalnya "Pasti ini ulah setan yang kau bawa kepadaku. Kembalikan ia pada Ibrahim dan beri dia hamba sahaya" Sarah akhirnya bebas dan bisa pulang kerumahnya bersama Siti Hajar yang merupakan perempuan cantik hadiah dari sang raja. 

    Tahun demi tahun berjalan, Sarah yang sudah semakin tua tak kunjung dikaruniai anak oleh Allah SWT. Atas petunjuk dari Allah SWT, Sarah kemudian dengan ikhlas menawarkan suaminya untuk menikah dengan Siti Hajar agar diberikan keturunan oleh Allah SWT. Ia berkata kepada suaminya "Hai suamiku, hai kekasih Allah, inilah Hajar, aku berikan kepadamu. Mudah-mudahan Allah SWT memberi anak keturunan kepada kita darinya". Akhirnya Nabi Ibrahim AS menikahi Siti Hajar, keduanya dikaruniai putra pertama yang diberi nama Ismail. Ketika Siti Hajar melahirkan putra pertama Nabi Ibrahim AS yang bernama Ismail, kecemburuan Sarah terhadapnya semakin membara. Sarah kemudian meminta Nabi Ibrahim AS untuk menyingkirkan Hajar dari pandangannya. 

    Nabi Ibrahim AS lalu membawa Siti Hajar dan bayi Ismail keluar dari rumah mereka untuk meringankan kecemburuan Sarah. mereka berjalan sampai disebuah tempat yang kini dikenal sebagai kota Makkah. Setelah menemukan tempat tersebut, Nabi Ibrahim AS pun berniat kembali dan melihat keadaan Sarah yang mengalami guncangan. Siti Hajar yang merasa asing dengan tempat tersebut pun menggenggam baju Ibrahim agar dia tidak ditinggalkannya. "Wahai Ibrahim, kemanakah kau mau pergi? apakah kamu tega meninggalkan kami disini, kami tidak mengenal dengan lingkungan ini", Ibrahim hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan nya. Kemudian Siti Hajar bertanya kembali "Apakah Allah yang memerintahkanmu untuk berbuat seperti ini?" Ibrahim menjawab "Benar". Selanjutnya Siti Hajar dengan ikhlas berkata "Baiklah kalau demikian adanya, kamu boleh pergi sekarang, karena jika Allah yang menghendaki, maka dia tidak akan menyia-nyiakan kami".

    Setelah berjalan cukup jauh, Nabi Ibrahim berbalik kebelakang dan melihat tempat yang dia tinggalkannya dari kejauhan. Ia kemudian mengangkat kedua tangan nya seraya berdoa "Ya tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya tuhan (Yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (Q.S. Ibrahim ayat 37).

    Siti Hajar yang telah ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS pun tetap memberikan ASI kepada anaknya, sedangkan air yang ada digunakan untuk diminum olehnya. Namun setelah sekian lama diminum kemudian sumber mata air yang ada itu mengering sehingga membuat dia dan anaknya Ismail kehausan. Kemudian Siti Hajar memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan mencari air minum sebab tak kuasa mendengar anaknya yang terus menerus menangis.

    Nabi Ibrahim AS yang kembali kerumah istrinya Siti Sarah untuk melihat kondisi Sarah pada saat itu yang sudah dia tinggalkan untuk memindahkan Siti Hajar, kemudian pada suatu hari Ibrahim dan Siti Sarah kedatangan tamu yang tidak diundang seperti yang telah diterangkan didalam Al-Qur'an Surah Ash-Saffat ayat 112-113. Nabi Ibrahim AS dikenal dengan orang yang sangat menghormati tamu, kemudian seperti biasa Siti Sarah diperintahkan untuk menghormati tamu tersebut dengan menyembelih seekor anak sapi yang gemuk. Setelah dipanggang, daging itu disuguhkan untuk tamu itu namun tamu tersebut tidak menyentuh makanan yang telah dihidangkan sehingga membuat Nabi Ibrahim AS khawatir dan takut. Ternyata, tamu itu rupanya sosok malaikat yang mampir ke kediaman mereka karena diperintahkan Allah SWT untuk memberikan kabar gembira kepada mereka, yaitu kabar bahwa Siti Sarah akan mengandung bayi. Sarah yang sudah tua langsung kaget, terharu dan terheran karena ia telah berumur lebih dari 90 tahun. Kabar itu membuat pasangan ini berbahagia, karena setelah puluhan tahun mereka tidak memiliki anak akhirnya akan memiliki anak. Akhirnya Sarah mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Ishaq.

Kamis, 07 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Shaleh AS

 

Asal-Usul Nabi Shaleh AS

    Nabi Shaleh AS memiliki seorang ayah bernama Ubay/Ubaid dan memiliki kakek bernama 'Ashif bin Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh dan memiliki 2 orang adik yang memiliki nama Aanar dan Ashkol, Nabi Shaleh AS adalah nabi yang diutus setelah Nabi Hud AS dan sebelum Nabi Ibrahim AS. Semasa hidupnya Nabi Shaleh AS tinggal di daerah Arab utara tepatnya di Al-Hijr, yaitu kaum Tsamud. Nabi Shaleh AS saat masih muda merupakan sosok yang dikagumi oleh kaumnya dan berharap Nabi Shaleh AS kelak menjadi tokoh agama mereka. Namun, kemudian Nabi Shaleh AS diangkat menjadi nabi dan mendeklarasikan kenabiannya kepada kaumya.

    Nabi Shaleh AS hidup di lingkungan Kaum Tsamud atau juga disebut Kaum 'Ad generasi ke-2 atau generasi selanjutnya setelah hidup di generasi Nabi Hud AS, jarak antara Nabi Shaleh dengan Nabi Hud adalah sekitar 7 (tujuh). Setelah Nabi Hud AS wafat, diantara keturunan dari pengikutnya yang beriman itu ada yang kemudian kembali menjadi kafir. Di dalam suku 'Ad terdapat 13 kabilah yang saling berpencar. Kabilah yang berkonsentrasi di Yaman itulah yang menyembah berhala. Sedangkan kaum yang lain tetap beriman setelah mengetahui apa yang terjadi pada kaum raksasa Nabi Hud yang diazab oleh Allah SWT.

    Kaum Tsamud sangat pandai di dalam hal memahat batu terutama batu-batu pegunungan. Hal tersebut dikarenakan daerah Hadramaut yang merupakan tempat tinggal Kaum Tsamud adalah pegunungan, hal tersebut diterangkan dalam (Q.S. Al-Fajr ayat 9). Nabi Shaleh AS adalah seorang tokoh dalam Al-Qur'an, yakni seorang rasul yang diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud, Nama Nabi Shaleh disebutkan sembilan kali di dalam Al-Qur'an. Kisahnya dan Kaum Tsamud disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf (7) ayat 73-79, Hud (11) 61-68, Al-Hijr (15) ayat 80-84, Al-Isra' (17) ayat 59, Asy-syu'ara'(26) ayat 141-159, An-Naml (27) ayat 45-53, Fussilat (41) ayat 17-18, Al-Qamar ayat 23-32, Asy-Syams (91) ayat 11-15 dan Asy-Syams (91) ayat 11-15. 

      Kaum Tsamud membangun peradaban di lembah Al-Hijr, terletak antara Hijaz dan Syam, di sebelah tenggara Negeri Madyan. Mereka hidup sekitar 2100 SM, satu abad setelah masa Kaum 'Ad dan dua abad sebelum Nabi Ibrahim AS. Pada abad ke-19, tim arkeolog dari Prancis pernah menemukan bukti keberadaan kaum Tsamud tersebut seperti menemukan puing-puing kota kaum Tsamud berupa bukit-bukit batu karang yang dipahat. Kaum Tsamud membuat rumah dengan memahat gunung-gunung karang karena mereka belajar dari kasus kaum 'Ad yang berdiri secara independen lalu tertimbun oleh debu saatazab berlangsung. Kota ini disebut dan diberi nama modern "Mada'in Salih" (Kota nabi shaleh). 

    Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayan alamnya yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum 'ad telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang memberikan menghasilkan berlimpah ruah, binatang-binatang perahan dan hewan ternak yang berkembang biak, kebun-kebun dan bunga yang sangat indah, semuanya itu menjadikan mereka sejahtera, tentram, bahagia dan merasa aman dari segala gangguan alam dan bahwa kemewahan hidup mereka kekal bagi mereka dan anak-anak mereka serta keturunan nya. Kemewahan dan kemakmuran hidup mereka malah menjadikan mereka semua kufur nikmat dan malah menyembah berhala. Gaya hidup kaum Tsamud selalu dihiasi dengan kemaksiatan, yaitu berfoya-foya, mabuk-mabukan, berzina dan melakukan tindak kejahatan. Karena gaya hidup kaum Tsamud yang telah menyimpang dari ajaran Allah SWT. Maka Allah SWT mengutus Nabi Shaleh AS untuk mengajak kembali kaum Tsamud kembali kejalan yang benar.

Kesombongan yang menghancurkan Kaum Tsamud

    Di tengah-tengah kekufuran kaumnya itulah, Allah SWT mengutus Nabi Shaleh AS untuk menghilangkan taklid buta itu. Nabi Shaleh berseru "hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada tuhan bagimu selain dia" Q.S. Hud ayat 61. Mereka terkejut dengan apa yang dikatakan dan diserukan oleh Nabi Shaleh AS. Mereka terkejut dan tidak percaya, kenapa tiba-tiba ada sebagian dari bangsa Tsamud yang melarang mereka menyembah berhala. Padahal kebiasaan ini sudah berlangsung lama dan mereka mewarisinya dari nenek moyang mereka. Yang lebih mengagetkan mereka, kenapa yang menyampaikan berita tersebut justru Shaleh, orang yang selama ini mereka anggap sangat terkenal karena kejujuran nya dan kebaikan nya. Kaumnya sangat menghormatinya, karena shaleh dikenal memiliki keluasan ilmu, kematangan akal, dan kejernihan hati. Dan mereka sangat berharap kelak dia akan bersedia menjadi pemimpin mereka. 

    Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang diantara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang telah disembah bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami." (Q.S. Hud ayat 62). Nabi Shaleh memperingati mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah SWT yang telah mengkaruniakan mereka rezeki yang luas dan penghidupannya yang sejahtera. Namun, demikian meskipun disampaikan dengan penuh ketulusan, kasih sayang dan cinta, dakwah Nabi Shaleh AS tetap saja ditentang oleh kaumnya. Mereka meragukan dakwahnya, mereka mengira Nabi Shaleh AS telah terkena sihir sehingga menyampaikan dakwah yang terasa asing di telinga kaumnya. Maka mereka berkata "Bagaimana kita akan mengikuti manusia biasa diantara kita? sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam keadaan kesesatan dan gila" (Q.S. Al-Qammar ayat 24). Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sesungguhnya dia adalah seorang pendusta lagi sombong. (Q.S. Al-Qammar ayat 25).

    Selanjutnya kaum Tsamud menantang Nabi Shaleh AS untuk berdoa kepada tuhannya, untuk dimintakan binatang dari padang pasir. Kaum Tsamud tetap berdoa kepada berhala-berhala mereka namun meski telah berhari-hari berdoa kepada berhala, doa mereka tetap dikabulkan. Selanjutnya mereka meminta Nabi Shaleh AS untuk berdoa kepada Allah SWT dan Allah SWT mengabulkan doa Nabi Shaleh AS dengan memunculkan Unta Betina dari dalam pasir. "Hai Kaumku, inilah unta betina dari Allah SWT sebagai mukjizat (yang menunjukan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah ia makan di bumi Allah SWT, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat." (Q.S. Hud ayat 64). Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi diantara mereka (dengan Unta betina itu) tiap giliran-giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran) (Q.S. Al-Qammar ayat 28).

    Tetapi apakah dengan Mukjizat unta itu mereka akan mengakui kebesaran Allah SWT? Tidak! para pemuka masyarakat itu malah menuduh Nabi Shaleh AS tukang sihir. Namun begitu, sejak peristiwa itu, pengaruh Nabi Shaleh AS di kalangan kaumnya semakin besar. Para pengikutnya semakin yakin akan kebenaran dalam ajaran yang disampaikan Nabi Shaleh AS. Pengikutnya pun semakin bertambah dan banyak, sementara itu Unta yang ada didalam Al-Qur'an disebut Naqatullah, Unta Allah SWT, bebas berkeliaran. Penduduk takut mengganggunya. Mereka takut azab dari Allah SWT yang diancamkan oleh Nabi Shaleh AS. 

    Unta itu sangatlah unik dan menarik, ia dapat menghasilkan air susu yang berlimpah, yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh kaum. Namun Unta itu juga membutuhkan air minum yang sangat dan teramat banyak, berkali-kali lipat jumlahnya dengan unta biasa pada umumnya. Hal tersebut membuat gusar dan khawatir kaum Tsamud. Lalu mereka pun berencana untuk melenyapkan unta Nabi Shaleh AS.


Terbunuhnya Unta Betina Allah SWT

    Kaum Tsamud yang kesal karena Unta yang dibawa oleh Nabi Shaleh terlalu banyak mengkonsumsi banyak jatah air untuk unta kaum Tsamud, lalu mereka menganggap bahwa kehadiran unta betina hanya menambah beban mereka karena menghabiskan banyak air di sumber mata air. Mereka pun segera menyusun  rencana dan siasat untuk membunuh unta betina tersebut. Di antara orang-orang yang ingin berencana melakukan pembunuhan terhadap unta betina Allah SWT, terdapat dua wanita yang menjadi provokator rencana tersebut. Dua wanita itu bernama Shaduq binti Mahya bin Zuhair Al-Mukhtar dan 'Unaizah binti Ghunaim bin Mijlaz.

    'Unaizah merupakan istri dari Dzu'ab, yang merupakan salah satu tokoh pemimpin kelompok penentang Nabi Shaleh AS. 'Unaizah dan Dzu'ab memiliki 4 orang anak perempuan dan membentuk perjanjian dengan Qudar bin Salif untuk dapat memilih salah satu anaknya apabila berhasil membunuh unta betina itu. Shaduq pun melakukan hal yang sama, yaitu menawarkan dirinya untuk membunuh unta tersebut kepada Mishra' bin Mahya apabila Mishra' dapat berhasil membunuh unta tersebut.

    Qudar dan Mishra' yang tergiur dengan tawaran kedua wanita tersebut pun bertekad dengan penuh untuk membunuh unta betina itu dengan mengajak 7 orang pemuda lainnya. Mereka mengawasi ketika unta betina sedang minum air di suatu mata air, lalu secara kilat memanah betis unta tersebut sembari menikam bagian perut unta dengan menggunakan pedang. Dengan begitu terbunuhlah unta betina Allah SWT yang merupakan mukjizat yang dimiliki Nabi Shaleh AS. 

    Nabi Shaleh AS sangat sedih mendapatkan unta betina Allah SWT sudah dibunuh oleh kelompok penentangnya. Nabi Shaleh AS pun segera memperingatkan kepada para pembunuh untanya agar segera bertaubat atau azab yang pedih akan datang menimpanya. Namun, mereka justru meremehkan peringatan dari Nabi Shaleh AS, bahkan menentang agar azab segera diturunkan. Maka Nabi Shaleh AS pun berpesan kepada mereka untuk bersuka ria selama 3 hari sebelum datangnya azab dari Allah SWT. Hal tersebut diterangkan dalam Q.S. Hud ayat 65.

    Perbuatan mereka membunuh unta tersebut adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi Shaleh AS. Oleh sebab itu Allah SWT menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo 3 hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria, berfoya-foya hanya dalam 3 hari itu. Pada hari pertama sebelum datangnya azab yang menewaskan para pembunuh unta dan para kaum penentang kaum Tsamud yang ingkar, wajah mereka berubah menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka menjadi merah. Dan hari ketiga, wajah mereka berbuah menjadi warna hitam.

    Di riwayatkan oleh Ibnu Katsir, pada hari keempat setelah terbitnya matahari maka datanglah azab Allah SWT yang sangat dahsyat kepada kaum Tsamud yang ingkar dan sombong. Azab diterima oleh mereka adalah terdengarnya suara keras dari langit dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat sekali. Para pembunuh unta tersebut dan sekelompok penentang Nabi Shaleh AS pun meninggal bergelimpangan di rumah masing-masing. Tidak ada satupun kelompok penentang Nabi Shaleh AS yang selamat, kecuali Kalbah binti As-Salq. Kalbah binti As-Salq adalah seorang budak perempuan yang ada pada saat azab terjadi melarikan diri ke arah perkampungan Arab lalu menceritakan kejadian tersebut kepada penduduk disana. 

    Kalbah diberi minum oleh salah satu warga perkampungan tersebut. Namun, setelah minum Kalbah langsung tewas seketika. Begitulah Azab dari Allah SWT. Sedangkan Nabi Shaleh AS dan para pengikutnya yang beriman kepada Allah SWT selamat dari kejadian tersebut. Meskipun tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an mengenai kehidupan Nabi Shaleh AS dan pengikutnya setelah kejadian yang menimpa kaum Tsamud tersebut, namun ada terdapat sumber yang mengatakan bahwa mereka berpindah ke daerah Ramlah di kawasan Palestina.

Sabtu, 02 Desember 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Hud AS

 

Latar Belakang Nabi Hud AS

    Al-Qur'an tidak menjelaskan dengan jelas silsilah dari Nabi Hud AS. Namun terdapat pendapat dari para ulama yang menyebutkan Hud bin Selah/Syalikh bin Arpakhsad bin Sam/Sem bin Nuh. Nabi Hud AS Allah SWT karuniakan umur yang panjang sekitar 130 tahun. Nama Hud disebutkan didalam Al-Qur'an sebanyak 7 kali, dikisahkan mengenai suatu kaum setelah Nabi Nuh AS yang juga mengingkari seruan Rasul. 

    Meski tidak terlalu jelas mengenai nama kaum dan rasul yang bersangkutan, ayat didalam Al-Qur'an yang ditafsirkan membicarakan Hud AS dan Kaum 'Ad. Hud AS adalah Seorang nabi dan rasul keempat yang wajib di imani oleh orang yang beragama Islam karena namanya yang disebutkan didalam Al-Qur'an yang tidak ada keraguan didalamnya. 

    Nabi Hud AS merupakan nabi yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri, dan Nabi Hud berasal dari Bangsa Arab, tepatnya suku 'Ad. Sejak kecil Nabi Hud AS dikenal sebagai sosok yang memiliki sifat dan sikapnya yang terpuji. Ia memiliki sifat jujur, amanah, mampu bekerja keras, berbudi pekerti luhur, serta sangat bijaksana dan ramah didalam bergaul dengan masyarakat disekitarnya, menyayangi yang lebih muda darinya dan menghormati yang lebih tua daripadanya. 

    Semasa hidupnya Nabi Hud AS menempati sebuah daerah yang disebut dengan Al-Ahqaf, tepatnya disebelah utara Hadramaut, diantara Yaman dan Oman. Hadramaut adalah sebuah daerah yang sangat indah karena memiliki tanah yang dapat dikatakan subur. Banyak hasil pertanian yang tumbuh dengan bagus dan baik dari tanah Hadramaut. Selain diyakini sebagai tanah kelahiran Nabi Hud AS, Hadramaut juga diyakini menjadi daerah Nabi Shaleh AS. Hadramaut juga memiliki sebuah keistimewaan lain, yaitu terdapat bangunan suci umat Islam yang disebut dengan Qabr Hud (kuburan Hud).

    Kisah Nabi Hud AS dikenal sangat erat kaitannya dengan kaum 'Ad, yaitu kaum tertua setelah dibinasakannya kaum Nabi Nuh AS yang dzalim. Kaum 'Ad yang hidup di zaman Nabi Hud AS dikenal sebagai kaum yang hidup dengan amat sejahtera. Kehidupan mereka nyaman kehidupan mereka makmur karena dilimpahi dengan ladang pertanian yang terhampar subur nan hijau, hewan ternak yang sehat dan banyak, serta aliran air yang melimpah bersih dan segar. 

    Selain itu, perawakan tubuh Kaum 'Ad juga diketahui besar, tegap dan kuat sehingga sangat menguntungkan mereka didalam bekerja sehari-hari. Namun, kenikmatan dan berbagai berkah yang dilimpahkan kepada Kaum 'Ad tidak serta merta membuat mereka bersyukur dan menyembah Allah SWT. Kaum 'Ad tidak mengenal Allah SWT sebagai tuhan mereka, sama seperti yang dilakukan oleh kaum sebelum mereka (Kaum Nabi Nuh). Mereka menyembah patung buatan mereka sendiri dan diberi nama Shamud dan Alhattar

    Imbas dari perilaku kaum 'Ad ini sempat membuat para penduduk merasa resah dan khawatir. Mereka takut pertanian mereka gagal panen sehingga menyebabkan kelaparan. Oleh karena itu, Nabi Hud AS mencoba untuk meyakinkan Kaum 'Ad agar meninggalkan berhala dan bertaubat dengan menyembah Allah SWT. Namun, perkataan dari Nabi Hud AS benar-benar tidak dihiraukan sama sekali oleh mereka. Hal tersebut diterangkan dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 70. 

    Akibat dari keras kepalanya Kaum 'Ad yang tidak pernah berhenti dan terus menerus menentang Nabi Hud AS, Allah SWT menunjukan kuasanya dengan mendatangkan gumpalan awan hitam dan pekat. Kaum 'Ad justru berseru gembira karena mengira awan tersebut adalah pertanda datangnya hujan yang akan menyelamatkan pertanian dan ladang mereka dari kekeringan. 

    Namun, ditengah sorak sorai Kaum 'Ad, Nabi Hud AS memberi peringatan bahwa awan hitam yang datang bukanlah pertanda turun hujan. Justru sebaliknya, itu pertanda buruk akan datangnya azab dari Allah SWT kepada kaum 'Ad karena telah menyekutukan Allah SWT. Kaum 'Ad tetap tidak mau mempercayai segala perkataan dan meminta bukti atas peringatan Nabi Hud AS. 

    Hingga Allah SWT menjatuhkan azab yang menimpa kaum Nabi Hud AS dengan mendatangkan angin topan secara dahsyat. Angin topan tersebut langsung merobohkan dan menyapu rumah, bangunan, berhala, ladang, hewan ternak, dan berbagai harta benda lainnya milik Kaum 'Ad. Angin topan tersebut akhirnya mampu membinasakan Kaum 'Ad beserta berhala-berhala yang mereka sembah. Saking dahsyatnya, diriwayatkan bahwa angin topan itu berlangsung selama 7 malam 8 hari yang telah menghancurkan segalaya seperti serbuk. Hal tersebut diterangkan didalam Al-Qur'an surah "Al-Haqqah ayat 6-8". 



Nabi Hud AS dan Kaumnya

    Beda dengan kaum 'Ad, Nabi Hud AS dan para pengikutnya tetap berdiam dirumah tanpa merasakan sedikitpun bahaya dari angin topan tersebut. Setelah kejadian yang menimpa Kaum 'Ad. Akhirnya Nabi Hud AS dan para pengikutnya berpindah ke daerah Hadramaut. 

    Mereka menetap disana Hingga Nabi Hud AS meninggal dunia. Melalui kisah tersebut, Allah SWT ingin menunjukan kepada umat Islam, bagaimana nasib dari kaum-kaum terdahulu yang tidak mau bertobat kepada Allah SWT. Nabi Hud AS tidak kenal menyerah untuk membujuk Kaum 'Ad agar tidak lagi menyembah para berhala dan beralih ke jalan yang benar dan lurus kepada Allah SWT.

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler