Selasa, 28 November 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS

    Nabi Nuh AS adalah keturunan kesembilan dari Nabi Adam AS, merupakan nabi ketiga setelah Nabi Adam AS dan Nabi Idris AS. Menurut riwayat, jarak masa Nabi Adam AS dan Nabi nuh AS sekitar 10 abad atau 1000 tahun. Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT ketika kaumnya tersesat dan menyembah kepada selain Allah SWT yaitu kepada para berhala-berhala yang sebenernya representasi dari orang-orang saleh terdahulu yang merupakan pewaris dari ajaran Nabi Idris AS. Berhala-berhala itu dinamai Wadd, Shuwa, Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr. Allah SWT menamakan Nabi Nuh AS sebagai hamba yang bersyukur, dan memberinya umur yang panjang, yaitu sekitar 950 tahun. Namun, pada usia 480 tahun, Nabi Nuh AS baru diangkat Allah SWT untuk berdakwah kepada kaumnya.

    Nabi Nuh AS adalah seorang tokoh besar dan seorang nabi dalam agama Abrahamik, ia juga tokoh utama pada kisah banjir besar yang tertulis dalam alkitab, Tanakh, dan diceritakan juga didalam Al-Qur'an. salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya kembali kejalan yang benar dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala yang dibuat oleh manusia. Nabi Nuh AS berdakwah tak pernah mengenal lelah walau hanya sedikit pengikutnya, Nabi Nuh AS termasuk golongan ulul azmi, yaitu nabi-nabi yang memiliki ketabahan hati dan kesabaran didalam berdakwah. Nabi Nuh AS berdakwah pada kaumnya yaitu Bani Rasib yang meyembah berhala dengan penuh hikmah dan sabar. 

    Ia mengajak mereka untuk menyembah hanya kepada Allah SWT saja, dan meninggalkan berhala-berhala yang tidak dapat memberi manfaat dan sebaliknya hanya memberikan mudharat kepada mereka. Ia juga menjelaskan dan mengingatkan kepada mereka tentang akibat buruk jika mendustakan nabi-nabi Allah SWT dan mengingkari perintahnya. Namun, kaumnya tidak mau mendengarkan seruan Nabi Nuh AS mereka malah mengucilkan, mengejek, mencela, mengancam dan memboikot dakwahnya. 

    Mereka juga mengikuti pemimpin-pemimpin mereka yang sombong dan Kafir Hanya sedikit yang mengikuti dan beriman kepada Nabi Nuh AS yaitu sekitar 80 orang saja. Nabi Nuh AS tidak kenal putus asa didalam berdakwah, ia terus menyampaikan risalah Allah SWT dengan berbagai cara, baik secara rahasia maupun terang-terangan, baik siang maupun malam, baik dengan peringatan maupun dengan bujukan. Ia juga berdoa kepada Allah SWT agar memberi petunjuk kepada kaumnya. Namun setelah berdakwah selama ratusan tahun, kaumnya tetaplah keras hati dan tidak mau beriman bahkan mereka semakin bertambah kekufuran dan kesesatan mereka.



Keluarga Nabi Nuh AS

    Nabi Nuh hidup hingga 950 tahun dan wafat di kota Makkah. Ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu Sam, Ham, Yafith, dan Kan'an. Sebagai putra tertua Kan'an dikenal dengan sebagai sosok yang zalim dan durhaka kepada ayahnya. Kan'an berpura-pura menjadi orang beriman padahal ia menyembunyikan rasa benci yanag teramat dalam pada sang ayah, bahkan tak jarang Kan'an dan ibunya mencela ayahnya. 

    Selain anak-anak, Nabi Nuh AS juga memiliki istri yang bernama Walighah. Tak hanya memaparkan tentang istri-istri yang solehah, Al-Qur'an juga menceritakan mengenai kisah para perempuan yang ingkar terhadap Allah. Salah satu kisah yang terkenal adalah istri nabi nuh yang durhaka. Nabi Nuh AS merupakan seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk kaum Politeisme

    Selama berdakwah Nabi Nuh AS mendapatkan pertentangan. Hal tersebut diterangkan didalam Q.S. Al-Ankabut ayat 14. Dari banyak ayat didalam Al-Qur'an yang menceritakan Nabi Nuh AS, Allah SWT hanya menyebut istri Nabi Nuh AS yang durhaka dalam satu ayat, yaitu Surah At-Tahrim ayat 10, melalui ayat ini, Allah SWT menjadikan istri Nabi Nuh AS sebagai perumpamaan orang-orang kafir. Kedurhakaan yang telah dilakukan oleh istri Nabi Nuh AS membuat Allah SWT murka, hingga memasukan ia kedalam neraka.

    Saat Nabi Nuh AS mulai berdakwah, Walighah mengikuti jejak kaum yang menolak ajakan untuk beriman kepada Allah SWT. "Aku tidak akan meninggalkan tuhanku" Ucap Walighah ketika ia diajak untuk meninggalkan berhala dan kemudian beriman kepada Allah SWT. 

    Tidak hanya menolak ajaran suaminya, Walighah juga mempengaruhi dan menghasut anaknya yang bernama Kan'an untuk tidak mendengarkan ajaran ayahnya sendiri. Walighah berkata "Wahai Anakku, engkau jangan dengarkan dia (Nabi Nuh)". Namun Nabi Nuh AS tidak menyerah. Beliau terus melakukan dakwahnya selama ratusan tahun serta selalu mengajak Walighah untuk berpaling dari berhala dan menyembah Allah SWT.

    Suatu Saat, Nabi Nuh AS mendapat perintah dari Allah SWT untuk membuat bahtera dengan ukuran yang sangat besar. Selama proses pembuatan, hinaan kembali diterima Nabi Nuh AS yang dianggap sebagai orang gila karena membuat bahtera di tengah padang pasir. Hingga suatu hari Walighah berkata kepadanya, "Wahai Nuh, tidakkah engkau puas menjalani hidup yang panjang dan melelahkan ini? hentikan perkataan dan perbuatanmu, engkau telah dianggap sebagai seseorang yang gila!". Pernyataan istrinya tersebut membuat Nabi Nuh AS semakin merasa sedih. Kemudian beliau berdoa kepada Allah SWT dengan berkata. Maka dia (Nuh) mengadu kepada tuhannya, "Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku". Q.S. Al-Qamar ayat 10


Bahtera Nabi Nuh dan Banjir Bandang

    Nabi Nuh AS diberi mukjizat untuk membuat dan membangun kapal besar yang menyelamatkan ia  dan kaum beriman lainnya dari azab Allah SWT. Kemudian Allah SWT pun menurunkan azab kepada kaum Nabi Nuh AS yang tidak beriman berupa banjir bandang. 

    Allah SWT menghanyutkan mereka semuanya, termasuk anak istri Nabi Nuh. Nabi Nuh hanya bisa menangis. Ketika Nabi Nuh AS mengumpulkan seluruh umatnya, beliau teringat dengan putra tertua nya yaitu Kan'an. Beliau meminta agar Kan'an naik kedalam bahtera bersama para pengikutnya yang lain. Namun dengan angkuhnya Kan'an justru menolak dan tetap pada pendiriannya yang tidak ingin beriman kepada Allah SWT. 

    Peristiwa ini diterangkan didalam Q.S. Hud ayat 42. Kecintaan Nabi Nuh AS pada sang putra ditunjukan bahkan ketika air bah mulai meninggi. Nabi Nuh AS terus membujuk agar putranya mau naik ke atas bahtera. Namun, bujukan sang ayah justru diingkari. Kan'an lebih memilih untuk berlindung di gunung, diterangkan dalam Q.S. Hud ayat 43.



Kisah Tercipta Hewan Babi, Tikus, dan Kucing

    Ketika kapal Nabi Nuh masih berada diatas air ketika banjir besar. Kapal masih berlayar diatas air tanpa mengetahui kemana arah tujuan yang akan dituju. Karena tujuan semata hanya untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir tersebut. Namun, malangnya segala kotoran yang dibuang oleh para binatang membuat keadaan dikapal menjadi tambah bermasalah. Sehingga menimbulkan penyakit bagi anak kapal yang tinggal didalamnya. Nabi Nuh hanya melihat, diam dan menyerahkan urusan ini kepada Allah SWT. Nabi Nuh lalu memohon agar dibukakan jalan keluar dari permasalahan ini.

    Maka malaikat Jibril menemui Nabi Nuh AS dan memerintahkannya untuk mengusap dahi seekor gajah. Setelah arahan itu disampaikan kepada Nabi Nuh. Nabi Nuh segera mengusap dahi gajah yang ada di hadapan nya. Atas kuasa Allah SWT maka keluarlah sepasang babi dari belalai gajah yang diusapkannya. Semua anak kapal yang menyaksikan tampak keheranan dengan peristiwa ajaib tersebut. Maka babilah yang kelak akan menyapu bersih seluruh kotoran yang ada di kapal tersebut. Karena demikian itu adalah makanannya. Tampak Nabi Nuh AS lega masalah yang dihadapinya selesai.

    Malangnya, Iblis telah menyusup didalam kapal bahtera yang dihuni oleh Nabi Nuh dan para pengikutnya. Lantas Iblis membuat onar didalam kapal. Dia mengusapkan bagian belakang tubuh babi tersebut, lalu munculah dari hidung babi tersebut sepasang tikus. Tikus tersebut menggigit-gigit papan-papan dan barang-barang yang ada didalam kapal. "Darimana datangnya semua ini? barang-barang yang berada didalam kapal rusak dan habis" ucap Nabi Nuh keheranan. Maka Jibril mendatangi beliau dan memberitahukannya, bahwa yang melakukan ini semua adalah Iblis. Lantas Jibril menyampaikan kepada Nabi Nuh agar mengusap bagian belakang tubuh Harimau. Ketika Nabi Nuh mengusapnya maka keluarlah sepasang kucing yang kemudian segera memburu tikus-tikus yang ada didalam kapal. Begitulah sejarah penciptaan babi, kucing, dan tikus di bumi.


Lirik Lagu Nabi Nuh

Nabi Nuh Nabi allah

Ratusan Tahun usianya 

Berdakwah tak kenal lelah

Walau sedikit pengikutnya (2x)

Sampai suatu saat tiba

Banjir dimana-mana

Tenggelam semua yang ada

Termasuk anak istrinya 

Nabi Nuh dan pengikutnya

Selamat naik bahtera 

Karena iman pada tuhannya (2x)


    Lagu ini merupakan kenangan saya pribadi ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan selalu dinyanyikan setiap selepas ibadah sholat dhuha😁.


Untuk kumpulan lagu Indonesia dan Inggris beserta kunci gitar nya dapat dilihat DISINI

Kamis, 23 November 2023

Kisah Lengkap Cerita Nabi Idris AS



Nabi Yang Memiliki Kepandaian Di Berbagai Bidang Ilmu

    Nabi Idris AS menjadi nabi kedua yang dikenal oleh umat islam yang namanya disebutkan dalam Al-Qur'an surah Maryam ayat 56 dan surah Al-anbiya ayat 85, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Nabi Idris AS. Di dalam agama Yahudi dan Nasrani, Nabi  Idris dikenal dengan nama Henokh. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam AS, putra dari Yarid bin Mihla'iel (Mihlail) bin Qinan (Qainan) bin Anusy bin Shiyth (Syits) bin Adam AS. Nabi Idris adalah nabi yang sangat cerdas, dirinya dianugerahi kepandaian untuk menguasai berbagai bidang seperti keilmuan, keahlian, hingga kemampuan untuk menciptakan alat-alat. Pasalnya Nabi Idris merupakan orang pertama yang yang bisa menulis dengan pena, menjahit pakaian, mengenakan pakaian berjahit, dan mempelajari ilmu perbintangan, beliau juga mempelajari hitung (Aritmatika) dan menjadi orang pertama yang menjahit serta memakai baju dari kain, sebab para pendahulu nya tidak mengenakan pakaian kain, tetapi dari kulit. Ada yang mengatakan Nabi Idris dilahirkan di Babilonia dan hijrah ke Mesir. Ketika melihat sungai Nil, dia berkata "Babilonia" yang berarti sungai seperti sungai besar yang penuh berkah.

    Berkat kecerdasan nya yang dikaruniakan oleh Allah SWT, Nabi Idris dapat menghimpun ilmu orang-orang terdahulu. Pada zaman Nabi Idris manusia dapat berbicara dengan 72 bahasa, mereka bahkan dapat mendesain kota-kota mewah. Saat itu, bumi dibagi menjadi empat bagian dan setiap bagian memiliki raja sendiri. nama-nama raja tersebut adalah Elaus, Zous, Asghalebioos, dan Zous Amon. Nabi Idris diwariskan ilmu dari Nabi Syits Bin Adam. Setelah beranjak dewasa Allah SWT kemudian mengangkatnya sebagai Nabi. Akan Tetapi hanya sedikit yang menantinya karena sebagian besar menentangnya berdakwah. Nabi Idris sangat hati-hati di dalam berbicara, cenderung pendiam, berwibawa, dan memiliki kedudukan yang sangat tinggi diantara kaumnya. Nabi Idris selalu menyebarkan keadilan dan dikenal dengan kehormatannya. 

 

Nabi Idris Dan Kaumnya

  Kaum Nabi Idris merupakan kaum Bani Qabil yang tak menyembah Allah, karena mereka menyembah api. Pada saat itu Nabi Idris AS sangatlah gigih dalam memperjuangkan agama Allah SWT. Beliau selalu berdakwah kepada kaumnya dengan kesabaran. Dalam perjalanan menyebarkan dakwah banyak sekali yang melupakan Allah SWT sehingga harus dihukum dengan kemarau berkepanjangan, Nabi Idris pun berdoa dan memohon kepada Allah SWT untuk mengakhiri hukuman nya, kemudian turun lah hujan setelah kemarau berkepanjangan. Namun, hal tersebut belum juga menjadi bukti bagi masyarakat yang menentang Nabi Idris untuk mengikuti jalannya dan kembali kepada jalan yang benar. Meski demikian, Nabi Idris tetap sabar dan tabah dalam meneruskan misinya untuk berdakwah.

    Wafatnya Nabi Idris hijrah dan tinggal di Mesir. Seumur hidupnya, beliau tidak berhenti mengajak masyarakat agar tekun beribadah menyembah Allah SWT. Disamping itu terkenal sebagai orang yang penyabar, Nabi Idris juga dikenal pemberani. Karena hal itu, beliau mendapatkan julukan "Asadul Usud" yang artinya "Singa dari segala Singa." Nabi Idris wafat pada usia 308 tahun, usia ini terbilang muda jika dibandingkan dengan nabi-nabi lain. Contohnya, Nabi Nuh Nabi Ketiga yang berusia sekitar 950 tahun. Nabi Idris pernah merasakan rasanya sakaratul maut dan kemudian hidup kembali, lalu Nabi Idris pernah melihat Neraka Jahanam dan Surga.

Kisah Lengkap cerita Nabi Adam AS

 

Penciptaan Alam Semesta dan Isinya

    Jauh sebelum Allah SWT menciptakan nabi Adam sebagai manusia pertama, Allah SWT menciptakan langit dan bumi dalam waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa disisi Allah SWT sama dengan 1000 tahun menurut hitungan manusia, hal tersebut diterangkan di dalam Al-Qur'an surah Hud ayat 7

    Dialah Allah SWT yang maha kuasa atas segala sesuatu, jika ia ingin menghendaki menciptakan sesuatu dia hanya perlu berfirman, "KUN" (Jadilah), maka jadilah apa yang dia kehendaki-nya. Tidak hanya menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu isinya, Allah SWT juga menciptakan malaikat. Malaikat diciptakan dari Nur (Cahaya) sebagai makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT, malaikat dianugerahi akal dan pikiran akan tetapi tidak dianugerahi dengan nafsu sehingga malaikat tidak memerlukan makan dan minum, malaikat tidak bersyahwat, tidak pernah berbuat dosa, dan tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

    Selain malaikat, Allah SWT juga menciptakan Jin atau Iblis yang terbuat dari api. Berbeda dengan malaikat, Jin atau Iblis ini memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Terdapat Jin yang patuh terhadap Allah SWT, ada pula Jin yang membangkang sehingga disebut sebagai Iblis atau Setan. Iblis merupakan nenek moyang setan baik Iblis maupun keturunannya, mereka sangat ingkar pada Allah SWT. Bahkan, sudah menjadi tugas dari Iblis menggoda dan menyesatkan keturunan dari Adam AS untuk membangkang kepada Allah SWT. Hingga cikal bakal keturunan Adam AS menemani mereka di neraka.


    Kemudian setelah Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya, lalu malaikat, dan iblis. Allah SWT menciptakan mahkluk lain yang terbuat dari tanah liat dan lumpur hitam yang dapat dikatakan sempurna daripada mahkluk lainnya karena manusia dibekali dengan akal dan pikiran, hawa nafsu, jenis kelamin. Kemudian, Allah SWT menghembuskan ruh kepadanya sehingga dapat hidup seperti manusia saat ini. Manusia pertama tersebut bernama Adam AS. Setelah menciptakan Adam, Allah SWT memerintahkan para malaikat, jin, dan iblis untuk bersujud kepadanya. Sebagai bentuk rasa hormat kepada Nabi Adam. Malaikat yang taat langsung mematuhi perintah Allah SWT dan bersujud dihadapan Nabi Adam. 

    Sedangkan Iblis? menolaknya dengan membangkang kepada perintah Allah SWT sehingga tidak mau bersujud kepada Nabi Adam karena merasa sombong dan menganggap dirinya lebih baik daripada manusia yang juga ciptaan Allah SWT. Sebagaimana diterangkan didalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 34, "Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang kafir". Ketika mendengarnya, Allah SWT murka. Lalu, mengutuk dan mengusir Iblis dari surga. Iblis pun rela keluar dari surga namun iblis memohon dan meminta kepada Allah SWT untuk dibiarkan hidup hingga hari kiamat tiba. Masih dalam sifat yang jahat dari Iblis, Iblis pun bertekad dan bersumpah untuk menyesatkan Nabi Adam beserta keturunannya agar berbuat dosa dan kufur kepada Allah SWT.

    Dahulu sebelum Nabi Adam menjadi pemimpin di bumi, Nabi Adam menghuni surga bersama para malaikat, sebagai makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari malaikat dan iblis, Nabi Adam diberkahi akal, nafsu, ilmu dan hikmah. Allah SWT juga mengajarkan nama-nama benda yang dilihatnya ketika hidup di surga. Dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-baqarah ayat 31 "Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, sebutkan kepada-ku nama semua benda ini, jika kamu benar!". Kemudian Adam menyebutkan semua benda yang dimaksud sehingga malaikat pun kagum seraya memberi hormat padanya.

    Surga, tempat tinggal Nabi Adam terasa sangat indah, damai, dan nyaman untuk dihuni. Segala kebutuhan juga terpenuhi dengan baik. Namun, semua makhluk yang ada di surga memiliki pasangan sedangkan Nabi Adam kesepian karena tidak memiliki teman. Allah SWT yang mengetahui atas segalanya dan memahami perasaan yang ada didalam hati mahkluknya menciptakan Hawa untuk menjadi teman sekaligus pendamping hidup Nabi Adam. Ketika Nabi Adam tertidur, Allah SWT menciptakan manusia lain berjenis kelamin perempuan yang bernama Hawa yang terbuat dari tulang rusuk Nabi Adam. Saat terbangun, Nabi Adam pun terkejut akan kehadiran Hawa dan merasa senang dan gembira ketika mengetahui bahwa hawa datang sebagai teman hidupnya, dan dijelaskan dalam Q.S. An-nisa ayat 1.

    Kemudian Allah SWT persilahkan Nabi Adam dan Hawa untuk tinggal di surga untuk menikmati semua kenikmatan nya. Hanya saja Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati salah satu pohon didalam surga. Allah SWT menjelaskan dalam Q.S. Al-araf ayat 19. Pohon yang dimaksud adalah pohon buah khuldi. Masih ingat dengan janji dan sumpah Iblis? bahwa Iblis akan menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya, Iblis merayu Hawa dan Adam untuk memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah SWT walau usaha yang dilakukan Iblis selalu ditolak oleh Nabi Adam dan Hawa namun Iblis tidak pernah putus asa untuk menyesatkannya, Iblis selalu kembali membisikan Hawa dan Adam untuk memetik dan memakan buah khuldi, dan pada akhirnya Nabi Adam dan Hawa memetik dan memakan buah tersebut. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam Q.S. Al-baqarah ayat 36.

    Usai memakan buah khuldi, Adam dan Hawa menyesal dan seluruh auratnya terbuka. Keduanya kebingungan dan berjalan kesana kemari sekaligus berusaha menutup aurat mereka dengan dedaunan surga, keduanya berkata "Ya tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." Meskipun Nabi Adam dan Hawa telah berusaha memohon ampunan dan Allah SWT memaafkan dan serta menerima tobat nya, tetapi keputusannya untuk keluar dari surga tidak bisa dihindari. Allah SWT tetap mengeluarkan Nabi Adam dan Hawa dari surga yang penuh dengan kenikmatan. Hal ini sesuai dengan kehendaknya yang menciptakan manusia sebagai pemimpin yang mengatur atau mengelola di bumi, Iblis pun kembali terusir dari surga dan harus hidup di bumi meski pada alam yang berbeda, sebagaimana sumpah Iblis yang terdapat dalam Q.S. Al-araf ayat 16-17.

    Sebelumnya malaikat sempat bertanya pada Allah SWT dan berkata kurang setuju. Malaikat pun bertanya "Mengapa engkau menciptakan manusia yang hanya berbuat kerusakan di muka bumi, mereka akan saling memusuhi satu sama lain bermusuhan dan saling menumpahkan darah (membunuh) satu dengan yang lain, bukankah kami (malaikat) senantiasa patuh dan mengagungkan nama-mu?"Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

    Pada akhirnya Nabi Adam dan hawa diturunkan ke muka bumi dalam keadaan terpisah, keduanya berpencar dan saling mencari dalam waktu yang sangat lama. Belum lagi rintangan yang harus dihadapi oleh keduanya karena pada saat itu keadaan bumi cukup menyeramkan dan tidak ada manusia. Digambarkan bahwa keadaan bumi terdiri dari gunung-gunung yang menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon yang raksasa tumbuh berserakan, sungai-sungai besar atau kecil membentang, hutan belantara lebat, semak-semak belukar, dan binatang buas yang berkeliaran. Selain itu terdapat rintangan lain berupa angin, badai, petir, hujan, panas matahari, gempa, topan, dan gejala alam lainnya. Meski dipenuhi rintangan yang sangat banyak, Allah SWT menganugerahkan Nabi Adam dan Hawa akal sehat untuk mengatasi kesulitan di kehidupannya di dunia.

    Setelah bertahun-tahun lamanya, keduanya pun dipertemukan oleh Allah SWT di Jabbal Rahmah, sebuah bukit yang kerap disebut gunung. Tepatnya, di dekat Padang Arafah. Peristiwa bertemunya kembali Adam dan Hawa kemudian diperingati setiap tahunnya oleh umat Islam seluruh dunia. Dengan cara wukuf di Padang Arafah bagi yang menjalankan ibadah Haji dan puasa di hari Arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah Haji. Setelah itu, Nabi Adam bersama Hawa tinggal di goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan.

Kisah Anjing dan Kuda Zaman Nabi Adam

    Kembali pada masa awal Nabi Adam yang diciptakan dari seonggok tanah yang sudah berbentuk namun belum ditiupkan ruh didalamnya. Saat itu iblis yang mana masih tinggal di surga pada saat itu menyadari bahwasannya mahkluk yang diciptakan Allah SWT itu akan mengalahkan derajat kemuliaannya dilangit. Hatinya pun dipenuhi rasa iri dan dengki karena merasa disaingi dan merasa dirinya lebih tinggi dan mulia. Iblis pun mendekati tubuh tersebut dan kemudian meludahi tubuh Nabi Adam yang belum ditiup ruh didalamnya dan ludah tersebut jatuh diatas perut tubuh itu, Allah SWT marah dan mengeluarkan Iblis dari surga namun pada saat itu murka Allah hanya sebagiannya dan murka Allah nantinya ditujukan ketika Iblis tidak mau sujud karena keangkuhannya kepada Nabi Adam. 

    Iblis yang kini berada diluar surga bukannya merasa bersalah tapi ia malah bertambah dengki terhadap makhluk yang hendak diciptakan tersebut. Ia pun bersiasat untuk merusak tubuh itu dengan bantuan kuda yang ada di surga namun jangankan bertemu kuda yang ada didalam surga untuk mendekati surga pun Iblis tidak bisa masuk karena dijaga oleh malaikat yang taat pada  perintah Allah SWT. Namun Iblis tidak habis akal akan itu, iapun mencari siasat bagaimana agar dapat masuk kedalam surga, hingga pada akhirnya Iblis bertemu dengan ular dipinggir surga yang mana ular pada masa itu hewan terindah di surga, ia memiliki 4 kaki dan dapat terbang. Iblis menghasut ular untuk memperbolehkan nya masuk kedalam mulut ular dan membawanya memasuki surga dan membawanya kepada kuda, begitu bertemu dengan kuda iblis pun berkata pada kuda melalui perantara mulut ular 

    "Wahai kuda tahukah engkau bahwasannya mahkluk yang hendak tuhanmu ciptakan beserta keturunannya itu nanti akan menaiki punggung seluruh keturunanmu" Ujar Iblis pada kuda. Mendengar apa yang diucapkan oleh iblis tadi kuda pun marah dan langsung berlari kearah tubuh makhluk yang Allah ciptakan dan masih berupa tanah itu, ia hendak menginjak-injaknya supaya hancur. Namun Allah SWT mengetahui akan segalanya, Allah pun mencongkel bagian dari tubuh yang terkena ludah Iblis dahulu dan merubah nya menjadi seekor anjing dan langsung mengusir kuda yang hendak memijak-mijak tubuh makhluk yang terbuat dari tanah tersebut. Kuda tadi pun pergi karena diusir oleh anjing yang mana dari situlah asal-usul anjing yang merupakan bagian dari tubuh manusia yaitu berasal dari lubang pusar yang kini masih kita miliki. Maka dari itu Najis jika kita berkenaan dengan anjing karena anjing terbuat dari ludah Iblis dan hewan anjing merupakan hewan yang setia dan dapat menjaga manusia karena wadah pembuat anjing adalah tubuh manusia.

Kisah Dihilangkannya Kemampuan Bicara Hewan

    Setelah turun dari surga dan tinggal di bumi Nabi Adam mengadu pada Allah karena lapar. Sebab, dia telah tinggal selama 40 tahun belum pernah makan dan minum. Maka malaikat Jibril datang dengan membawa dua kerbau dari surga. Yang satu berwarna merah dan yang satu berwarna hitam. Jibril mengajarkan kepadanya bagaimana cara mengolah tanah. Setelah diajari, mulailah Adam membajak. Kemudian Jibril membawakan segenggam benih gandum dan mengajarkan bagaimana cara menanamnya. Setelah tahu, mulailah adam menanamnya. Ketika Adam sedang sibuk membajak tanah, tiba-tiba salah satu dari kerbau itu diam. Adam memukulnya dengan pecut yang ada di genggaman tangannya, Allah SWT menjadikan kerbau itu bisa berbicara sehingga ia berbicara kepada Adam, "mengapa engkau memukulku?" Adam menjawab, "Karena engkau membangkang kepadaku." dengan tenang kerbau itu berkata kepada Adam, "betapa lembutnya Allah kepadamu karena dia tidak memukulmu ketika engkau membangkang kepada-nya" (Ketika Adam memakan buah khuldi). Akibat omongan kerbau ini, Adam menangis seraya, "Wahai tuhanku, semua benda mengejekku hingga binatang-binatang sekalipun" Atas kejadian ini, Allah menyuruh Jibril untuk mengusap lisan binatang agar tidak bisa berbicara. Dahulunya, sebelum Adam diturunkan ke bumi, binatang-binatang bisa berbicara.

    Setelah itu, Nabi Adam yang telah bertemu dengan Hawa memulai kehidupan baru di muka bumi dan menjalani peran sebagai cikal bakal manusia. Keduanya hidup dan tinggal didalam Goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan. Adanya akal yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT, membuat Nabi Adam dan Hawa mulai mampu mengelola alam disekitar. Hingga seiring berjalannya waktu, mereka juga dikaruniakan anak. Hawa selalu dikaruniai anak yang kembar, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tahun pertama, anak laki-laki tersebut diberi nama Qabil, sementara anak perempuan bernama Iqlima. Di tahun berikutnya, Nabi Adam dan Hawa kembali dikaruniai anak kembar, dengan nama Habil dan Labuda. Baik Nabi Adam dan Hawa, mereka bekerjasama membesarkan anak-anak kembarnya. Keduanya membesarkan dengan kasih sayang serta pendidikan yang adil dan tanpa dibeda-bedakan. Dengan harapan, anak-anaknya ini bisa memiliki keturunan lain secara luas untuk mengisi dan memakmurkan bumi Allah SWT.

Peristiwa Pembunuhan Sesama Manusia Pertama Di Bumi

    Qabil dan Habil adalah dua anak Nabi Adam yang kisah perseteruannya terkenal hingga saat ini. Atas bisikan Iblis,  Qabil akhirnya membunuh Habil karena iri hati. Qabil memiliki adik perempuan yang bernama Iqlima yang memiliki paras cantik, sedangkan Labuda memiliki paras yang kurang menarik. Hingga akhirnya, Qabil dan  Habil tumbuh dewasa. Allah SWT mensyariatkan atau memperbolehkan kepada Nabi Adam AS untuk menikahkan setiap putranya selain kembaran mereka. Singkat cerita Qabil menaruh hati pada kembarannya sendiri yang berparas cantik, yaitu Iqlima. Namun, ketika Nabi Adam hendak menikahkan Qabil dengan Labuda, sedangkan Habil dengan Iqlima timbulah sikap protes dari Qabil. Dia menolak dinikahi dengan saudara kembar Habil yaitu Labuda sebab parasnya yang tidak menarik. Kemudian Nabi Adam merasa dilema, lalu ia meminta pertolongan Allah SWT dan dikabulkan. Namun Allah SWT meminta pengorbanan setiap putra Adam, yang apabila pengorbanannya diterima maka akan mendapatkan keadilan di sisi-nya. 

    Qabil yang merupakan seorang petani, berkurban dengan hasil panen biji-bijian dengan kualitas yang buruk. Dia bahkan tidak memerdulikan apakah kurban nya diterima atau tidak, sebab rasa sombong sudah menguasai dirinya. Sedangkan Habil yang seorang peternak, berkurban seekor binatang, ada yang menyebutnya kambing atau unta terbaik dari ternaknya. Setelah kurban mereka dipersembahkan, Allah SWT hanya menerima kurban yang diberikan oleh Habil. Itu tandanya, Habil akan menikahi Iqlima dan Qabil dengan Labuda. Qabil justru marah karena tak dapat menikahi saudari kembarnya yang cantik. Dengan penuh amarah, Qabil pun mendatangi Habil dan berkata "Aku akan membunuhmu! aku tak mau melihatmu bahagia, sementara aku tak bahagia". Hal  tersebut diterangkan didalam Q.S. Al-Maidah ayat 27. Habil justru merasa iba dengan kemarahan Qabil atas niat itu untuk membunuh dirinya agar tidak terjatuh pada dosa dan membuat Allah SWT murka. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 28-29. Namun, sepertinya nasihat dari Habil tidak didengar. Hingga suatu saat ketika Habil sedang terlelap, Qabil datang dengan membawa batu besar di tangannya, lalu melemparkannya dan mengenai kepala Habil sampai saudaranya sendiri pun meninggal.

Kisah Lengkap Cerita Nabi Muhammad SAW

  Nabi Muhammad SAW      Muhammad adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik, dan penegak agama Islam. Menurut keyakinan umat Islam dia ...

Terpopuler